Bagian 2 : Kultivasi Yin Yang

108 19 0
                                    

Pagi itu Hanzhen ternyata bangun dengan keadaan yang tidak berbeda jauh dari kemarin, pakaian yang di berikan oleh Sekte Gunung Yuan adalah pakaian dengan bahan murahan, terlihat kumuh, seperti pakaian seorang pelayan.

Shinyu bahkan sempat protes saat Yuan Tae memberikan pakaian itu, namun Hanzhen tentu dengan cepat menyela ucapan Shinyu.

Baginya pakaian itu sudah lebih dari cukup, sekalipun dia adalah seorang tuan muda, seharusnya ia mengenakan pakaian yang lebih mewah dari ini. Tapi mau bagaimana, lagi pun dia tidak punya keluarga lagi disini, dia juga bukan lagi seorang Tuan Muda yang di hormati. Hanzhen kini hanya seorang kultivator biasa.

Saat sedang memperhatikan dirinya dari cermin di depannya, Shinyu berdiri disebelahnya.

"Keindahan seorang tuan muda tidak akan pernah pudar apapun jenis pakaian yang dia gunakan." Shinyu mengomentari Hanzhen. Berusaha menghibur Hanzhen yang tampak sedih.

Mendengar pujian yang diberikan oleh Shinyu, Hanzhen hanya bisa terkekeh kecil. "Pakian ini sebenarnya bagus, hanya saja karena aku yang memakainya jadi terlihat jelek."

"Salah, keindahanmu lah yang menyelamatkan pakaian itu, aku tidak habis pikir dengan sekte ini, maksudku mereka adalah sekte nomor satu, apa susahnya memberikan seorang tuan muda seperti mu pakaian yang layak," ucap Shinyu sedikit jengkel.

Hanzhen hanya bisa terkekeh kecil, dia berniat untuk membalas ucapan Shinyu, namun Kyungmin dalam wujud burung terbang dari pohon diluar ruangan, lalu hinggap tepat di sebelah Hanzhen dan mengubah wujudnya menjadi manusia kembali.

"Gerbang utama arena latihan sektenya telah dibuka, sepertinya sebentar lagi para sekte-sekte akan tiba," lapor Kyungmin kepada Hanzhen.

Hanzhen menatap pantulan Kyungmin yang ada di jendela. "Berapa banyak yang akan datang?"

Kyungmin mengangkat kedua bahunya. "Tidak tahu, aku berniat untuk melihatnya lebih lama, tapi cahaya matahari terlalu panas."

"Burung apa yang takut dengan cahaya matahari?" Shinyu dari sampingnya mengejek.

"Jangan salahkan aku" bela Kyungmin. "Aku telah hidup bertahun-tahun dilembah yang dingin dan sekarang aku tiba-tiba dibawa ke gunung dengan cahaya matahari yang begitu terik. Sayap indahku bisa rusak karena belum terbiasa."

"Alasan klasik."

"Kau!!"

"Bisakah kalian berdua diam?" Hanzhen berucap dengan nada sedikit kesal. "Seperti anak kecil saja."

Dia lalu membalik badannya, menatap ke arah dua orang pengikutnya itu. "Lebih baik kalian bantu aku berpikir, bagaimana caraku bisa lolos dari ujian untuk masuk Kultivasi Yin Yang."

"Apa yang perlu kau khawatirkan, kau kan-"

Belum selesai Kyungmin mengucapkan kalimatnya, suara Yuan Tae yang begitu besar sudah terdengar di depan kamar Hanzhen. Yuan Tae berteriak sambil mengetuk kasar pintu kamar Hanzhen.

Shinyu tampak tak suka cara Yuan Tae yang sangat tidak sopan, tapi ketika dia hendak berjalan keluar untuk membuka pintu, Hanzhen lebih dulu menahan tangannya.

"Yuan Tae tuan muda yang gila hormat. Jika dia datang ke kamar orang lain dan ternyata pelayan yang membukanya dan bukan pemilik kamar, dia pasti akan merasa tersinggung," ucap Hanzhen disertai kekehan ringan.

last empathy : dojin (dohoon x hanjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang