4.

352 68 12
                                    

Keesokana hari nya lisa bangun dan melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu bersiap siap untuk pergi bekerja.

Namun tidak dengan jennie.
Jennie yang beberapa hari ini hanya mengurung diri dan menganggap kehidupan nya sekarang tidak adil, saat ini gadis itu sedang berkutik di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka.

Jennie ingin mencoba yang terbaik meskipun dia masih tidak menyangka kalau appa menikahkan dirinya dengan seorang perempuan juga.

Lisa yang baru saja keluar dari kamarnya dengan kebiasaan yang membaca koran sambil berjalan hingga terkadang tersandung sesuatu disana, seperti saat ini.

"Aduhhh.." ucap nya setelah tersandung disana.

Sampailah dimeja makan dia mulai melipat korannya dan berniat menyiapkan sarapan seperti biasanya, tapi niat itu terhenti ketika koran yang baru saja menghalangi pandangan nya dia lipat, dia melihat sarapan yang sudah siap disana, hingga suara itu memecahkan lamunan nya.

"Selamat pagi lisa.." sapa jennie dari dapur sambil membawa masakan yang lainnya.

"Oh, selamat pagi jennie" ucap lisa dalam bengong nya

Lisa terpesona hanya dengan melihat jennie yang memakai apron dan rambut yang dia ikat asal asalan.

"Kopi atau teh?"

"Hah?"

"Mau kopi atau teh lisa?"

"Oh, air pu_"

"Kopi atau teh?"

"Kopi jennie"

"Oke, tunggu aku akan membuatkan nya"

"Terimakasih jennie" ucap lisa sambil tersenyum bodoh melihat jennie yang berjalan kembali ke dapur.

Mereka menikmati sarapan itu dengan tenang tidak ada pembicaraan diantara mereka sampai sarapan mereka sama sama selesai.

"Jennie, ini uang untuk keperluan mu atau keperluan dapur kita. Meskipun kau mengatakan tidak ada cinta untuk ku tapi ijinkan aku bertanggung jawab atas dirimu, jangan biarkan aku berdosa karna janjiku saat kita menikah aku ingkari" ucap lisa sambil menyerahkan beberapa lembar uang pada jennie.

Satu yang baru saja jennie ketahui, iya lisa sangat bertanggung jawab atas apa yang ada pada diri dan kehidupannya.

"Tapi lisa, aku masih memegang kartu dari appa"

"Aku tau jennie appa mencukupi apapun kebutuhan mu putri kecilnya, tapi mau tidak mau sekarang statusmu adalah pasanganku, jadi biarkan aku bertanggung jawab atas dirimu hm?"

"Apa tidak apa apa?"

"Haha kau bercanda menanyakan itu?, jangan gunakan uang mu untuk kebutuhan kita oke?"

"Baiklah jika itu mau mu"

"Aku pergi ke kantor dulu jennie"

Lisa pun pergi meninggalkan jennie yang masih duduk disana, tapi saat dia sampai di depan rumah, apa yang dia lihat itu semakin membuatnya terkejut.

Pagi ini banyak hal yang membuatnya terkejut, dari mulai jennie membuatkan sarapan hingga apa yang saat ini lisa lihat disana.

Jika kalian pikir lisa ke kantor dengan mobil itu salah, lisa hanya memiliki motor sederhana untuk pergi kemana pun.

Dia terkejut ketika sudah ada tempat makan yang berwarna kuning berada disana, iya jennie menyiapkan nya untuk lisa.

Meskipun tidak ada cinta disana tapi ini adalah cinta bagi lisa.
Jennie berubah hari ini, dia kembali melakukan hobi nya yaitu memasak, bahkan dia mencoba akan membiasakan diri bahwa sekarang lisa ada di kehidupannya juga.

Sesampainya dikantor, lisa berjalan menuju meja kerjanya seperti orang bodoh yang terus tersenyum dan memeluk kotak makan yang berwarn kuning itu. Dia memeluk seakan takut kotak makan itu akan jatuh dan makanan nya tercecer, dia tidak mau itu terjadi karna ini adalah cinta bagi nya.

"Kau kenapa?" Tanya teman teman nya ketika lisa sudah duduk di meja kerjanya dan masih tersenyum melihat kotak makan didepannya itu.

"Melihat cinta"

"Hah?"

"Selain cupu kau juga gila ternyata" ucap seulgi lalu dia meninggalkan lisa yang masih tersenyum bodoh disana.

"Kau benar gi, aku sudah gila" gumam lisa

"Kau menakutkan"

.

.

.

Jam kerjapun selesai, tidak terasa lelah untuk lisa hari ini karna menurutnya ini adalah hari terbaiknya memakan sarapan dan makan siang dari jennie, oh bolehkah lisa menyebutnya istri saja?

Lisa menjalankan motor itu untuk sampai ke rumah, jika dulu dia santai sekarang dia ingin buru buru sampai dirumah, yaTuhan dia benar benar sedang jatuh cinta dengan istrinya.

Sudah bertahun tahun rumah itu seperti mati, tapi tidak dengan hari ini. Baru membuka pintu saja lisa sudah disambut dengan aroma masakan yang membuatnya tersenyum.

"Kau sudah pulang lisa?"

"I_iya jennie"

"Mau langsung mandi? Aku sudah memanaskan air untukmu, tunggu sebentar biar aku siapkan" ucapnya sambil akan mengangkat air dipanci yang sudah panas.

"Biar aku saja jennie, ini berat"

Sudah lisa katakan jika dirumah ini tidak ada pilihan air hangat atau dingin dikamar mandi nya, jadi jika ingin mandi air hangat itu butuh usaha lebih seperti yang jennie dan lisa lakukan saat ini.

Sebelum mandi, lisa pergi ke kamar nya untuk mengambil baju ganti nya tapi lagi lagi lisa dibuat terkejut dengan apa yang dia lihat. Iya kamar nya sudah sangat rapi bahkan sprey nya sudah berwarna kuning seperti kesukaan lisa, jennie benar benar membuat lisa seperti orang bodoh hari ini. Lisa terus tersenyum menerima betapa manisnya bentuk cinta yang dia terima ini.

.
.
.
Jennie mulai berusaha berdamai dengan apa yang sekarang ada dihidupnya, seperti saat ini. Makan malam seperti ini mungkin akan menjadi rutinitas barunya sekarang.

Mereka tidak duduk berdekatan, yang mereka lakukan adalah duduk diujung dan di ujung, itu sangat berjarak tapi lagi lagi itu tidak masalah untuk lisa.

"Ehm, jennie apa kau mau pergi menonton denganku?"

.

.

.

.

"Hahaha sial itu lucu"

Membeli tiket tapi tidak menonton itu adalah yang dilakukana lisa, iya lisa hanya sibuk melihat jennie tertawa disampingnya.

Dia tidak peduli jika film itu sudah dimulai sejak 1 jam lalu, yang dia tau sekarang adalah jennie tertawa lepas disamping nya dan itu harus dia nikmati.

Film itu pun selesai, saat nya mereka pulang dengan motor lisa. Lisa merasa tidak enak hati dengan jennie, dia mengajak jalan jalan dengan motor butut miliknya sedangkan jennie terbiasa hidup dengan yang mewah. Lisa tidak tau saja jennie sedang mencoba menerima apapun yang ada dihidupnya termasuk kehidupan yang saat ini lisa berikan padanya.

Keesokan hari nya lisa pergi ke bengkel milik seulgi dimana bengkel itu juga menjual mobil mobil second yang saat ini lisa cari.

"Kau serius mau menjual motor kesayangnmu ini?" Ucap seulgi

"Iya aku ingin menukarnya dengan mobil"

"Baiklah, pilihlah disana ada banyak warna. Ada merah hitam bir_"

"Yang kuning itu"

"Hah? Kuning lagi?"









_i see magic in you_

I See Magic In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang