Cahaya sang matahari yang bersinar menyinari dunia kini memberikan semangat kepada semua orang, orang-orang yang memulai aktivitas di pagi hari kini mulai terlihat. Ada yang menyiram tanaman ada juga yang bersiap-siap berangkat ke kantor untuk bekerja, salah satunya ayah Wijaya dan bunda Risma.
"Bundaaa" teriak Razka
"Iya sayang kenapa, ada apa?" Jawab bunda
"Aku mau pamitan sama bunda soalnya sekolah ku hari ini ada acara jadi harus datang lebih awal bun, Razka pergi ya bun" ucapnya
"Tapi ini masih pagi banget sayang sarapan dulu sana, jangan mentang-mentang kamu panitia osis kamu kecapekan ya bunda ga mau kamu sakit" ujar bunda
"Iya bunda bawelll" ejek Razka
Anak kecil 5 tahun yang dulu menangis di pojok ruangan di tengah tengah kegelapan kini dia sudah menjadi kunang-kunang malam yang menyinari kegelapannya hutan pada malam hari.
Razka sudah memasuki bangku kelas 2 SMA, kini dia sudah menjadi orang tersibuk di dunia banyak sekali organisasi dan eskul yang di ikuti Razka entah apa alasannya, Osis, Pramuka, Paskibra, Pmr ia ikuti semua.Razka buru-buru ingin pergi ke sekolah karena ia menjadi salah satu panitia dalam acara di sekolah nya...
"Ayah, aku boleh ikut ayah ga berangkat ke sekolah?" Tanya Razka ke ayah
"Kamu sam bunda aja sana ayah lagi buru-buru ini, udah sana-sana" ketus ayah ke Razka
Razka menoleh ke arah bunda yang sibuk menyiram tanaman dia menjadi enggan meminta tolong kepada bunda untuk menghantarkan ia ke sekolah, setelah ia berpikir akhirnya Razka memutuskan untuk naik kendaraan umum, angkot.
Jarak rumah Razka ke sekolah cukup jauh hingga membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk sampai ke sekolah, namun sepertinya Razka akan terlambat karen menaiki angkot yang sangat lambat ini.
"Pak bisa cepetan ga soalnya saya buru-buru pak" pinta Razka
"Semua orang juga buru-buru dek tapi ga ada yang komplain kaya kamu ini" ketus bapak angkot
Razka hanya terdiam setalah mendengar jawaban dari bapak angkot tersebut, dia sempat berpikir kenapa ya orang-orang pada hari ini kok semuanya kelihatan ga suka sama Razka, cuma bunda yang bersikap baik tadi pagi.
"Tadi ayah yang menolak aku buat ikut berangkat ke sekolah sampai gue di usir dari sana eh sekarang bapak angkot yang judes banget padahal kan gue nanya nya baik-baik" pikir Razka.
sesampai di sekolah ternyata ia telat dan sesampainya Razka di sekolah acara tersebut sudah di mulai.
"Razka, dari mana aja lo kok lo telat sih kan tau sekolah kita bakal ada acara hari ini, bisa bertanggung jawab ga sih lo ini hah?" Ucap senior Osis Razka dengan sangat marah
"Maaf kak saya tadi naik angkutan umum jadinya telat deh" jawab Razka
Hari itu Razka benar benar sibuk ia mondar mandir seperti gosokan panas yang maju mundur, mengkoordinasi kan suatu acara bukan hal yang mudah ia harus mengatur seluruh siswa/i agar tetap tertib dan acara terus berjalan.
Razka juga mengikuti satu lomba untuk mewakili kelas nya, ia mengikuti lomba nyanyi sebab ia suka sekali bernyanyi baginya bernyanyi adalah hal satu-satunya yang bisa membuatnya nya bahagia.
Lomba bernyanyi itu pun di mulai dan sekarang giliran Razka untuk tampil di depan teman-temannya dan para juri, di pojok tempat para siswa/i duduk seorang perempuan sangat bersemangat menyoraki nama Razka untuk memberikan semangat, perempuan itu bernama Eca. Dia teman Razka sejak Razka duduk di bangku kelas 1 SMA mereka sudah berteman cukup lama, tak lupa teman-temannya yang lain ikut menyoraki memberi semangat kepada Razka. Melihat itu kini Razka menjadi senang dan bersemangat, kini ia mulai bernyanyi...
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZKA 7 MENIT (END)
Short Story"Setelah meninggal, otak manusia masih berfungsi 7 menit untuk memutar ulang memori paling indah" Razka Putra Wijaya Anak pertama dari ayah Wijaya dan bunda Risma yang kini sedang berupaya mempertahankan hidup dan mentalnya Apa arti kebahagiaan bag...