6

241 32 2
                                    

Hari pertama (Name) sebagai bagian dari keluarga Madl...

Matahari bersinar melalui celah kecil tirai jendela kamar, menandakan pagi telah tiba.

(Name) terbangun dengan kondisi tubuhnya yang tidak tertutupi sehelai kain pun. Hanya tertutupi oleh sebuah selimut.

Di sebelahnya, terdapat seorang pria bersurai coklat dengan kondisi yang sama yang masih tidur dengan tenang.

(Name) reflek langsung berteriak sangking kagetnya, sampai-sampai ia terjatuh dari kasur.

Setelah terjatuh dari kasur, (Name) langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Wajahnya memerah mengingat kejadian semalam. Dia lupa Orter sekarang sudah resmi menjadi suaminya.

Mendengar teriakan (Name), Orter terbangun dan bangkit dari posisi tidurnya untuk duduk di kasur lalu menatap (Name) tajam. Sepertinya teriakan (Name) mengusik tidurnya yang tenang.

"Kau kenapa sih? Pagi-pagi sudah teriak-teriak saja."

"Ya maaf, aku kan lupa kalau aku sudah menikah."

(Name) lalu berdiri dan berjalan ke kamar mandi untuk bersiap-siap memulai hari.

Kaki (Name) terasa pegal saat berjalan ke kamar mandi, padahal dekat dengan kamar.

Orter ternyata ngeri juga ya...

Orter sendiri juga sudah pergi ke kamar mandi lain untuk bersiap. Ia harus segera berangkat ke kantor biro sihir untuk bekerja.

(Name) selesai bersiap lebih dulu dari Orter. Aneh, padahal kan biasanya wanita yang lebih lama bersiap. Ini kok kebalik?

Selesai bersiap, (Name) turun ke dapur untuk memasak sarapan untuk suaminya yang tercintah.

(Name) hanya memasak sarapan yang simpel supaya cepat.

Berketepatan dengan siapnya sarapan, Orter juga sudah siap untuk pergi kerja.

Orter melewati ruang makan dan menuju pintu. Tentunya memakai sepatunya terlebih dahulu sebelum akan keluar rumah.

"Loh, tidak sarapan dulu?" tanya (Name) melihat suaminya yang tengah mengenakan sepatunya.

"Ga usah, udah ga sempat." jawab Orter singkat sebelum keluar dari rumah.

Entah kenapa, (Name) merasa sedikit kecewa.

Baru juga hari pertama, masa udah ga sarapan bareng sih? Gimana hari-hari selanjutnya coba?

(Name) hanya bisa menghela nafas dan kembali ke ruang makan untuk memakan sarapan yang baru ia masak.

Benar-benar menyedihkan. Sarapan pertamanya sebagai seorang istri harus ia habiskan sendirian.

Yasudahlah, mau bagaimana lagi? Orter itu kan seorang Divine Visionary. Sudah pasti sangat sibuk dan memiliki banyak tugas bukan?

Ya, gitu deh...

Marriage Of Convenience || Orter MádlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang