Bagian 5 : Kekacauan

159 20 6
                                    

Saat pagi telah tiba, para kultivator yang tersisa terlihat berkumpul. Mereka yang sudah sehat tampak berlatih pedang bersama, dan mereka yang lukanya masih cukup fatal terlihat bertapa. Menggunakan energi dalam untuk mempercepat kesembuhan luka mereka.

“Kau terluka cukup fatal, setidaknya butuh waktu seminggu untuk energi spiritualmu pulih,” kata Dohoon. Youngjae yang menjadi target ucapan itu terlihat menghela nafas.

Dia tau bahwa lukanya cukup parah. Energi spiritual yang menjadi poros kultivasinya terluka. Itu membuatnya pesimis apakah bisa mengikuti ujian berikutnya atau tidak. Mengingat pada ujian berikutnya mereka akan melakukan duel 1 vs 1.

Melihat Youngjae yang murung, Dohoon menepuk pundaknya. “Jangan pesimis, lagi pula banyak kultivator yang lulus ujian sebelumnya tapi harus terluka, setidaknya Yuan Fei pasti butuh pertimbangan untuk melanjutkan ujian ini.”

“Aku berharap begitu.” Gumam Youngjae. “Kita harus bisa menjadi garda terdepan kultivasi ini.”

Dalam dua kesempatan terakhir, sekte Lotus Lan selalu kalah di ujian terakhir sehingga mereka tidak pernah bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi kultivasi Yin Yang. Hal itu pula yang mendasari ambisi dua pangeran muda Lotus Lan itu.

Dohoon yang melihat semangat adiknya merasa sangat senang. Ia lalu kembali menepuk Youngjae dengan bangga. “Pasti, kita pasti bisa lolos kali ini, jangan khawatir.”

Youngjae membalas itu dengan senyuman.

Dohoon lalu mengalihkan pandangan kesekitarnya. Dia dapat melihat Hanzhen yang sangat telaten berlatih pedang Yueguang pemberian Dohoon. Gerakannya masih agak kaku, tapi untuk sekelas penguasa pedang dua arah, energi spiritualnya terasa cukup tinggi.

Youngjae bergumam. “Di ujian sebelumnya dia mungkin bisa menggunakan keberuntungannya, tapi tidak untuk ujian kali ini.”

“Ya, sepertinya begitu.”

Hanzhen cukup lemah. Bahkan bisa lolos dari ujian kedua adalah sebuah keberuntungan. Dan pada ujian kali ini yang harus berduel, semua orang pasti sudah tau bagaimana akhirnya, meskipun belum terungkap siapa yang akan menjadi lawannya.

“Aku sangat kasihan padanya, selama di sektenya, dia mungkin hidup dengan penuh kasih sayang dan kehormatan. Tapi sekarang semua itu langsung berubah seratus delapan puluh derajat.”

Dohoon mengangguk setuju. “Semua sekte benar-benar melakukan penghinaan padanya, itu membuatku sangat sedih.”

“Aku hanya berharap saat pengumuman keluar, lawan dari Hanzhen bukan Yuan Tae.”

Yuan Tae adalah orang yang ganas. Tidak peduli lawannya lemah atau kuat, dia akan tetap menggunakan kekuatan tertingginya dan melumpuhkan lawannya. Takutnya, nyawa Hanzhen akan berbahaya jika Yuan Tae adalah lawannya.

Youngjae dan Dohoon menyipitkan matanya. Seorang berbaju serba hijau tampak mendekati Hanzhen dan berbicara dengan sangat santai. Bahkan tidak terlihat ingin menindas sedikitpun.

“Sekte Yin Nan. Yin Jihoon memberi salam pada kakak.”

Hanzhen cukup terkejut, dia berbalik dan menyarungkan pedangnya. Di depannya, seorang pemuda yang terlihat seumuran dengannya berdiri dengan senyum diwajahnya. Hanzhen belum pernah melihatnya secara langsung. Tapi dia mendengar kemarin jika Yin Jihoon adalah satu-satunya dari sekte Yin Nan yang lolos dalam ujian ini.

Hanzhen lalu menunduk hormat. “Aku memberi salam pada Tuan Muda Yin.”

Jihoon membantu Hanzhen menegakkan badannya. Lalu mengucapakan “Jangan sungkan begitu padaku kakak, apa kau lupa, dulu kita sering bertemu dan bermain bersama saat kecil.”

Hanzhen tersenyum kecil. “Maafkan ingatanku yang terbatas ini.”

“Ah, kau mengecewakanku kakak, dulu kau selalu ikut dengan ayahmu pergi ke sekte ku dan selain bermain bersama kita bahkan sering makan bersama.”

Hanzhen terkekeh. “Ingatan Jihoon sangat baik, tapi sepertinya aku tidak. Sekali lagi maafkan aku.”

Jihoon menghela nafas. “Ya sudahlah tidak apa, lagi pula kau juga harus mengurung dirimu untuk kultivasi tertutupmu, jadi wajar kau kehilangan ingatan itu.”

Jihoon lalu melanjutkan. “Sekte Red Moon dan Sekte Yin Nan adalah sahabat. Ayahmu dan ayahku sering berburu bersama, sering melakukan acara rakyat bersama, karena itu kita juga harus dekat.”

“Ah, Jihoon masih mengangapku sahabat dekat sektemu adalah sebuah kebahagiaan.” Hanzhen terkekeh samar.

“Tentu saja masih.” Jihoon lalu menghela nafas. “Sayangnya aku harus meminta maaf karena belakangan ini kau selalu di tindas namun aku tidak bisa membantumu.”

Hanzhen untuk sekali lagi kembali terkekeh. “Kau tidak perlu meminta maaf, lagi pula buktinya sampai sekarang aku masih baik baik saja kan.”

“Tuan muda Yin Nan terlihat sangat perhatian, ku harap tidak ada motif tersembunyi di balik itu.” Dohoon baru saja mengatakan kalimat itu. Dia dan adiknya tampak berjalan mendekat dengan begitu agung. Jubah putihnya berkibar tertiup angin dengan sangat indah.

Tatapan Jihoon berubah dingin, menatap kearah Dohoon dan berakata. “Aku sedang berbicara dengan Hanzhen, bukan denganmu.”

Hanzhen sedikit terkejut, nada suara Jihoon berubah drastis saat berbicara dengannya tadi. Bahkan aura positif yang terasa di sekitarnya hilang begitu saja.

“Hanzhen sekarang sudah menjadi temanku, sudah sewajarnya teman melindungi temannya. Apalagi dari orang sepertimu.”

Jihoon memutar bola matanya. “Kau menganggap rendah sekteku Dohoon, apa kau lupa posisimu sekarang adalah Putra Mahkota?”

“Karena posisiku putra mahkota maka aku akan menjauhkan orang-orang jahat sepertimu dari sekelilingku.”

“Jahat?” Jihoon berdecih. “Kau mengatakan aku jahat tanpa dasar yang jelas!”

“Kau memang jahat, licik, dan penuh tipu muslihat.” Tekan Dohoon. “Bahkan semua orang harus mempertanyakan bagaimana kau bisa lolos dari ujian pertama disaat hatimu hanya penuh dengan rasa iri dengki.”

“Kau harus mengjaga kata katamu Dohoon!”

Dohoon hanya berdecih, ia lalu meraih tangan Hanzhen  dan menariknya pergi dari sana. Hanzhen belum sepenuhnya paham dengan apa yang terjadi, tapi dia lebih percaya dengan Dohoon, jadi dia tetap mengikuti langkah Dohoon.

Jihoon yang di tinggal begitu saja tampak tak senang. Dia lalu terkekeh hambar dan berkata. “Kenapa pergi padahal aku hanya mau bertanya, sampai kapan kau akan bersembunyi di balik identitas itu?”

Dan itu membuat langkah Hanzhen terhenti seketika.

last empathy : dojin (dohoon x hanjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang