bab 5

68 5 1
                                    

Pov  Surawisesa, gagak ngampar, ratna wulan

" ada seseorang yang melemparkan belati kepada penopeng  sehingga membuat penopeng tersebut mati

Surawisesa: bedebah keluar kalian

Gagak ngampar: keluar kalian dasar pengecut

Ratna wulan : raka awas

"Gagak ngampar pun menghindar dari panah yang akan melukainya

Ratna wulan : raka kau baik baik saja  kan

Gagak ngampar : iya rayi raka baik baik saja kau jangan khawatir

Surawisesa : bedebah kalian hei jangan lari kalian

Ratna wulan : rayi jangan kau kejar mereka takutnya itu adalah sebuah jebakan lebih baik kita lanjutkan perjalanan kita

Surawisesa : baiklah Yunda

" mereka pun melanjutkan perjalanan mereka

Pov kian santang, abikaraa

Kian santang : entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang ayahanda dan ibunda sembunyikan dari kami batin kian santang

Abikaraa : assalamu'alaikum rayi

Kian santang : waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh raka ada apa raka

Abikaraa : rayi entah kenapa aku merasa ayahanda menyembunyikan sesuatu dari kita

Kian santang : aku juga merasakan hal yang sama raka dan entah kenapa  firasat ku sangat buruk aku takut terjadi sesuatu dengan Yunda rara santang,

Abikaraa: tenang lah rayi tidak akan  terjadi apa " pada Yunda Rara santang  karena kita akan menjaga nya

Kian santang : benar raka tidak akan ku biarkan satu orang pun melukai Yunda Rara santang

Abikaraa : kau dan juga Yunda Rara santang adalah orang yang sangat penting bagiku rayi, aku pun merasakan apa yang kau rasakan entah kenapa aku menjadi sangat takut jika salah satu dari kalian akan meninggalkan ku sungguh aku takut sekali batin abikara, aku tau kau begitu sangat menyayangi Yunda Rara santang bahkan kau rela jika harus menukarkan nyawamu demi Yunda Rara santang tapi aku tidak akan membiarkan kalian celaka aku akan melindungi kalian  batin abikara

Kian santang : Yaallah ku mohon padamu lindungi lah Yunda ku Rara santang, Yunda aku sangat menyayangimu melebihi nyawaku sendiri tidak akan kubiarkan satu orang pun sampai melukaimu itu janjiku padamu Yunda batin kian santang

Abikara : rayi sekarang lebih baik kita beristirahat saja besok kita harus melindungi Yunda Rara santang dari marah bahaya yang akan datang kepadanya

Kian santang : benar raka

Pov Rara santang

Rara santang : akhh astagfirullahalazim kenapa tubuh ku sakit sekali yaallah apa yang terjadi padaku

Siliwangi : putriku Rara santang

Rara santang : ayahanda seluruh tubuh ku sakit semua ayahanda aku tidak kuat akhh hikss....

Siliwangi : bertahan lah putri ku ayahanda akan menyalurkan hawa murni ayahanda

Rara santang : iya ayahanda
" siliwangi pun menyalurkan hawa murni nya kepada Rara santang
Rara santang: terimakasih ayahanda apakah aku boleh kembali ke wisma ku ayahanda

Siliwangi : silahkan putriku tapi ingatlah jangan pernah keluar istana setelah malam tiba kau harus ke tempat semedi ayahanda apa kau mengerti

Rara santang : mengerti ayahanda kalau begitu aku pamit ayahanda sampurasun

Siliwangi : rampes

Pov kian santang
Kemana Yunda Rara santang kenapa dia tidak ada di wisma nya

Rara santang : rayi

Kiansantang : Yunda kau Baik-baik saja kan

Rara santang : iya rayi Yunda baik " saja
Kian santang : syukurlah tapi kau dari mana Yunda kenapa kau tidak ada di wisma mu
Rara santang :  semalam aku tidur di wisma ayahanda rayi ada apa kenapa kau mencari ku
Kiansantang :tidak papa Yunda aku hanya takut kau kenapa napa kau tau bukan malam ini adalah malam bulan  purnama/ gerhana bulan

Rara santang: aku tau rayi maka dari itu semalam aku tidur di wisma ayahanda, rayi entah kenapa aku takut sekali, bagaimana kalau  Yunda

Kian santang: stttt Yunda tenang lah ada aku disini yang akan selalu menjagamu tidak akan ku biarkan siapapun melukaimu yunda

Rara santang : hikss... Terimakasih rayi Yunda sangat menyayangimu

Kiansantang : jangan menangis Yunda ( sambil menghapus air mata Yunda nya) aku juga menyayangimu bahkan rasa sayang ku padamu melebihi rasa sayang ku pada diriku sendiri,
(Yunda kau adalah kakak perempuan ku satu satu nya aku tidak mau sampai harus kehilanganmu Yunda aku rela melakukan apapun demi kebahagiaan mu bahkan aku juga rela mengorbankan nyawa ku demi kau Yunda, kau dan juga ibunda mempunyai tempat yang begitu spesial dihati ku  batin Kiansantang )
Tenang lah Yunda jangan kau fikirkan masalah itu emm baiklah begini saja yunda mau ikut dengan ku

Rara santang : kemana rayi
Kiansantang : ayo ikutlah dengan ku

Pov taman istana padjajaran
Ya kian santang membawa Rara santang ke taman yang ia buat khusus untuk Yunda nya Rara santang

Kiansantang : tunggu sebentar Yunda

" Kiansantang pun mengambil bunga melati putih lalu ia letakan di rambut Rara santang
Kian santang : cantik kau cantik sekali Yunda

Rara santang : terimakasih rayi

Kian santang : ku harap kau akan terus bahagia dan juga sehat Yunda aku ingin kau dan juga ibunda melihat ku saat aku sudah mencapai segala keinginan ku, kau selalu menemani ku disaat aku suka maupun duka semoga kau bisa mendapatkan seorang pendamping yang keimanannya melebihi aku dan juga rasa sayang nya melebihi rasa sayang ku padamu dan pada saat itu lah aku akan dengan bangga bisa melepaskan mu Yunda batin Kiansantang
' sama-sama Yunda

.
.
.
.
.
.

Autor : uwu sekali sih kakak beradik ini mereka saling menyayangi satu sama lain yang seperti ini lah yang patut kita contoh benar bukan

Jangan lupa komen dan vote ya


yunda Rara santang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang