⋆ ˚。⋆୨୧˚00.06˚୨୧⋆。˚ ⋆

64 7 0
                                    

Akar pertanyaan

Halooo aku kembali update, aku mau bikin target vote 10 untuk hari ini gimana? Nanti kalo sampe target aku double up.

Enjoy my story and happy reading.


Sudah satu pekan terlewat selepas kejadian yang memunculkan akar akar pertanyaan di benak Jaemin, entah rasanya aneh kenapa bisa ia pingsan oleh potongan ingatan yang dirinya saja tidak tahu, siapa dua orang dan maksud dari pangeran.

Meski banyak nya akar pertanyaan, Jaemin tetap berusaha tenang, tidak menunjukan jika dirinya penasaran, juga tentang apa yang di maksud Jeno, Jaemin sampai pusing sendiri memikirkan nya.

"Good morning sayang, kenapa melamun? " Tanya Winwin, ia membuka tirai kamar Jaemin, membuat cahaya matahari langsung menyorot pada Jaemin.

"Hanya mengumpulkan nyawa " Sahut Jaemin.

"Segera bersiap, akan ada kelas bukan, sekarang pukul tujuh pagi " Jaemin mengangguk, segera beranjak dan pergi ke kamar mandi.






"Papa dan Baba akan pergi sebentar keluar kota, mungkin besok pagi akan kembali " Ujar Yuta.

"Yasudah aku mengajak Haechan Renjun dan Chenle menginap ya? " Yuta mengangguk.

"Untuk makanan pesan saja ya, jangan dulu memasak " Ujar Winwin.

"Aku akan berhati hati baba, baba tenang saja " Sahut Jaemin.

"Benar ya? " Jaemin mengangguk.

"Nanti pulang pukul berapa? " Tanya Yuta.

"Sekitar empat sore atau tidak lima " Sahut Jaemin.

"Langsung pulang ya, jangan bermain dulu " Jaemin kembali mengangguk.












Jaemin bersama kedua teman nya sudah berada di gedung fakultas, hari ini Jeno, Mark, dan Guanlin tak hadir, karena mereka itu anggota BEM, dan mereka tengah mengajukan proposal untuk perayaan bajar sekaligus ulang tahun fakultas mereka.

"Nanti menginap ya di rumah ku, baba dan papa pergi " Ujar Jaemin.

"Pas sekali, daddy dan Mae juga pergi ke rumah nenek " Sahut Haechan.

"Aku ikut menemani " Sahut Renjun.

"Nanti Chenle ajak juga " Ujar Jaemin.

"Sudah pasti harus di ajak, anak itu mana mau di tinggal " Ketiganya terkekeh.







Sebelum mereka pulang, Jaemin mengantar Renjun serta Haechan, untuk mengambil baju serta menjemput Chenle, setelah nya baru melesat pergi ke rumah Jaemin, di rumah mereka langsung membersihkan diri, dan duduk dengan santai di ruang tamu, sembari menonton TV.

"Mereka masih sibuk " Gumam Haechan.

"Jeno bilang sudah mendapat tanda tangan, tinggal menyusun rancangan " Sahut Jaemin.

"Pasti nanti mereka meminta kita untuk berjualan " Ujar Renjun.

"Cookies saja, Nana kan pandai membuat cookies " Sahut Haechan.

"Memang nya ada acara apa? " Tanya Chenle.

"Bajar sekaligus perayaan ulang tahun fakultas" Sahut Jaemin.

"Wah pasti seru, itu hanya untuk para penghuni fakultas atau umum? " Tanya Chenle.

"Sepertinya akan umum, pasalnya mereka mengambil donatur lumayan banyak " Sahut Haechan.

"Berarti aku bisa datang? " Tanya Chenle.

"Jelas " Sahut Renjun.

"Ajak juga Jisung " Lanjut Renjun.

Enigma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang