12.

178 33 0
                                    

"Aku kekenyangan pacarrr.." rengek lalice setelah menghabiskana 3 mangkuk ramen yang jennie pesankan.

Iya mereka sedang berasa di kedai ramen favorit jennie, dimana dia suka sekali makan disana bersama appa nya.

Jennie menantang lalice untuk masing masing menghabiskan tiga mangkuk itu.

Dan iya sudah jelas jennie pemenangnya meskipun pada akhirnya lalice juga tetap menghabiskan tiga mangkuk itu.

"Ah kau payah, kau kalah denganku"

"Kau kan tidak makan dari pagi karna gugup, jadi perutmu muat untuk tiga mangkuk pacar"

"Sudahlah, akui saja kau memang payahh"

Mereka pun saling tertawa, sudah ku bilang jennie sudah tidak terganggu dengan adanya lalice yang banyak gaya. Dia sudah sangat terbiasa ditemani seperti ini.

"Ayo pulang pacar, appa mu galak" ucap lalice dengan gaya meledeknya.

"Issshhhh"

Jennie pun pulang dengan perasaan bahagia yang juga akan dia bagi dengan lisa.

Seperti biasa yang jennie tau adalah lisa mengambil jam kerja lebih banyak, hingga sampai saat jennie pulang pun lisa belum ada dirumah.

Hujan deras membuat jennie sedikit khawatir karna sampai saat ini lisa pun belum sampai dirumah.

Jennie menunggu nya sambil menonton tv, tapi tetap saja dia tidak tenang. Yang jennie lakukan hanyalah terus memutar mutarkan remot tv nya.

"Aku pulang" ucap lisa yang baru masuk sambil mengusap usap bajunya yang sedikit basah.

Jennie pun segera menghampirinya dan mengambil kotak makan yang lisa bawa.

"Kenapa lama sekali lisa?"

"Maaf terlalu lama, tapi kerjaan ku sangat banyak hari ini"

"Seharusnya tidak perlu seperti ini"

"Sudahlah jennie, kita sudah membicarakan ini"

"Yasudahh"

Lalu jennie pergi kedapur untuk mencuci kotak makan lisa.

Jennie pun teringat dengan apa yang akan dia sampaikan pada lisa. Sebelum lisa masuk ke kamar nya jennie pun memanggil lisa.

"Lisaaa.."

"Iya jennie?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu"

"Oyah? Apa itu jennie"

"Jadi aku lolos ke 15 besar, memang masih jauh proses nya tapi aku ingin merayakan ini dengan mu, jadi cepatlah mandi ini pertama kali nya aku memasak nasi goreng untuk mu" ucap jennie dengan ceria membuat lisa menelan lidahnya dengan kasar karna jelas dia sudah kekenyangan saat dia menjadi lalice.

Tanpa banyak bicara lisa pun segera membersihkan diri dan ikut bergabung di meja makan bersama jennie yang sudah duduk disana.

"Duduklah, lihat aku sudah memasak nasi goreng kesukanmu" ucap jennie dengan ceria sambil mengisi piring lis adengan nasi goreng itu.

Lisa melihat piring ditangan jennie dengan senyum pahit nya, karna jennie mengisi piring itu dengan sangat penuh.

"Sudah jennie, nanti kamu tidak kebagian"

"Tidak lisa, aku sengaja memasak ini untukmu"

"Lalu kamu?"

"Aku sudah makan dengan temanku di jalan sebagai perayaan juga dan aku masih sangat kekenyangan" ucap jennie lalu dia tertawa mengingat wajah lalice yang kekenyangan juga.

"Lalu kau pikir aku tidak kekenyangan pacarr..." gumam lisa didalam hati.

Lisa pun mulai memakan nasi goreng itu.
Karna lisa benar benar mencintai jennie,  tidak ingin mengecewakan istrinya itu.
Lisa menerima piring yang baru saja jennie berikan.

"Kenapa kamu terlihat tidak napsu makan lisa? Apa itu tidak enak ya?" Ucap jennie yang mencemaskan rasa masakan nya itu

"Oh tidak jennie, ini sangat enak dan apa katamu aku tidak napsu makan hm? Aku baru mau memulai nya" ucap lisa lalu dia dengan lahap memakan nasi goreng buatan jennie.

Jennie melihat lisa yang sangat lahap dia hanya tersenyum karna merasa senang ternyata rasa masakan nya masih baik baik saja.

Lisa tersenyum melihat nasi goreng dipiring yang sedang dia makan.
Dua arti berbeda disana, jenni mengira lisa tersenyum karna di berasa bahagia karna baru pertama kali melihat nasi goreng dirumah nya, apa lagi ini buatan istrinya pasti itu enak.

.

.

.

"Cinta benar benar membuat ku seperti orang bodoh" ucap lisa yang berbaring di kamarnya sambil mengusap usap perutnya yang terisi penuh.

Sedangkan dikamar sebelah jennie sedang tersenyum senyum sendiri didepan jendela.
Bukan karna dia lolos, bukan.

Tapi karna lalice, iya manusia yang selalu dia kataka aneh itu akhir akhir ini sudah menguasai pikiran nya.

Semua kekonyolan lalice meskipun itu menyebalkan tapi itulah yang jennie ingat dan bisa membuat jennie tersenyum seperti sekarang.

"Apa aku mulai tertarik padamu lalice?"

.

.

.

"Kapan kau akan kesini?"

"Nanti, tunggu pekerjaanku tidak sibuk"

"Ayolah lisa kau orang kaya, kenapa kau repot repot menjadi karyawan kecil"

"Orang kaya juga butuh makan"

Dia adalah sepupu lisa yang sekarang berada di london. Mereka melakukan percakapan melalui ponsel sambil lisa menyiapkan keperluan nya sebelum pergi ke kantor pagi ini.

Sedangkan jennie yang merasa lisa tidak biasanya selama ini, dia memutuskan untuk memanaggil lisa di kamar nya hingga..

"Lisaaaaaaaaa" teriak jennie sambil menutup matanya.

"Apa jennie, yaampun kau mengagetkanku" ucap lisa yang langsung berbalik menghadap jennie dipintu.

"Kau belum memakai celana mu" ucap jennie membuat lisa reflex mellihat kebawah.

Iya lisa sudah rapi dengan kemeja nya tapi tidak dengan celana nya karna sebelum memakai celana dia mengangkat telfon dari sepupu nya hingga dia melupakan celana nya itu, tapi lisa santai saja tidak seperti jennie yang menutup matanya sampai sekarang.

"Lalu kenapa? Katamu kita sama sama perempuan kan?"

"Iya tapi aku tidak kuat" ucap jennie membuat llisa tersenyum.

"Iyakah? Tidak kuat dengan pesonaku?" Ucap lisa mulai kepedean.

"Tidak. Tapi dengan boxzer kuningmu itu" ucap jennie membuat lisa cemberut.







.

.

_ i see magic in you_

I See Magic In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang