BAB IV

67 22 10
                                    

Thank you for y'all support as always

Cerita ini gak akan berlanjut tanpa dukungan kalian semua.

Here's the new chap, enjoy

-----START-----

Langkah kaki yang beralas geta itu asik berlari kesana-kemari, tubuh jenjang dan berisi serta surai kuning khasnya nampak sedang menikmati suasana pasar di tengah kota bahkan sampai di siang hari ini, ia masih aktif untuk menatap satu persatu bagaimana pedagang memasak makanan mereka. Dengan mata yang berbinar, ia melihat masakan yang berkilau di matanya dan juga mencium aroma sedap. Niatnya, Atsumu mencari pedagang yang menjual aburage, tapi atensi manusia rubah itu tertarik kemanapun aroma mengikat dirinya untuk terus mengikutinya. Atsumu bahkan rela berdesakan dengan pembeli padahal ia tidak membeli karena ia takut uang yang diberi Sakusa tidak akan cukup untuk sampai ke tujuan utamanya yang entah dimana lokasinya. Atsumu bahkan membuka sedikit mulutnya ketika melihat orang menikmati makanan yang sedang ia tatap, orang itu membelinya dan memakan sembari meninggalkan toko kecil pedagang.

"Berapa porsi?" tanya sang pedagang. Atsumu yang terkejut ditanyai sedikit melamun, namun ia dengan segera menggelengkan kepalanya dan meninggalkan tempat. Akan lebih berbahaya jika ia menganggukan kepala dan menjawab pertanyaan pedagang makanan itu karena ia bisa mencuri uangnya dan mehukar dengan makanan masakannya.

Sakusa ada di toko yang ada di depan pedagang makanan yang Atsumu tempati. Sakusa mendatangi toko pakaian. Ia berpikir kalau ia harus membeli Jinbei lagi karena Jinbei keduanya di pakai Sakusa dan Sakusa tidak bisa setiap hari memakai jinbei yang sama tanpa mencucinya. Jadi ia memutuskan untuk membeli Jinbei terlebih dahulu. Sakusa diperlihatkan oleh beberapa patung yang mengenakan jinbei dan jinbei yang terlipat. Ada beberapa pola yang bagus dimata Sakusa, namun utama ia akan mendahulukan bahan yang terbaik yang membuatnya nyaman ketika mengenakannya. Beberapa kali ia bertanya pada pedagang dan mereka memiliki percakapan yang wajar sebagai pedagang dan pembeli.

"Apa Anda ingin melonggarkan dari ukuran yang asli?" tanya sang pedagang atau lebih tepat pemilik toko.

Sakusa menggelengkan kepala pelan,"tidak perlu, yang itu saja," jawabnya sembari membawa sepasang setelan Jinbei yang ia pilih dan ia berikan kepada pemilik toko untuk dibungkus.

Pemilik toko itu meninggalkan Sakusa untuk membungkus pesanannya. Sedangkan Sakusa masih menggerakan kakinya pelan untuk menyusuri di beberapa tempat yang menjual kimono. Ada banyak jenis pakaian, mulai dari Jinbei, Kimono, Happi, Yukata, dan lain sebagainya. Toko ini juga menjual barang berpakaian lain seperti sandal dan sepatu, topi rajut , dan lain sebagainya. Ini pertama kalinya ia memasuki toko pakaian ini, ia terkesan dengan kelengkapan yang ada di toko ini. Bahkan model dan motif pakaiannya sangat bagus juga terbuat dengan bahan yang sangat berkualitas. Harganya memang mahal karena sesuai dengan kualitas yang di dapat. Ketika tangannya menyentuh kain Yukata, pandangannya sedetik teralihkan pada kimono berwaran merah marun yang ada di sampingnya.

"Ini Tuan, harganya--"

"Kimono ini, berapa harganya?" tanya Sakusa memotong ucapan pemilik toko, ia bahkan tidak menolehkan kepalanya untuk bersikap lebih sopan kepada pemilik toko, namun pemilik toko tidak berkomentar, ia hanya melihat kearah dimana Sakusa menunjuk.

Kimono Merah Marun.

"3.800 Yen , apa Anda berminat membelinya?" tanya pemilik toko sembari tersenyum dan melangkahkan kakinya menghampiri Sakusa,"bahannya terbuat dari Sutra yang berasal dari daerah utara, maka dari itu harganya juga ikut mahal, Anda tahu sendiri bahwa harga sutra di daerah Utara sangat mahal karena hasil yang sangat lembut dan nyaman untuk di pakaian," jelasnya mengusap lembut Kimono berwarna merah yang ditunjuk Sakusa tadi.

(KITSUNE : THE FOX & THE SMITH) SAKUASTU_HAIKYUU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang