Kisah ini di mulai dari sebuah keluarga sederhana, yang menceritakan bertapa harmonis nya keluarga itu walaupun kasta membedakan mereka.
Wei ruolai adalah seorang petani biasa yang tak punya rasa malu mencintai seorang permata di salah satu sekte tempat dia tinggal.
Seorang permata yang di cintai oleh Wei Ruolai adalah Shi Ying anak pemilik sekte yang terkenal akan kecantikan nya dan kesopanan nya.
Beruntung untuk Wei Ruolai karena ShiYing juga mencintai nya. Awal nya cinta mereka di tentang oleh semua orang yang ada di dalam sekte begitu pun dengaan Ayah Shi Ying.
Tapi tidak dengan ibu Shi Ying, ibu Shi Ying selalu mendukung setiap apa pun jalan yang anak nya ambil. Dia merestui hubungan Shi Ying dan Wei Ruolai, karena dia yakin setiap pilihan yang di ambil oleh anak semata wayang nya adalah pilihan yang menurut anak nya baik.
Setelah beberapa cobaan dan rintangan mereka lewati akhirnya Shi Ying dan Wei Ruolai bisa bersatu dalah hubungan yang bernama pernikahan. Walaupun Shi Ying harus mengorbankan kebangsawanan nya dan meninggal kan tempat kelahiran nya hanya untuk seorang petani biasa.
Setelah pergi dari tempat dia di lahirkan, Shi Ying dan Wei Ruolai lebih memilih tinggal dengan damai di dalam hutan. Jauh dari keramaian dan jauh dari dunia bela diri.
Dari pernikahan ini mereka di karuniakan seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Wei Xie Yun anak itu sekarang sedang berusia 5 tahun.
"Ibu lihat Xie Yun sudah bisa terbang seperti ibu" Teriak Xie Yun dari atas pohon.
Walaupun sudah jauh dari yang nama nya dunia persilatan Shi Ying dan Wei Ruolai setuju untuk mengajarkan anak mereka seni bela diri. Agar di kemudian hari bilang bertemu dengan orang jahat mereka bisa melawan nya.
"Xieyun turun!" Teriak Shi Ying dari bawah pohon tempat Xie Yun duduk.
Xie Yun turun dari atas pohon lalu mengambil cucian yang ada di tangan ibu nya dan membawanya pulang lalu menjemur nya.
"Ibu kapan ayah pulang" Tanya XieYun setelah selesai menjemur baju.
"Mungkin sebentar lagi" jawab Shi Ying sambil melipat beberapa pakaian.
"Ibu XieYun mengantuk" Ucap XieYun manja sambil mendusel kan wajah nya di dada bidang Shi Ying.
"Berbaring yang benar, ibu akan menidurkan mu" Ujar Shi Ying sambil ngelus pucuk kepala XieYun.
XieYun lalu berbaring di pangkuan ibu nya dan mulai memejamkan mata nya.
"Ibu apa XieYun boleh minum susu ibu lagi?" Tanya XieYun sambil menelusupkan tangan nya di balik hanfu Shi Ying.
XieYun XieYun kalau bapak mu dah pulang habis kau Yun.
"Kau sudah besar tidak boleh minum susu ibu lagi, sudah sekarang tidur" Ucap Shi Ying sambil menyingkirkan tangan XieYun di dada nya.
XieYun mulai tertidur saat mendengar sebuah lagu yang selalu ibu nya nyanyikan untuk nya setiap dia ingin tidur. Tidak beberapa lama Akhirnya XieYun tertidur begitu pun Shi Ying dia juga ikut tertidur.
Sekarang ini XieYun dan Shi Ying sedang tertidur pulas di dangau yang beberapa hari yang lalu Wei Ruolai buat.
Beberapa jam kemudian Wei Ruolai pulang dari ladang dan membawa beberapa ekor ikan di tangan nya. Karena saat dia akan berangkat ke ladang tadi pagi, Shi Ying berkata ingin makan ikan akhirnya pulang dari ladang ia sempatkan memancing.
Sampai di depan rumah Wei Ruolai merasa rumah sepi tidak ada seorang pun, dia berfikir kemana anak dan istrinya pergi sampai dia melihat sosok yang dia cari sedang tertidur pulas di dangau yang dia buat.
Dengan perlahan Wei Ruolai mendekati dangau itu, berjalan sepelan mungkin agar tidak menganggu Shi Ying dan XieYun tidur.
Wei Ruolai duduk di samping dangau lalu melihat dia makhluk yang sangat dia sayangi sedang tertidur pulas. Membuat nya tiba tiba ingat pesan ibu Shi Ying kepada nya.
"Ruolai ibu tau kau anak yang baik, ibu tidak bisa berbuat banyak untuk kebahagiaan kalian hanya ini yang bisa ibu lakukan untuk kalian" Ucap Ibu Shi Ying kepada Wei Ruolai.
"Ibu bagi ku ini sudah lebih dari cukup. Dengan restu ibu saja kami sudah bahagia" Jawab Wei Ruolai mendekati ibu ShiYing.
"Ibu hanya berpesan kepada mu tolong jangan anak ibu. Bahagia kan dia, dia tidak perlu harta Shi Ying hanya perlu kesetiaan mu saja"
"Ibu aku pasti akan membahagiakan Shi Ying" Monolog Wei Ruolai lalu ikut tertidur di samping Shi Ying.
KAMU SEDANG MEMBACA
keluarga Cemara Yizhan
Romancemenceritakan sebuah keluarga yang sederhana, walaupun ada perbedaan di antara mereka