DEAR SUNOO |1|

137 18 1
                                    

Orang-orang berpikir bahwa menjadi diriku sangat menyenangkan.
Aslinya, tidak juga. Aku tak tahu mengapa orang-orang mengatakan, menjadi aku sangatlah menyenangkan.

Setiap kali aku bertanya, mereka menjawab. "Karna kau terlihat ceria sepanjang hari, pasti hidupmu sangat menyenangkan bukan? Tentu saja, bagaimana tidak? Appa mu pengusaha kaya raya, dan kau juga memiliki adik yang lucu."

Ya, aku bisa akui Appaku termasuk pengusaha kaya raya dikota Seoul.
Banyak orang-orang yang ingin bekerja sama dengan Appaku.

Dan, ku akui bahwa adikku Park Jungwon sangat lucu. Ia juga penurut, jadi tak heran ada banyak orang yang menyayangi dan memuji nya.

 Ia juga penurut, jadi tak heran ada banyak orang yang menyayangi dan memuji nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung" panggil Jungwon adik Sunoo

Sunoo mendengar bahwa ia dipanggil sontak ia menghadap kearah adiknya.

"Iya?" tanya Sunoo dengan senyum manis nya

"Appa memanggilmu. Hyung gak bakal dipukul kan?" ucap Jungwon takut bila sang kakak dipukul oleh ayahnya.

"Tidak mungkin, Appa ingin berbicara dengan Hyung saja. Tidak mungkin Appa memukulku" balas Sunoo dengan senyumnya yang masih melekat.

"Sudahlah, lebih baik kau tidur. Ini sudah waktunya kau tidur" ujar Sunoo memalingkan pembicaraan. Lalu ia beranjak dari tempat duduknya menuju keruang kerja pribadi ayahnya

Tokk..tokk..

"Masuk." perintah lelaki paruh baya itu.

"Park Sunoo. Sudah berapa kali Appa peringatkan?! Mengapa nilai mu 70?! Kemarin nilaimu 90, lalu sekarang 70?!!" bentak sang ayah.

"Maafin Sunoo. Sunoo susah untuk mendapatkan nilai 100 Appa." ucap Sunoo menundukan kepala

"Jika susah maka belajarlah anak s3tan!" hina sang ayah yang sudah tersulut emosi.

Plakk!

Tangan lelaki tua itu menampar pipi mulus Sunoo.
Sangat keras tamparan itu hingga Sunoo hampir terjatuh.

"Dasar anak tak tahu diri!"

Dengan cepat lelaki tua itu mengambil barang apapun itu, untuk memukul anaknya.

Ia mengambil ikat pinggang, lalu menceplaskannya ke badan Sunoo.

"Dasar anak bodoh! Anak s3tan! Anak tak berguna!!" hina sang ayah.

"Appa! Jangan pukul Sunoo Hyung!!" teriak Jungwon menghentikan kegiatan memukul sang ayahnya.

Jungwon menghampiri sang kakak, dan membantunya untuk berdiri.

"Jungwon, cepat kembali kedalam kamarmu!" pintahnya.

"Tidak akan Appa, jika Appa masih memukul Sunoo Hyung. Aku akan melaporkan nya kepada kakek!" ancam Jungwon dan memunculkan mata sinisnya.

"Uwon, balik kekamar aja ya? Hyung gak papa kok" ujar Sunoo berusaha meyakinkan ke adiknya bahwa ia baik-baik saja.

"Gak. Uwon gak bakal ninggalin Hyung! Hyung bohong! Katanya Appa gak mungkin mukul Hyung. Tapi buktinya apa?" ucap Jungwon kekeuh ingin melindungi sang kakak.

"PARK JUNGWON!!" bentak sang ayah yang sudah menahan emosinya sedari tadi.

"KENAPA PARK JONG SEONG?!!" bentak Jungwon kembali

Plakk!!

Tamparan sang ayah mengenai pipi Jungwon.
Jungwon memegang pipinya lalu mulai terisak.

Sang ayah yang sudah tak bisa mengontrol emosinya, mulai mendekati Jungwon.

"Jangan Appa!" ujar Sunoo melindungi sang adik.

"Appa kalau mau mukul, pukul Sunoo aja! Jangan pukul Jungwon!!" ucapnya sambil menahan nangis

"Tcih! Jangan pernah mempengaruhi adikmu Sunoo. Cukup kamu saja menjadi anak brandal." ucap Jay sambil meng-jambak rambut Sunoo dengan kencang.

"Maafin uwon, Hyung" ucap Jungwon lirih, tetapi Sunoo masih bisa mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafin uwon, Hyung" ucap Jungwon lirih, tetapi Sunoo masih bisa mendengarnya.

"Kenapa minta maaf? Uwon, kan gak salah"

"T-tapi uwon ngerasa bersalah, Hyung."

"Sudahlah, tak perlu minta maaf. Masih sakit gak pipinya?" tanya Sunoo memastikan keadaan sang adik.

"Udah enggak kok, Hyung" balas Jungwon dan tersenyum ceria

Sunoo yang melihat senyuman manis dari adik tercinta nya, sontak ikut tersenyum.
Seperti kebahagiaan mereka menyalur kepada saudara.

"Baiklah, karna sudah malam uwon tidur ya. Besok uwon, harus pergi sekolah sama Hyung" ujar sang kakak

"Oke! Hyung" balasnya antusias.

Jungwon segera tidur.
Matanya yang indah menutup.
Sunoo yang melihat adiknya, yang sedang tidurpun tersenyum manis.
Ia bersyukur memiliki adik yang penurut sepertinya. Walaupun perlakuan ayahnya yang berbeda pada dirinya.

Ia tak masalah sama sekali.
Bagi dia adalah, yang penting adiknya bahagia.

Sunoo selalu berdo'a agar sang adik tumbuh menjadi lelaki yang kuat dan selalu bahagia.
Ia ingin Jungwon selalu memancarkan senyumannya kemanapun itu.
Dan ia berharap agar Jungwon tumbuh tidak dengan segala dendam yang ia tanam didalam lubuk hatinya.

Dan ia berharap agar Jungwon tumbuh tidak dengan segala dendam yang ia tanam didalam lubuk hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________
TBC
______________________________________

Annyeong!

DEAR SUNOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang