Chapter Seven

275 43 59
                                    

Hyunjin benar-benar serius memaksa Jisung belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin benar-benar serius memaksa Jisung belajar. Buku-buku yang entah darimana didapatkan lelaki itu telah menumpuk di meja  yang ada didekat Jisung.

Tapi, bukan Jisung jika dia menurut begitu saja. Di hari kedua sejak Hyunjin membawakannya buku-buku sialan itu, Jisung masih beralasan dia masih lemas karena luka akibat insiden di Mansion saat itu.

Untuk hari pertama, Jisung hanya belajar sekitar satu jam saja. Tapi tidak untuk hari kedua ini, Hyunjin membangunkannya sejak pagi. Menunggui lelaki itu membersihkan diri dan sarapan bersama. Benar-benar tidak membiarkan Jisung lalai.

"Hyunjin tolonglah, lenganku masih sakit. Aku tidak bisa belajar dan mengingat apapun." Jisung mencoba merengek padanya. Meski dia tau itu tidak akan berhasil, buktinya Hyunjin mengabaikannya dan kembali mengajarinya.

"Yaish! Kau tuli ya? Tanganku sakit! Aku tidak bisa mengerjakan apapun!" Bentak Jisung dengan kesal. Suaranya buat telinga Hyunjin terasa berdengung.

"Apa yang kau inginkan? Kembali pada kehidupan lamamu? Atau membiarkanmu dibunuh oleh mereka? Kau kira itu bisa berjalan sesuai kehendakmu? Selama ini kau bekerja untuk kehidupanmu, sekarang ada yang ingin memberikanmu kehidupan yang layak, kenapa kau menolaknya?" Pertanyaan Hyunjin benar-benar membuat Jisung diam. Jisung menggigit bibir bawahnya, akhirnya menundukkan kepalanya dan merasakan kedua maniknya panas.

"Aku—"

"Aku tau ini menyiksamu, tapi aku melakukan ini semua untuk dirimu. Dan—," ujar Hyunjin mengusap kepala lelaki yang dapat dia dengar isak tangisnya.

"—hentikan tangis bodohmu, kau tau itu tidak akan berguna." Lanjut Hyunjin hingga membuat Jisung mengepalkan tangan. Jisung menghela nafas berat, mengusap air matanya. Ternyata dengan menangispun tidak mempan juga pada lelaki ini.

"Sudahlah. Aku mau ke minimarket, aku butuh banyak cemilan agar kepalaku berfungsi," ucap Jisung sambil menggerutu dan beranjak dari duduknya.

"Tidak bisa. Aku yang akan membelikannya." Bantahan Hyunjin membuat Jisung menaikkan alisnya, dia tersenyum miring dan berkata, "he? Benarkah? Kalau aku minta yang lain juga, kau akan menurutinya?"

"Selain meninggalkan rumah ini, aku akan menuruti permintaanmu."

Jisung tersenyum, tapi senyumnya sedikit berbeda. Buat Hyunjin sedikit tidak nyaman, lelaki di depannya itu memang susah ditebak. Namun, tidak lama dia larut dalam pikirannya, Hyunjin memundurkan tubuhnya menjauhi Jisung.

"Kita lihat seberapa kuat kau menahan diri." Seringai Jisung sembari mengeluarkan feromon manisnya. Benar-benar nyaman untuk dihirup dan membuat Hyunjin ingin menyerang Jisung.

"Hentikan! Kau sudah gila? Kau mau aku memperkosamu, hah?" Bentak Hyunjin, namun yang dibentak tidak peduli.

"Aku tau ini menyiksamu, tapi aku melakukan ini semua untuk dirimu. Kau akan lebih rileks." Ejek Jisung dengan kalimat yang sama dengan yang Hyunjin ucapkan.

Save You [HyunSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang