1.

653 75 2
                                    


Bangunan sederhana itu masih selalu menjadi saksi setiap langkah seseorang yang setiap hari nya hanya akan betah dengan buku buku miliknya.

Puluhan buku nya juga tertata rapi di rak yang ada di kamar yang ukurannya tidak terlalu besar tapi itu cukup nyaman untuk seorang kutu buku seperti dia.

Krriinggg

"Hoaammmm" tangan itu bergerak mematikan alarm meskipun dengan mata yang masih terpejam.

Dia sudah semandiri itu sejak usianya 15 tahun, saat ini dia hanya hidup dengan kucing nya yang juga ikut hidup dalam kecelakaan yang membuat kedua orang tua nya meninggalkan dia untuk selama nya.

Lalisa manoban, mahasiswa berprestasi yang nama nya sudah terkenal jenius di kampus.

Bahkan sekarang dia menjadi asisten favorit profesornya, dia selalu bisa diandalkan itu yang menjadi point favoritnya.

Dia tidak seperti anak muda pada umum nya yang pandai berdandan, dia terlihat sangat cupu dalam penampilannya yang selalu memakai kemeja dan kaca mata nya tapi itu semua tidak mengurangi pesona nya itu.

Semua kehidupannya berubah ketika dia menghadiri undangan pernikahan anak profesor nya, dan semua itu dimulai dari sini

.

.
.

"Selamat pagi prof" ucap nya sambil membukuk ketika pintu itu terbuka.

"Akhirnya kau datang, ayo masuk.. masuk.." profesor itu menyambut dan membawa masuk dengan merangkul nya.

Iya dia adalah lisa, lisa datang lebih cepat dari tamu tamu undangan yang lain karna itu permintaan profesor kim.

Dia datang dengan kemeja putih dan celana bahan berwarna cream, iya sesederhana itu.

Profesor itu membawa lisa ke balkon dimana itu adalah tempat favorit saat menikmati kopi diwaktu santai nya.

Dan sekarang dua orang itu duduk disana dengan cangkir kopi di tangan masing masing.

"Lihat, dia begitu bahagia kan?" Senyum profesor itu ketika melihat seorang gadis nya sedang tertawa menyiapkan pernak pernik pernikahannya bersama teman teman nya di taman yang ada rumah.

"Tentu dia bahagia prof, ini hari pernikahan nya" ucap lisa setelah menyeruput kopi dicangkir nya.

"Dia masih akan menjadi gadis kecil ku kan?"

"Tentu saja, dia milikmu. Pernikahan ini kau hanya akan menyerahan tanggung jawab atas dirinya ke pasangannya prof dan dia tetap milikmu" ucap lisa yang berusah menenangkan nya karna dia tau ada perasan sedih disana.

"Iya, dia milikku. Senyum itu harus selalu ada disana karna dia milikku"

Dua orang itu sama sama tersenyum melihat betapa bahagianya gadis itu dihari pernikahannya, sampai semua senyum itu hilang ketika telfon itu berdering.

"Tuan, telpon dari rumah sakit" seorang pelayan menyerahan telpon nya.

"Terimakasih"

"Hallo?"

"........"

Profesor kim menerima telpon itu dengan wajah yang sudah pucat dan diam tanpa bisa mengatakan apapun.

"Ada apa prof?" Tanya lisa panik ketika menyangga tubuh profesornya yang lemas

"Lisaa, bagaimana ini?" Ucapnya panik dalam suara bergetar

"Tenang dulu prof dan katakan dengan benar" ucapnya dan di ikuti profesor itu dengan menarik nafas berkali kali.

"Sudah lebih baik?"

I See Magic In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang