"Ayah ibu" Ucap Shi Ying tiba tiba, dia tak percaya kalau dua orang yang ada di depan nya sekarang adalah kedua orang tua nya.
"Paman bibi" Ucap Ruolai dia juga sama terkejut nya dengan Shi Ying dia tak menyangka orang yang ada di hadapan nya sekarang ini adalah kedua orang tua Shi Ying.
"Ibu mereka?" Tanya Xie Yun dia juga terkejut sama seperti kedua orang tua nya. Sedangkan Tangsan dia hanya diam di balik punggung ShiYing.
"WEI RUOLAI KEMARI!" Panggil orang itu yang tak lain adalah ayah ShiYing.
Dengan sedikit takut Wei Ruolai mendekati ayah ShiYing. Walaupun dia takut dengan ayah ShiYing yang terkenal akan ke tegasan dan ke disiplinan nya tapi Wei Ruolai mencoba menghilang kan rasa takut itu.
"Salam hormat saya paman" Ucap Wei Ruolai, jujur dia tak berani memanggil ayah ShiYing dengan sebutan ayah mengingat dulu ayah ShiYing menolak dengan tegas panggilan itu.
"Sejak kapan aku menyuruh mu manggil ku dengan panggilan itu?" Tanya ayah ShiYing kepada Wei Ruolai yang hanya diam karena bingung harus menjawab apa.
"Hentikan drama mu itu ShiYang kau sudah tua, ingat tujuan utama kita datang kemari" Sela Ibu ShiYing, karena merasa kasihan kepada Wei Ruolai karena tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
Hahahahahaha
Tiba tiba Ayah ShiYing tertawa membuat mereka semua heran, apalagi ShiYing yang memang adanya tidak pernah melihat ayah nya tertawa.
"ShiYing Ruolai maafkan ayah karena ayah dulu melarang hubungan kalian" Ucap ayah ShiYing tiba tiba.
"Paman, paman tidak perlu meminta maaf ini semua juga salah ku, karena mencintai putramu" Jawab Wei Ruolai sambil menunduk kan Kepala nya.
"jangan panggil paman, panggil aku Ayah kau juga berhak memanggilku dengan panggilan itu" Ujar Ayah ShiYing lalu mrnempuk pundak Wei Ruolai.
"Ayah" Ucap ShiYing tiba tiba dia tak menyangka ayah nya merestui hubungan mereka.
"Dari awal ayah memang merestui hubungan kalian hanya sajaa ada salah satu sekte yang ingin menjodoh kan putri nya dengan mu, karena ayah tak bisa menolak dengan mudah. Akhirnya ayah mengambil jalan itu dulu ayah berharap Wei Ruolai akan tetap kekeh bersama mu agar ayah bisa menolak lamaran itu. Dan lihat sekarang ternyata benar perkiraan ayah" Jelas Ayah ShiYing memberi tahu keputusan yang dulu dia ambil.
"Kenapa ayah tidak menolak nya saja dari awal?" tanya ShiYing penasaran.
"Tidak semudah itu menolak nya ShiYing, dulu mereka sering membantu sekte kita, awalnya ayah setuju masalah lamaran itu tapi saat ayah mengetahui maksud di balik lamaran itu akhirnya ayah mencari cara agar mereka sendiri yang membatalkan lamar itu" Jelas ayah ShiYing.
"Ibu" Panggil Tangsan tiba tiba yang datang bersama XieYun dengan nampan berisi minuman dan makanan di tangan mereka.
"Kemari letakan di atas meja" Ujar ShiYing. Tangsan dan XieYun pun meletakan makanan itu dan minuman nya di atas meja. Sekarang ini mereka sedang duduk di dangau buatan wei Ruolai.
Tangsan yang masih takut dengan Ayah ShiYing dia langsung sembunyi di balik punggung ibu nya.
"ShiYang lihat cucu mu takut dengan mu" Ejek ibu ShiYing.
"Tangsan itu kakek dan nenek mu, bukan kah dulu Tangsan ingin bertemu dengan kakek dan nenek, mereka adalah kakek dan nenek Tangsan" Beritahu ShiYing kepada Tangsan.
"Kakek dan nenek" Ucap Tangsan sedikit bergetar.
"Hm"
"Kemari sayang cucu kakek yang manis kakek punya hadiah untuk mu" Ujar Ayah ShiYing sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku baju nya.
Tangsan mulai mendekati Ayah ShiYing, Ayah ShiYing memberikan kotak yang ada di tangannya kepada Tangsan dan langsung di buka oleh nya.
"Ayo ucapkan terimakasih kepada kakek" Ucap ShiYing.
"Terima kasih kakek Tangsan suka dengan gelang nya" Ucap Tangsan malu malu lalu langsung memakai gelang itu.
"Nenek untuk XieYun" Rengek XieYun.
"Ucup ucup ternyata cucu nenek yang satu ini juga mau, ini ambil sayang" Ucap Ibu ShiYing lalu memberikan sebilah pedang yang sangat cantik kepada XieYun.
"Terimakasih nenek"
"Ayah ibu terimakasih" Ucap Wei Ruolai.
"Kami yang seharusnya berterima kasih kepada mu Ruolai karena kau sudah menjaga anak kami yang manja ini" Ujar Ayah ShiYing.
"AYAH!!!" Teriak ShiYing malu.
"Hahahahhahahha"
End
KAMU SEDANG MEMBACA
keluarga Cemara Yizhan
Roman d'amourmenceritakan sebuah keluarga yang sederhana, walaupun ada perbedaan di antara mereka