penyesalan

446 35 2
                                    

Arkana pov

Gue brengsek ya?

Dek maafin abang... Abang tau semua ini tidak akan bisa dengan mudah nya dilupakan.

Tangan ini! Tangan ini yg selalu memukul kamu...

Mata ini juga yg sering lihat kamu terluka, gue adalah abang yg gagal sampai adik gue pergi aja gue gk tau....

Mimpi itu! Mimpi yg paling menyakitkan, disaat gue dengan bahagia nya akan melanjutkan kehidupan gue dengan tidak ada nya kesalah pahaman harus musnah....

Saat tau Az adik gue udah gk ada.....

Mimpi itu, Az membawa gue kedalam mimpi yg berkepanjangan, bukan hanya gue tapi bersama keluarga gue juga....

Fakta yg buat gue sakit hati, kecewa dan menyesal.

Tapi, sekarang gue udah bisa nerima dia datang di keluarga ini, dan gue janji sama oma dan Az, gue.....

Ah ralat maksudnya kita semua akan menjaga El dengan baik, kita akan membuat kebahagiaan itu ada.

Cukup perjalanan panjang yg penuh siksaan, dan semoga di kehidupan mu kali ini semoga kau bisa bahagia baby.....

Arkana pov end.....

.

.

.

.

Awalnya, selama 2 minggu ini Arkana sangat sedih melihat Azrael yg tidak bisa berjalan karena efek obat lumpuh yg di berikan oleh Agra (baca Azrael book satu ya)

Tapi seperti nya dia mengurung kan niat itu, pasalnya saat ini Arkana sedang berada di arena balapan bersama teman-teman se geng nya.

Arkana dan candra menatap datar lurus di mana ke 2 bocil kematian sedang anteng duduk di motor mereka, yg entah dapat darimana.

"Biarkan saja Ar kita lihat sampai mana mereka akan melakukan itu, kita beri mereka kesempatan toh tidak lama lagi kita akan pindah mansion" Ucap candra yg di angguki pasrah oleh Arkana.

Arkana berjalan mendekati candra tanpa ba bi bu dia langsung memeluk candra dan menduselkan wajahnya di dada bidang candra.

Para inti yg lain Seketika terdiam, apalagi melihat tatapan tajam Candra membuat mereka langsung mengalihkan wajahnya.

Sudah menjadi hal biasa, selama 2 minggu ini Arkana sering sekali tiba-tiba memeluknya.

"Badan lu wangi, gue suka" Ucap Arkana yg membuat Candra terkekeh mendengar nya.

"Wih hebat juga adek lu Ar dia bisa menang balapan gitu" Heboh lutfi saat melihat Azrael lah pemenang balapan kali ini.

"Definisi, bayi pinter balapan, tapi terhalang pawang" Timpal Thomas membuat mereka langsung tertawa.

Candra menatap ke arah bocil yg sedang merayakan kemenangan mereka itu, sampai ke 2 bocah itu pergi.

Arkana mendongak menatap Candra "pulang" Satu kata itu membuat Candra langsung menundukkan kepalanya untuk melihat Arkana.

"Bubar" Mereka mengangguk, arkana dan Candra langsung menjalankan motornya, tidak pergi ke mansion melainkan ke apartemen milik mereka ber 2.

Arkana berjalan dengan gontai, karena rasa kantuknya, sedangkan Chandra berjalan di belakang Arkana.

Dia terkekeh kecil melihat raut wajah Arkana yg kelelahan seperti itu.

"Jangan paksakan dirimu Ar, biarkan saja tugas sekolah itu" Ucap Chandra saat melihat Arkana malah duduk di depan laptopnya.

ARCHABATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang