PWM || Event

1K 70 16
                                    

Pekerjaan di negara yang sama dengan waktu berbeda, cukup memberi mereka ruang untuk mengisi hari setelah bekerja.

Hanya mereka, tidak ada kamera yang berlangsung untuk merekam jejak-jejak mereka, selama bersama.

Waktu adalah mereka.

Menentukan, mengeksplorasi, dan melakukan hal-hal yang membuat mereka menjadi diri sendiri, bahkan menjadi satu dalam lingkup tertentu.

Namun, waktu memiliki sesuatu untuk di bayar kembali setelah dihabiskan, seperti halnya Boss yang harus kembali bekerja dan Noeul yang masih tinggal dengan hari liburnya.

Tentu saja kepulangan Noeul sangat dinantikan, oleh seseorang yang saat ini tengah bersandar pada sandaran tempat tidur.

"Kapan kamu pulang?" tanyanya, pada panggilan yang sudah berlangsung selama satu jam.

"Lusa, mungkin. Merindukanku?"

"Jika aku mengatakan ya, apakah kamu akan langsung pulang?"

"Tidak bisa secepat itu, aku akan mengirimimu hadiah untuk besok. Jadi, istirahatlah, selamat malam."

Perbedaan waktu yang sangat terlihat antara Jepang dan Thailand, tidak melepaskan mereka untuk terus bertukar kabar.

Tidak hanya tahu meluangkan waktu untuk diri sendiri. Tetapi, mereka juga tahu kapan harus saling mengabari.

Dalam hubungan, komunikasi adalah hal penting. Maka, tak jarang kesalahpahaman terjadi karena kurangnya komunikasi.

Karena itu, sesibuk apa pun urusannya. Mereka berusaha agar hal tersebut tidak terjadi.

Selain itu, selalu ada dukungan dalam setiap langkah yang mereka ambil.

Para penggemar sangat berantusias dalam acara single debut SHOOTLOEY SHOWCASE Boss, mereka menikmati setiap alunan nada yang dinyanyikan olehnya.

Ia mencurahkan isi hatinya pada setiap kata dalam lagu.

Bersenang-senang dengan lagu serta celotehan, merupakan bentuk interaksi yang dapat dibagikan pada penggemar dari mereka.

Perjalanannya pada media tour, berlanjut hingga acara 60 years daily news dan mengejutkan para penggemar.

Bukan hanya Boss yang datang sebagai pengisi acara. Tetapi, seseorang tanpa kabar setelah live juga ikut menghadiri, menemani, dan menjaga Boss selama acara berlangsung, atau lebih tepatnya sampai pulang.

"Kupikir kamu bercanda, akan menemaniku."

"Terkadang, aku selalu ingin kita saling mendukung secara langsung, hanya saja belum menemukan waktu yang sesuai dan lagi pula aku ingin perlahan memberi tahu publik. Bahwa kita lebih dari teman."

"Oh, jadi maksud tangan di pinggang itu ...."

"Bukankah sudah jelas? Tidak hanya kamu, aku juga bisa mengklaim dirimu sebagai milikku pada publik."

"Manis sekali, sepertinya aku harus memberimu hadiah malam ini," celetuk Boss, setelah menyentuh hidung Noeul dengan menaik turunkan alis kirinya.

"Fokus saja menyetir." Noeul mengalihkan pandangannya sebentar pada layar ponsel di tangan kanannya dan memindahkan ponsel tersebut ke tangan kirinya. "Aku yang akan memberimu hadiah," ucapnya, membawa tangan kanannya pada paha bagian dalam milik Boss.

"Sial, Eul!"

"Panggil aku Phi, aku akan membebaskanmu," pintanya. Ia mencondongkan tubuhnya, mengembuskan napas secara perlahan pada telinga kiri dan mencium pipi Boss secara singkat.

PLAYING WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang