Masa kecil??
Happy reading guys, ada salah tolong di koreksi aku soalnya buru buru, ngetik nya sambil nyuci :)
Pagi ini karena hari weekend yang otomatis perkuliahan tidak ada, jadinya Jaemin memilih terlelap lebih lama, meski sedari tadi sang baba sudah membangunkan nya, karena siang ini mereka akan bertemu seseorang, Jaemin malas, agak menggerutu kenapa kedua orang tua nya malah dengan sembarang membuat janji untuk menjodohkan mereka.
"Nana, ayo bangun sayang, kau harus bersiap dari sekarang" Ujar Winwin.
"Baba, aku malas " Sahut Jaemin.
"Ayolah sayang, segera bangun dan pakai pakaian yang baba pilih ok, baba tunggu di bawah bersama Papa " Jaemin menghela nafas, tidak ada pilihan lain.
Jaemin sudah siap mengenakan baju yang sang baba pilih, ia turun dengan malas dari lantai atas, menemukan Yuta dan Winwin yang sudah siap, pukul sembilan nanti baru mereka akan berangkat, dan sekarang baru pukul delapan pas, Jaemin duduk di sisi Yuta.
"Papa, aku khawatir " Ujar Jaemin.
"Apa yang kau khawatirkan sayang? " Tanya Yuta.
"Aku, maksud ku status omega ku belum jelas papa " Sahut Jaemin.
"Calon mu tidak akan mempermasalahkan nya dia menerima mu apa adanya " Ujar Winwin.
"Itu sekarang, bagaimana nanti? Bisa saja dia berubah pikiran, jika aku hanya seorang beta bagaimana? " Yuta menggeleng, menghentikan pikiran buruk putra nya.
"Kau omega yakin itu " Ujar Yuta.
"Jangan khawatir, baba yakin semua ini akan menjadi hal baik bagi dirimu " Winwin tersenyum tulus, lalu mengusap pipi Jaemin sayang.
Jaemin jadi gelisah sendiri sekarang ini, apa yang harus ia lakukan saat bertemu dengan seseorang yang akan di jodohkan nya, maksud nya jika mereka terlihat interaksi apa yang harus Jaemin lakukan, karena jujur saja dirinya itu ceroboh.
Mobil Yuta memasuki daerah rumah yang sangat besar, Jaemin dibuat takjub, padahal rumah nya tidak kalah besar, Yuta menggandeng Winwin turun, Jaemin ada di belakang mereka, mulai menekan bel, lalu satu orang pelayan membuka pintu.
"Tuan Yuta anda sudah di tunggu oleh tuan Jaehyun, silahkan masuk, mereka ada di ruang keluarga " Yuta mengangguk, membawa Winwin dan putranya masuk.
"Baba bukan kah Haechan juga ada di sini? " Tanya Jaemin.
"Haechan sudah di dalam pastinya " Sahut Winwin.
Jaemin berjalan dengan santai, sebenarnya berusaha santai, berbeda dengan pikiran yang berkecamuk, serta hati yang tak tenang, segala aspek seketika muncul di pikiran nya, intinya Jaemin cemas sangat cemas sekarang ini.
"Hey Winwin sudah lama tidak bertemu " Sapa Taeyong, istri dari Jaehyun.
"Benar, kita sibuk dengan urusan tersendiri " Ujar Winwin.
"Ini putra mu? Astaga sangat manis sekali, pasti putra ku akan menyukai nya " Jaemin tersenyum malu.
"Siapa nama mu? " Tanya Taeyong.
"Jaemin paman " Sahut Jaemin.
"Tidak, panggil aku bubu " Jaemin mengangguk.
"Nana! " Haechan memanggil, membuat Jaemin menoleh.
"Chani " Haechan berjalan mendekat, lalu membawa Jaemin untuk duduk.
"Aku sudah melihat nya, dan kau pasti tidak akan percaya, sungguh ini di luar jangkauan kita " Ujar Haechan.