Chapter Six

296 35 27
                                    

Teman masa kecil?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teman masa kecil?

Cucu tuan Lee?

Jika itu benar, kenapa dia bisa disini?

Jisung kembali pada mode waspadanya, dia telah duduk kembali dan bersiap kabur dari orang yang mengaku bernama Yongbok itu. Ah, disini tidak ada tombol untuk memanggil perawat, belum lagi tubuhnya masih terasa lemas. Dia turut berdoa semoga Jeongin segera datang.

"Kau pasti bingung kenapa aku bisa disini." Tebakan orang itu tidak meleset hingga Jisung menganggukkan kepalanya.

"Ya, kenapa kau bisa disini? Aku juga tidak ingat punya teman bernama Yongbok." Jisung mengungkapkan apa yang ada dipikirannya.

"Bolehkah aku duduk didekatmu?"

Jisung mengangguk kecil, hingga membuat senyuman di wajah lelaki itu. Lelaki yang memanggil dirinya Yongbok itu melangkah ke arah Jisung, menarik kursi yang ada disana dan duduk didekatnya.

"Sebelumnya, bagaimana keadaanmu?"

"Masih seperti ini, tapi sudah lebih baik." Jawaban Jisung sekali lagi membuat lelaki itu tersenyum padanya.

"Sungie—" Jisung mendadak membulatkan kedua maniknya, dia ingat hanya ada satu orang yang memanggilnya dengan sebutan itu. Anak dengan freckless di wajahnya yang tersenyum begitu cerah ketika mereka berlari bersama untuk bermain pasir yang ada ditaman yang berada di panti asuhannya.

"Kak Yongie—" gumaman Jisung membuat lelaki itu mengangguk membenarkan.

"Ya, aku kak Yongiemu, kau selalu memanggilku dengan panggilan itu. Nama asliku Yongbok, Jisung. Ah— sekarang orang-orang lebih sering memanggilku Felix." Ya, lelaki itu adalah Felix yang menatap Jisung sama seperti ingatan yang ada di memori masa kecil Jisung.

"Kakak apa kabar? Bagaimana kakak bisa ada disini? Apa kakak mengenal Hyunjin?" Jisung bertubi-tubi menyodorkan pertanyaan karena terharu bisa bertemu dengan Felix, ya walau masih ada rasa waspada yang terselip diantaranya.

"Aku baik, Jisung. Ah— aku memang mengenal Hyunjin dengan baik, tapi bukan dari dia aku mengetahui keberadaanmu. Aku sengaja mencarimu, karena khawatir padamu. Dan sekarang aku cukup lega kau bersama orang kepercayaan kakek." Jawaban Felix cukup membuat Jisung bernafas lega. Felix masih saja ingin melindunginya seperti dulu.

"Benarkah? Terimakasih kak, dan maaf sempat berpikir bahwa kakak orang yang jahat. Banyak hal yang terjadi padaku." Jisung mencoba menjelaskan alasan ketakutannya tadi, meski Felix sudah tau tentang hal itu.

"Iya, Jisung. Tenang saja, aku mengerti. Seharusnya aku yang minta maaf karena kakak dan ayahku memburumu. Padahal kau tidak bersalah atas keputusan kakek."

Mendengar ucapan Felix membuat Jisung meremas seprai cukup kencang, hatinya kembali merasa sakit. Sebenarnya apa kesalahannya sampai dia harus mengalami ini semua? Tanpa sadar dia meneteskan air matanya.

Save You [HyunSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang