Shimai - 41

3.5K 422 52
                                    

.
.
.
.
.


Saat ini Azizi sudah terduduk pasrah sambil terus menangis, berharap ada seseorang yang menolongnya walaupun rasanya semua itu mustahil. Karena gudang ini terletak dibagian paling belakang sekolah, sangat jarang bahkan hampir tidak ada orang yang lewat sini, kecuali jika ada keperluan mengambil suatu barang.

Azizi tidak bisa terus terusan pasrah seperti ini, ia harus mencoba mencari bagaimana cara agar ia bisa keluar dari tempat gelap dan pengap itu, walaupun sambil bergetar menahan takut, Azizi mulai bangkit berdiri. Matanya menangkap sebuah ventilasi udara yang ada di ujung atap sana.

Sepertinya celah itu bisa menjadi jalan keluarnya, walaupun ntah bagaimana cara membuka kaca kaca itu, tapi Azizi akan berusaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepertinya celah itu bisa menjadi jalan keluarnya, walaupun ntah bagaimana cara membuka kaca kaca itu, tapi Azizi akan berusaha. Ia celingak celinguk mencari sesuatu yang bisa ia jadikan pijakan agar bisa manjat sampai ke atas sana.

Azizi menemukan sebuah meja dan kursi yang sepertinya kondisinya sudah kurang bagus makanya ditaruh digudang. Semoga saja meja dan kursi ini masih kuat menopang berat tubuhnya.

Dengan susah payah Azizi memindahkan meja tersebut tepat di bawah ventilasi, sebelum itu ia harus memindahkan tumpukan kardus dan buku buku yang tidak terpakai yang ada disana. Azizi mengerahkan seluruh tenaganya, meskipun sambil terisak-isak namun nyatanya meja dan kursi itu berhasil ia susun dengan baik.

"semoga bisa hiks" Gumam Azizi sambil mulai menaiki meja yang di atasnya ditumpuki kursi,

Naas, saat sudah berhasil naik, ternyata salah satu kaki meja tersebut ada yang patah mungkin karena sudah rapuh akibat ditelantarkan terlalu lama digudang,

Brukkk!

Azizi pun terjatuh, bahkan tangannya tak sengaja tergores ntah apa sampai robek dan mengeluarkan cukup banyak darah.

"Awass hiks, sakit banget" Azizi memegang tangannya yang mengeluarkan darah, beberapa kakinya juga ada yang sakit akibat terjatuh, hal itu membuat Azizi sulit bangkit dari duduknya.

"Hiks tolong hiks, kakakk tolongin zizi, zizi takut banget disini, sakit" Ucap Azizi dengan nada yang sudah semakin lemah, nafasnya sudah mulai susah karena lengkapnya ruangan ini, ditambah banyak debu dari barang barang tak terpakai, ditambah lagi dengan rasa takutnya terhadap petir yang masih terus menggelegar diluar sana.

Jdarrrrrrrrrrrrr

"Kakak hiks" Azizi berbicara dengan nada yang sangat pelan, lebih tepat dikatakan seperti berbisik.

***

Sementara dilain tempat, saat ini mereka semua tengah berpencar mencari Azizi. Chika Christy dan salah satu anak osis mencari di perpustakaan. Oniel, Adel dan Olla mencari disekitar lapangan. Jinan dan anak anak osis yang lain mendapat bagian di ruang musik serta ruang ruang ekstrakurikuler lainnya. Jessi, Kathrina dan sisa anak osis lainnya mencari di seluruh toilet yang ada di sekolah.

Shimai (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang