Malam ini cukup dingin, Jisung memakai pakaian tebalnya sebelum keluar untuk memenuhi misi mendapatkan sepuluh juta won. Meski tidak tau apakah itu sebuah kebenaran atau kebohongan dari laki-laki yang ditolongnya, Jisung mencoba percaya.
Yang menjadi pertimbangan lainnya adalah bagaimana kekuatan laki-laki itu ketika menyanderanya. Bisa saja nyawanya dalam bahaya walau Hyunjin bilang dia tidak akan menyakiti Jisung.
Jisung menghela nafas berat ketika sampai di perempatan jalan. Dia memegang lehernya, masih terasa sakitnya akibat perbuatan Hyunjin. Dia ingat setelah menolong laki-laki itu, Hyunjin terlelap hingga keesokan harinya.
Saat itu dia baru saja membeli makanan untuk Hyunjin, Jisung berniat membangunkan laki-laki itu untuk memberinya makan. Tapi ketika dia kembali ke rumah, suasana di kamar terlihat gelap. Perasaan Jisung pun terasa tidak nyaman ketika masuk ke dalam rumahnya sendiri.
Dan benar saja, Jisung merasakan sebuah tali menjerat lehernya dari belakang. Mencekiknya hingga Jisung kesulitan bernafas. Demi apapun, Jisung menyesal menyimpan tali di dalam rumah.
Mati! Aku akan mati! Pikir Jisung.
Dia sangat ketakutan karena udara tidak lagi dapat dia hirup masuk ke dalam tubuhnya. Hingga akhirnya dia tidak sadarkan diri.
Ketika terbangun, tangan dan kaki Jisung sudah terikat tali. Begitupun mulutnya sudah tersumpal kain. Dia menatap wajah pucat laki-laki yang baru tersadar itu. Kesal sekaligus takut, padahal laki-laki itu masih terluka parah. Tapi tenaganya mampu membuat Jisung sampai merasa diambang kematiannya.
Jisung bergidik mengingat peristiwa sialan itu. Dia mempercepat langkahnya hingga tiba di warung yang dimaksudkan oleh Hyunjin. Tempat pertemuan dengan kenalan laki-laki itu.
Sesampainya di dalam warung itu, Jisung mengamati sekitarnya. Tampaknya belum ada tanda-tanda kedatangan orang kenalan Hyunjin. Dia pun memilih duduk di salah satu meja kosong.
Hingga beberapa saat kemudian, masuklah seorang laki-laki dengan ciri-ciri yang disebutkan Hyunjin saat dirumahnya tadi. Laki-laki itu pun menghampiri Jisung dan berkata, "aku memesanmu." Kata kunci sialan itu membuat Jisung mendengus kesal.
Laki-laki itu duduk di dekat Jisung, dia mengamati Jisung yang memakai masker penutup mulut dan hidungnya. Dia menyerahkan tas kecil di depan Jisung lalu berkata, "apa dia baik-baik saja?"
Jisung menganggukkan kepalanya, "sudah lebih baik. Baiklah, aku akan pergi sekarang," kata Jisung lalu membawa tas itu dan keluar dari warung tersebut.
Bukannya tidak peka, tapi Jisung berjalan seolah tidak tau apapun, padahal dia tau jika tengah di ikuti. Demi menyelesaikan misinya, Jisung berjalan menuju market 24 jam di sudut jalan. Dia sengaja berputar-putar mencari barang.
Jisung membeli sebuah barang, sembari mengamati cermin bulat yang dapat memperlihatkan bahagian market yang tersekat oleh rak. Laki-laki tadi masih mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save You [HyunSung]
FanfictionSummary : Han Jisung kedatangan tamu tidak diundang. Tamu yang bawa banyak perubahan dalam hidupnya. Cast : ▪︎ Han Jisung ▪︎ Hwang Hyunjin ▪︎ Etc. Genre : Boylove, Omegavers, Age Gap ⚠️ Warn! Harsh word! Mature Content! M-Preg(?)