Bab 1 Awal pertemuan

275 32 0
                                    

Hello guys semoga harimu selalu menyenangkan

Terimakasih sudah mampir dan membaca cerita ini, jangan lupa komen dan vote biar semangat untuk up. Selamat membaca semoga suka hehe





"Pertemuan adalah awal dari sebuah kisah"

Seorang anak kecil yang berumur 9 tahun  tengah duduk disebuah taman, menatap keindahan langit pada sore hari menyaksikan warnah jingga yang tengah berpadu menjadi satu diatas cakrawala yang membuat siapa saja yang menyaksikan akan terkesima dengan pesona keindahan panorama langit yang menakjubkan itu.

"Hari ini langit bagus banget, tapi kok bisa langit jadi warnah jingga kemerahan seperti ini atau ada kebakaran yh, kok warnahnya mirip api" monolognya

Sementara disisi lain seorang gadis kecil tengah tertawa mendegar ucapan seseorang  didepannya itu, ia pun menghampirinya. "itu bukan api tapi itu senja". Ucapnya kemudian duduk disamping lelaki itu

Adelion terkejut melihat kedatangan seseorang yang secara tiba-tiba disampingnya."kamu siapa" tanyanya.

"Kenalin aku Adzalina Ashela, panggil aku Ashel" jawabnya mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan senyuman yang sangat manis.

"Aku adelion" balasnya tersenyum kemudian bersalaman dengan perempuan disampingnya.

"Kamu tadi dengar apa yang aku ucapin?"

"Iya aku dengar, kamu nggak tau senja yh?"

"Aku sering liat tapi aku nggak tau namanya apa, dan sekarang aku sudah tau dari kamu ternyata itu namanya senja hehe" ucap adelion merasa malu

"Tapi kamu tau nggak kenapa bisa terjadi senja" tanyanya untuk memberi makan rasa penasarannya.

"Menurut cerita yang aku baca sih katanya, warna-warna dilangit ketika Matahari terbenam itu dihasilkan dari sebuah fenomena yang disebut scattering atau pemendaran cahaya.

Fenomena ini terjadi karena molekul dan partikel kecil di atmosfer mengubah arah sinar cahaya Matahari, sehingga menyebabkannya berhamburan atau berpendar di udara. Pemendaran memengaruhi warna cahaya yang datang dari langit, tetapi detailnya ditentukan oleh panjang gelombang cahaya dan ukuran partikel.

"Wah kamu pinter banget, aku salut sama kamu" anak kecil sembilan tahun itu memandang gadis disampingnya dengan rasa bangga.

"Kamu juga pintar kok, tapi kurang membaca aja. Coba kamu rajin membaca pasti kamu akan tau apapun itu" ucapnya dengan senyum lepas yang membuat kecantikannya semakin terlihat.

"Baiklah, mulai sekarang aku akan rajin membaca" ucapnya

"Ashel ayo kita pulang, papa sudah menunggu dimobil sayang" ucap seorang wanita dari belakang mereka. Dia adalah mama ashel.

Mereka berdua menoleh kearah suara dan melihat seorang wanita tengah berjalan kearah mereka.

"Adelion aku pulang dulu yh, senang bisa kenalan sama kamu, semoga suatu hari kita bisa bertemu lagi" pamitnya kepada lelaki itu

"Iya hati-hati ashel, aku juga senang bisa kenalan sama kamu, see you" ucapnya tersenyum dan melihat ashel perlahan berjalan dan meninggalkan taman tersebut.

*
*
*
*

Adelion tersenyum memandangi taman yang tak pernah berubah hanya beberapa tanaman yang ditambahkan sebagai hiasan di setiap sudut untuk menambah keindahan taman

"sembilan tahun sudah berlalu shel, gue selalu nunggu Lo di sini kapan Lo bisa datang lagi, gue rindu" ia begitu merindukan teman masa kecilnya itu, walaupun hari itu adalah hari pertama pertemuan mereka dan hanya sesingkat itu, tapi entah mengapa adelion merasa sangat dekat dengan gadis itu, ia sangat merindukannya.

Sementara diatas sana langit tengah berwarna kelabu menandakan hujan akan segera turun "yaelah malah mendung, nggak bisa nyaksiin senja deh" ucap nya gusar kemudian bergegas meninggalkan taman menuju kendaraan beroda dua yang ia parkiran tak jauh dari tempat ia duduk tadi, kemudian memilih untuk  pulang.

*
*
*
*
*

Segini dulu yh guys, semoga kalian suka dengan cerita ini.

Jangan lupa vote biar saya semangat untuk up, jangan jadi pembaca gelap!

Spam disini mau next nggak?

 

Adelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang