penyerangan tidak terduga

153 21 3
                                    

Saat ini inti geng Chandra dan Bara sedang berkumpul di sebuah cafe tidak jauh di sekolah mereka ber 2.

"Jadi? " Tanya Thomas, karena sedari tadi hanya ada keheningan di antara mereka dan itu membuat dirinya kesal.

"Siapa yg terluka? " Setelah sekian lama terdiam, akhirnya Chandra membuka suara untuk bertanya, dia menatap Bara dengan kesal.

Karena, saat datang ke cafe, Bara langsung menarik tangan Arkana agar duduk di dekat nya.

"Jaka, anak kelas 11, dia bilang dia di berhentiin begitu saja oleh anak anak Pegasus, disana juga ada si ketua Pegasus" Jelas Bara, tangan anak itu tidak bisa diam.

Sedari tadi terus mengelus tangan Arkana yg disimpan di atas meja.

"Gue, dapet jaket Pegasus" Ucap Arkana yg mengalihkan atensi mereka, "dan setelah gue telisik, dan gue tanya tanya lagi sama cewek itu, dia bilang jaket itu sebelum nya ada bercak darah di bagian tangan" Lanjut Arkana.

Arkana menyimpan jaket itu di meja "bentar bukannya ini jaket si zigan? " Celetuk putra, dia mengambil jaket itu dan menelisiknya lebih lanjut.

"Ah iya gue inget si tengik itu, jaketnya itu kerahnya beda warna sendiri" Pekik Luhan saat dia juga melihat jaket itu.

"Bagaiamana kalian tau? " Heran lutfi

"Biasa tuh anak emang sering cari gara gara, dia juga satu sekolah dengan kita, tapi kemarin gue denger dia masuk rumah sakit dan koma"

Penjelasan dari putra membuat mereka semua terdiam, mereka saling memandang satu sama lain.

Ada yg aneh?

Brum

Brum

Brum

Tiiiiit

Brum

Suara bising motor di luar cafe mengalihkan atensi mereka, dengan sigap mereka berdiri dan terkejut saat melihat jaket para pemuda yg membuat kebisingan dengan motor nya itu.

Mereka.

Anak anak Pegasus!

Bagaimana mereka tahu tentang pertemuan prupor dan blue night, padahal hanya anak anak inti saja yg di beri tahu.

Mereka dengan sigap keluar dari cafe, tatapan nyalang mereka berikan pada anak anak Pegasus di depannya.

Terlihat Arthan dan zyran menatap tajam ke arah Arkana yg malah memandang mereka dengan cukup arogan.

Dasar Hartley.

"Biar gue ingat, mereka itu arvin kavindra, si paling strategi, keano jarendera si paling jarak jauh, reno aplegae si paling hacker, zyran appolo si wakil ketua dan Arthan sang ketua? Raight? " Ucap Arkana tentu saja dengan wajah arogannya.

Reno, keano mengepalkan tangannya sedangkan ke 3 orang lainnya masih terdiam dengan tenang.

"Adaapanih kagak biasanya inti Pegasus keluar kandang" Celetuk Thomas heboh

Pletak

Luhan memukul sayang kepala Thomas yg kepalang berisik itu, membuat sang empu meringis

"Kenapa lu pukul kepala gue! " Kesal Thomas

"Lu nya berisik bego! " Kesal lutfi, ucapan lutfi di angguki oleh putra dan Luhan yg memang kesal.

"Ya habisnya tegang banget kayak lagi nunggu lotre keluar aja"

Mereka ber 3 menatap tajam Thomas, apa dia tidak mengerti situasi saat ini?

"Terserah loh lah kereta" Gemas Luhan, dia memilih sedikit menjauh dari Thomas

ARCHABATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang