10.

396 45 27
                                    

Hujan deras membuat jennie sedikit khawatir, pasalnya sampai saat ini lisa belum juga pulang ke rumah.

Jennie pikir ini karna lisa marah tentang semalam.

Jennie terus berjalan kesana dna kemari sambil menggigit kuku kuku nya.
Sampai suara pintu terbuka itu mengalihkan fokusnya.

"Aku pulang" suara lisa sudah terdengar membuat jennie membuang nafas lega nya.

"K_kau baru pulang lisa"ucap ragu jennie

"Iyaa jennie, aku mandi dulu"

Setelah lisa masuk, jennie pun segera menyiapkan makan malam mereka.

Tak butuh waktu lama, saat ini lisa sudah duduk disana menikmati makanan yang sudah jennie siapkan.

"Kenapa kau pulang malam? Kau marah padaku?"

"Tidak, aku pikir mengambil lembur akan membuat keuangan kita lebih baik."

"Jangan lelahkan dirimu lisa hanya karna sekarang kau ada aku yang perlu kau tanggung jawabi"

"Aku tidak lelah untuk istriku"

"Lisaaaaa"

"Jennie, ini akan berlangsung lama jadi jika kau lapar nanti, kau bisa makan lebih dulu"

"Tidak, aku tetap menunggu mu nanti"

Dengan cepat lisa langsung melihat jennie diujung sana, dia tidak menyangka ucapan itu akan keluar dari mulut jennie.

"Terimakasih jennie" ucap lisa dengan senyum.

.

.

.

.

"Apa kau tidak bisa fokus? Kau tidak ingin lolos nanti hah?" Ucap seorang pelatih ketika dia meminta jennie menunjukan skil bernyanyi nya.

Iya jennie tidak fokus karna didepan sana sudah berdiri seseorang dengan senyam senyum kepedeannya menggoda jennie.

Jennie sangat kesal karna menurutnya itu pengganggu sebenarnya.

"Maafkan saya, saya akan mengulanginya"

"Semangat pacarrrr"

jennie membulatkan mata dan mulutnya, dia tidak percaya lalice akaan berteriak kencang hingga membuat semua oraang melihat kearah jennie.

"Oh nona, apa dia kekasihmu?" Tanya seorang pelatih itu pada CEO muda itu

"Iyaa"

"Bukan"

Mereka mengatakan itu secara bersamaan membuat pellatih itu melihat mereka secara bergantian.

"Calon, iya calon maksudnya"

"Baiklah dia akan tetap saya audisi melalui banyak seleksi sesuai yang diminta agensi"

"Iya lakukan saja dengan adil, tapi 1 tahun lagi di juga akan jadi CEO disini"

"Aakkk" keluh lalice ketika jennie mencubit tangan nya.

"Apa pacarr"

"Apa yang kau katakan bodoh, dasar orang aneh"

"Aneh apa nya, aku hanya ingin memberi tau mereka bahwa kau calon pacarku ingat itu" ucap lalice dengan kembali memakai kacamata hitam nya

"Pergilah, aku ingin berlatih"

"Kau lupa aku CEO nya?"

"Tapi kau mengganggu"

"Aku hanya berdiri disini, dimana mengganggunya?"

I See Magic In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang