RAZKA 7 MENIT (END)

RAZKA PUTRA WIJAYA

Razka Putra Wijaya adalah putra pertama dari ayah Wijaya Gantara Pratama dan bunda Risma Alya Tara, ia anak laki-laki yang kuat meski harus kehilangan peran sang ayah namun ia tetap menjalankan hidupnya. Razka sangat di sayang oleh bunda hingga lupa kalau ia mempunyai ayah. Razka menghabiskan setengah hidupnya bersama bunda, ia begitu sayang dan mencintai bundanya.

Razka mempunyai banyak teman dia sekolahnya, ia juga memiliki sahabat yaitu Karen. Karen adalah sahabat sekaligus abang bagi Razka, hanya Karen yang dapat mengerti perasaan Razka setelah bunda. Katen sudah menjadi rumah kedua untuk Razka, dalam waktu yang sepi dan kosong kini Karen datang untuk menemaninya.

Tidak hanya sahabat ia juga mempunyai sang teman yang ia sangat kagumi, mengangumi alias menyukai. Eca namanya, gadis lembut dan cantik dengan rambut sedikit kecokelatan. Sifat perhatian dan kasih sayang yang membuat Razka suka akan dirinya.

Kayla, adik angkat Razka. Ia senang mempunyai adik angkat perempuan yang lucu, jadi Razka tidak merasa kesepian lagi di rumah. Mereka selalu bermain dan tertawa bahagia bersama di rumah sederhana. Sungguh suasana yang penuh kasih sayang.

Dibalik semua orang-orang baik yang mengelilinginya Razka kini harus berhadapan dengan penyakit yang ia idap, penyakit yang bisa di bilang cukup parah. Razka merahasiakan akan hal ini dari bunda dan ayah karena Razka tidak mau membuat mereka khawatir. Penyakit Razka di sebabkan karena stress dan banyak pikiran, kondisi Razka semakin hari semakin buruk. Namun ada Dokter Andra yang terus berusaha meyakininya untuk selalu bangkit dan bersemangat, Dokter Andra tak kenal lelah ia terus berusaha yang terbaik untuk kesehatan Razka. Namun tuhan berkehendak lain. 

Mulai masalah keluarga, pertemanan hingga percintaan ia lalui. Razka anak hebat dia bisa melalui semua badai itu. Kini ia berdiri di titik ini berkat dirinya sendiri. Apakah Razka bisa bertahan lebih lama?

Kehilangan peran ayah memang menyedihkan namun semua itu hanya sementara, ayah sadar akan keegoisan nya terhadap anaknya sendiri. Ayah kembali dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta, Razka sangat begutu senang dan bahagia namun percayalah bahwa kebahagiaan itu bersifat sementara.

Razka tidak sanggup lagi untuk merasakan sakitnya, ia terus berjuang dan bertahan untuk hidup. Semua untuk hanya untuk bunda dan ayah. Razka kalah dalam melawan sakitnya sendiri. Razka beristirahat agar tidak merasakan sakit itu lagi, namun itu untuk selamanya .

Razka sudah bahagia, kini ia dapat beristirahat dengan tenang dan tidak akan merasakan sakit lagi. Razka sudah menemukan arti kebahagiaan.

"Kini aku menemukan arti kebahagiaan, sekarang aku sudah bahagia disini. Terimakasih sudah menjadi memori terindah untukku."

-Razka