Bab 3 Rindu

150 24 0
                                    

Hay guys aku up lagi, maaf yh telat up hehe

Semoga hari kalian selalu menyenangkan

Terimakasih sudah mampir dan membaca cerita ini, jangan lupa komen dan vote biar semangat untuk up. Selamat membaca semoga suka hehe

*
*
*
*
*

"Bagaimana bisa aku melupakan mu, sementara disetiap waktu ada saja hal yang membuat ku teringat kepadamu"
***


Siang ini hari sangat cerah, terlihat diatas sana langit begitu biru. Dengan motor sport hitam kesayangannya pemberian dari gracio ayahnya,  adelion memacu laju motornya itu membela kemacetan.

Dalam hitungan menit ia sudah tiba disebuah tempat yang sangat indah, terlihat begitu banyak jenis tanaman seperti bunga dan lainnya.

Hari ini ia kembali lagi mendatangi taman yang selalu menjadi tempat favoritnya.

Ia berjalan ke arah bangku yang telah disediakan untuk pengunjung kemudian duduk memandangi hamparan rumput hijau dan warnah warni bunga yang menambah keindahan untuk terus dipandang.   

Adelion melirik ke arah tempat ia pertama kali bertemu dengan ashel, tanpa sengaja ia melihat seorang gadis tengah duduk disana.

Tanpa disadari gadis itu tengah  membalikan badan dan melihat ke segala arah seperti mencari sesuatu.

Deggg.....  

Detak jantung adelion berpacu sangat cepat tatkala dirinya melihat gadis itu sekilas mirip dengan ashel, namun ia tak begitu yakin karna ia hanya melihat dari jauh.

"Nggak mungkin itu dia, mungkin gue cuman halu aja" ucap adelion menepis pikirannya.

"Gue rindu sama Lo ashel"

"Sampai kapan gue menunggu ketidakpastian ini, harus butuh waktu berapa lama lagi, Kenapa disaat gue berusaha buat lupain dia ada saja hal yang membuat gue ingat sama dia" tanyanya pilu.

Siapa sangka orang yang selalu dicap playboy itu ternyata mempunyai cinta yang tulus akan perempuan yang kabarnya saja tak pernah ia tau bagaimana.

Drett.....drett...drett...

Suara ponsel adelion terus berbunyi menandakan ada seseorang yang tengah menelponnya, ia pun merogo saku jaketnya dan mengambil benda pipi disana.

"Halo" ucap orang disebrang sana ketika panggilannya sudah terhubung.

"Kenapa" sahut Adelion singkat.

"Lo dimana, gue cariin dirumah kaga ada" tanya Chiko

"Gue lagi di tempat biasa, kenapa emang" jawab adelion

"Antar gue belanja perlengkapan buat ospek besok" ucap Chiko to the point.

"Ospek apaan" tanya adelion binggung.

"Makanya punya hp tu digunain! Bukan cuman dibeli doang, sekali-kali Lo bisa buka whatsapp kan buat ngecek info dari panitia maba, jangan cuman gamon gamon terus" jelas Chiko panjang lebar

"Bacot taii, nggak usah bawa-bawa dia juga kali" jawab Adelion tidak terima

"Fakta men" balas Chiko tidak mau kalah.

"Terserah, yaudah buruan sini gue tunggu Lo didepan taman,sekalian gue juga mau belanja belum sempat beli baju soalnya" adelion hanya bisa pasrah, berdebat dengan Chiko tidak akan ada habisnya.

"Oke gue otw" ucap Chiko kemudian menekan icon merah pada layar benda pipih itu.

                      ☜←(❛⁠‿⁠❛⁠)⁠→☞

Dua orang lelaki berbadan tinggi itu sudah berada disebuah tokoh baju, terlihat Chiko yang sudah asik memilih kemeja berwarna putih untuk ia kenakan besok.

"Lion coba Lo liat yang mana pas buat gue" tanya Chiko meminta pendapat dari sahabatnya itu, ia membawa 10 lembar baju kemeja putih. 

"Buset banyak banget tuh baju udah kaya ibu-ibu belanja bulanan aja lo" ucap adelion tak habis pikir dengan orang didepannya itu.

"Terserah gue lh sewot Ama pak" balas Chiko memutar bola matanya malas.

"Yaudah gue coba dulu, entar Lo liat mana yang pas dan cocok buat gue"lanjutnya kemudian beralih ke ruang pengganti.

Sementara adelion hanya bisa diam melihat sahabatnya itu, sangat rempong bila menyangkut tentang pakaian. Sementara ia sudah mendapat 1 baju yang dirasa cocok untuk ia pakai besok, adelion tidak begitu perduli akan style nya, menurutnya kenyamanan adalah hal yang paling utama.

"Woi lion gimana pendapat Lo" Chiko memperlihatkan baju pertama yang dikenakannya kepada adelion.

"Buset dah udah kaya bapak-bapak mau rapat aja lo" ucap adelion memberikan pendapatnya pasalnya baju yang dikenakan Chiko sangat tidak cocok untuk besok.

"Yaelah yaudah bentar gue ganti" balas Chiko kemudian mengganti pakaiannya lagi.

"Kalau yang ini gimana?" Tanya Chiko lagi memperlihatkan baju kedua yang dicobanya.

"Whahahaha" adelion tak kuasa menahan tawanya baju yang dikenakan Chiko adalah baju wanita.

"Apaan sih" Chiko menautkan alisnya binggung

"Itu baju cewe, Lo liat bentuk dan desainnya itu untuk wanita bego" adelion tertawa terbahak tak kuasa melihat ekspresi sahabatnya itu

"Tai lh bisa-bisanya gue nggak nyadar" Chiko segera berlari mengganti pakaiannya.

Sementara adelion masih setia tertawa melihat tingkah sahabatnya itu.

"Yang ini gimana" tanya Chiko sudah cape meggonta ganti pakaian, sudah ada 9 pakaian yg ia coba tapi tak ada yang cocok, dan sekarang adalah baju terakhir.

Adelion melirik Chiko dari atas kepala sampai pada ujung kakinya

Sementara yang dipandang hanya bisa pasrah. "Gimana cocok nggak" tanyanya memastikan

"Nh ini baru sahabat gue, lu cocok banget pake itu" ucap adelion memberikan pendapatnya.  

Chiko tersenyum lega akhirnya sudah menemukan baju yang pas untuk ia kenakan. "Lo udah dapat baju" tanyanya kepada adelion.

"Sudah" ucap adelion seraya berdiri bersiap untuk pulang

"Lo nggak coba"

"Gue nggak kaya Lo yang rempong soal pakaian" ucap adelion melangkah meninggalkan Chiko

"Tai Lo" ucap Chiko merasa kesal dengan adelion. Ia pun berjalan menyusul adelion yang sudah lebih dulu keluar.



Mau next?

Adelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang