KETAKUTAN

39 11 16
                                    

Cinta benar-benar membuat perasaan tak karuan, cinta juga yang kadang mengubah suatu sifat seseorang. Dulu ia yang dulunya merasa orang paling sedih dan orang paling tidak bahagia kini ia merasakan bahwa dirinya adalah orang paling bahagia. Setelah merasakan sebuah cinta Razka mendapatkan rasa bahagia yang sangat amat besar, walau setengah dari harapan kebahagiaan nya itu masih di ayah.

Namun Razka yakin akan kata-kata "indah pada waktunya."

Jalanan yang ramai akan orang lalu-lalang untuk berpergian, entah ke sekolah atau pergi bekerja serta ketempat lainnya. Seperti hari-hari biasanya Razka selalu pergi kesekolah menaiki angkutan umum namun disini ia bertemu dengan Kevin sehingga ia ada teman mengobrol di angkutan umum.

"Tumben naik angkutan umum Vin?" Tanya Razka

"Iya nih soalnya motor gue rusak" jawab Kevin

Angkutan umum yang berhenti tepat di depan gerbang sekolah kini menurunkan dua anak remaja sekolah itu. Mereka berdua masuk ke dalam sekolah. Pelajaran sekolah hari ini tidak begitu asik, matematika. Pelajaran yang jarang sekali di minati oleh siswa-siswi sekolah.

Setelah jam pelajaran selesai dan waktunya beristirahat Razka dan teman-temannya perti ke kantin untuk mengisi perut yang kosong dan kelaparan itu.

"Gilak tadi di kelas otak gue mau pecah tau ga gara-gara matematika tadi" keluh Ghea

"Iya kan masa sih Udin yang beli pisang kita yang harus nentuin jarak rumahnya dari toko pisang berapa meter? kan gila" celetuk Taya

"Yaudah sih namanya soal matematika, lagian ya masih banyak soal-soal yang lebih susah lagi dari itu tau" jawab Kevin

"Iya gimana mau masuk kuliah jurusan matematika kalau di SMK saja sudah mengeluh seperti ini hahaha" tawa Razka

Obrolan yang cukup singkat oleh mereka bertempat di kantin sekolah. Ghea, Taya dan Kevin pun pergi meninggalkan Razka yang masih saja duduk di kantin, awalnya mereka mengajak Razka untuk kembali ke kelas namun Razka menolak.

"Hai Razka, udah lama ya? maaf ya buat nunggu" sapa Eca

Pantas saja tak mau ke kelas ternyata sudah berjanji akan bertemu Eca di kantin saat itu.

"Ga kok lagian juga tadi ada temen aku jadi ga masalah" jawab Razka

"Oh ya kenapa lo nyuruh gue ke kantin? lo mau ngomongin apa?" Tanya Eca

Ternyata semalam Razka sudah mengirimkan pesan kepada Eca yang berisi.

"Ca, besok kita ketemuan di kantin ya pas istirahat sekolah. Ada yang mau gue omongin"
20.30

Entah apa yang ingin di bicarakan oleh Razka namun sepertinya nya ini pembicaraan yang serius.

Razka mengajak Eca yang di kantin untuk mengikuti ke arah perpustakaan, ternyata ia ingin mengajak Eca membaca buku bersama. Tau Eca suka membaca buku Razka menjadikan modus itu untuk lebih dekat dengan Eca.

Tapi itu bukan inti dari rencananya Razka.

"Buku yang ini kayanya bagus deh Raz, lo mau baca juga ga?" Tanya Eca

Tak ada jawaban dari Razka, ia hanya memandangi Eca dengan pikiran yang kosong seperti bingung ingin mulai bicara dari mana.

"Raz? lo gapapa kan kok bengong gitu sih" cemas Eca

"E-eh, gue suka sama lo" ceplos Razka

"Mampus keceplosan gue" dalam hati Razka

Razka tak sengaja mengucapkan rasa nya kepada Eca, mungkin kata-kata itu yang ingin ia ungkapkan namun tak kunjung keluar.

RAZKA 7 MENIT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang