04. Vigil period

92 17 4
                                    

The Magicial Academy
.
.
.
.
.
04


Mendapat penyerangan dari musuh, bola api terus menerus terlempar kearah gerbang negeri angin.

Para penyihir saling bertahan menggunakan sihir, pertahanan elemen angin membentuk sebuah tameng mempertahankan dari serangan musuh.

"Apakah masih belum cukup? "

Para penyihir menggeleng, mereka mengelap keringat dan hampir ingin pingsan, setelah beberapa jam terus menahan bola-bola api yang terus bermunculan.

"Kami tidak bisa terus menerus bertahan, energi kami mulai terkuras habis, Profesor. Sepertinya kami butuh beberapa penyihir lain untuk melawan musuh."

Profesor menjauh setelah mendengar penjelasan penyihir, ia berteleportasi menuju kesebuah ruangan dimana para petinggi penyihir tengah berkumpul.

"Bagaimana keadaannya? "

Profesor Sunmi, pengajar tingkat B, menggeleng pelan. "Memburuk, sepertinya kami membutuhkan beberapa penyihir untuk perlawanan."

Profesor Seungri, selaku penyihir hukum membuka suara, "Lakukanlah, bukankah tingkat B hanya menggunakan penyihir setengahnya hanya untuk pertahanan, gunakan setengahnya lagi untuk melawan musuh."

Profesor Sunmi mengangguk, ia membungkuk hormat ke arah Xmaster setelah pergi.

"Setelah beberapa tahun memulai perdamaian, kenapa tiba-tiba musuh datang dan menghancurkan keamanan academy, apalagi datang pada malam hari, dimana Penyihir sedang tidur untuk memulihkan energi mereka? " Tanya Profesor  Taeyang pengajar tingkat S, memecahkan keheningan disaat para profesor tengah berpikir.

"Bukankah sudah jelas, mereka datang untuk menghancurkan pertahanan negeri kita, disaat kita lengah karena ungkapan mereka akan kesepakatan perdamaian." Jawab profesor Kyuhyun, pengajar tingkat C. "Namun yang menjadi pertanyaan, siapa mereka ?" Tanyanya selanjutnya.

"Bola api, elemen api itu berarti mereka dari negeri api." Pengajar tingkat A, profesor Seulgi, pengajar paling muda, Menjawabnya dengan sederhana.

Profesor Seungri, menggertakkan giginya setelah mendengar musuh dari negeri api, "Beraninya mereka mengkhianati kepercayaan kita, setelah negeri angin menyalurkan beberapa daya energi kita untuk mereka."

"Sampai kapanpun 4 elemen tak akan bersatu, karena mereka masih memiliki ego untuk menang sendiri." Ujar Profesor Seulgi ia memperhatikan Petinggi satu persatu, setelahnya ia berhenti tertuju pada penyihir yang memakai topeng bercorak angin menutupi wajahnya dengan tenang memperhatikan pendapat mereka, "Xmaster bagaimana keputusanmu ?"

" Ujar Profesor Seulgi ia memperhatikan Petinggi satu persatu, setelahnya ia berhenti tertuju pada penyihir yang memakai topeng bercorak angin menutupi wajahnya dengan tenang memperhatikan pendapat mereka, "Xmaster bagaimana keputusanmu ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para petinggi fokus memperhatikan Xmaster karena bagaimanapun perintah tertinggi ada pada pemimpin mereka.

"Tetap perketat keamanan, panggil beberapa penyihir di negeri Air karena bagaimanapun hubungan kita dengan 4 Negeri, negeri air akan membantu kita sebagai bentuk upaya imbalan, karena kita telah membantu mereka dimasa lampau, "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Magicial Academy || Taennie Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang