Gadis kecil itu terbangun keesokan hari dan ketika dia mencoba merenggangkan tubuhnya dia melihat dimeja dekat kasurnya terdapat sebuah potongan pie dan dia teringat bahwa Toriel sudah berjanji akan membuatkan dia sebuah pie dan ternyata itu benar-benar terjadi, gadis kecil itu bangun dari tempat tidurnya dan memakan pie itu.
Setelah memakan pie yang diberikan oleh Toriel, gadis itu pun keluar dari kamar dan berjalan beberapa saat dan bertemu dengan Toriel sedang membaca sebuah buku.
Gadis itu sedang berpikir tentang cara agar dia bisa kembali keatas tetapi dia tidak tau caranya, dia mendatangi Toriel untuk bertanya cara kembali keatas permukaan.
"Emm... mama, aku ingin kembali keatas jadi apakah ada cara agar aku bisa pulang." Gadis itu berbicara dengan suara yang lembut tetapi sangat pelan.Toriel sedikit terkejut ketika gadis kecil itu memanggil dirinya sebagai ibunya dan dia lebih terkejut ketika gadis itu menanyakan cara agar pergi ke dunia atas dan pulang ketempat asalnya.
Toriel mencoba mengalihkan pembicaraan tetapi gadis kecil iitu tetap menanyakan hal yang sama dan pada akhirnya Toriel menutup buku yang sedang dia baca dan menyuruh gadis kecil itu untuk tetap disini dan pergi ke kamarnya, Toriel pun pergi entah kemana dia pergi.
Gadis kecil itu sedikit merasa sedih dan akhirnya pergi ke kamarnya, dan dia pun tidur dengan perasaan sedikit sedih.
Beberapa hari gadis kecil itu menanyakan cara dia untuk pulang tetapi Toriel selalu mengalihkan pembicaraan dan tidak menjawab pertanyaan, terkadang Toriel pun langsung meninggalkannya sambil menyuruh gadis itu pergi ke kamarnya.
Pada malam harinya, gadis kecil itu tidak bisa tidur karena merasa puttus asa karena tidak bisa pulang ketempat asalnya dan keluar kamar untuk mencari ketenangan dan pergi ke ruangan yang berada dibawah rumah itu sekaligus tempat menuju ke toilet, gadis itu melihat lorong yang begitu panjang dan berjalan kearah lorong itu dan setelah beberapa saat berjalan gadis itu menemukan sebuah pintu besar. Ketika dia mencoba membukannya pintu itu sangatlah berat dan kiat sehingga dorongan sekuat apapun gadis itu mendorong pintu itu tidak akan terbuka sama sekali.
Gadis itu pun menyerah dan duduk membelakangi pintu itu sambil berpikir apa dia harus tinggal di rumah ini selamanya.
Tetapi diluar terdengar sesuatu yang terjatuh dan ada seseorang berbicara, gadis itu mengira itu adalah seseorang yang mencarinya dan dia mencoba memberi kode dengan cara dia bernyanyi.
Suara itu mendekat kearah pintu itu dan berbicara kenapa ada pintu ditengah sebuah hutan lebat dan gadis itu mencoba berbicara kepada seseorang yang berada diluar pintu itu.
"Apa ada seseorang diluar sana?" Ucap gadis kecil itu.
Suara diluar sana pun menjawabnya bahwa dia adalah orang yang tidak sengaja terteleportasi ke daerah ini dan bingung cara untuk kembali.Gadis itu mencoba berbicara kepada orang itu dan pada akhirnya mereka berbincang beberapa saat dan kemudian ada suara orang lain lagi diluar sana dan orang yang diajak berbincang oleh gadis kecil itu izin untuk berpamitan dan berjanji akan kembali ketempat ini keesokan harinya, gadis itu tersenyum dan menjawabnya dengan sedikit suara tertawa.
Akhirnya mereka pun berpisah untuk hari itu, karena gadis itu takut Toriel memeriksa dirinya dia pun kembali keatas agar tidak diketahui oleh Toriel.
Keesokan harinya mereka berdua bertemu ditempat yang sama tetapi mereka tidak bisa saling menatap karena pintu besar dan kuat menghalangi mereka.
Mereka berdua mulai berbincang dan memperkenalkan diri mereka masing masing.
"Namaku Sans, Sans the skeleton kalau namamu?" Ucap seseorang yang berada diluar pintu itu.
"Namaku Frisk, namaku hanya frisk..." Ucap gadis kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
デルタテイル (Deltatale)
FantasyMenceritakan kisah dari seorang gadis kecil yang terjebak di dunia bawah tanah, tempat tersegelnya para monster. Gadis kecil akan berusaha membuka hatinya kepada para monster dan berusaha untuk mencari jalan keluar dari dunia bawah tanah itu. Walaup...