one

16 3 0
                                    

DISCLAIMER!!!

cerita ini aku buat berdasarkan imajinasi aku, walaupun banyak author yang menginspirasi aku tetep berusaha ngga plagiat so aku remake dan tambahin murni dari otak mungiel ku. sorry for typo(s) and enjoy!














SMA Wiramandala

"JEONGWOO TUNGGUIN GUE!" teriak pemuda jangkung yang berada di depan pintu gerbang sekolah.

"APASI TO!? GUE CUMA 5 LANGKAH DI DEPAN ELO GAUSA TERIAK" balas yang di teriaki. Melihat raut wajah sang adik kembarnya yang terlihat kesal Haruto hanya tersenyum dengan watadosnya lalu melangkah menuju sebelah kiri Jeongwoo.

"Sorry-sorry ga bermaksud gue cuma gugup nih hari pertama di SMA bakal gimana ya? Gue takut gapunya temen dan kejerumus ke lingkungan yang ga baik untuk kedua kalinya. Apalagi gue gagal ngejagain lo di SMP, gue takut hal itu keulang lagi. Papa sama mama marah besar waktu itu dan gue ngerasa bersalah banget sama mereka, maafin kakak lo yang payah ini ya?"

Panjang lebar kata yang keluar dari bibir Haruto membuat Jeongwoo ingin menangis, bagaimanapun juga Haruto sangat berarti untuk Jeongwoo, mereka terlahir dari satu rahim yang sama dan hanya berjarak 5 menit saja. Ikatan batin keduanya tentu sangat kuat.

"Hiks kak lo jangan bikin gue terharu dong, lo tau kan gue cengeng bangett" rengek Jeongwoo.

"Wkwk ayo duduk sana bentar jangan nangis di tengah jalan, nanti dikira gue apa-apain lo lagi" ajak Haruto sambil berjalan menuju kursi kayu di depan pohon besar di samping gedung sekolah.

Setelah duduk ia lanjut berucap "Jeongwoo, gue serius maafin gue ya, belum bisa jadi kembaran sekaligus kakak yang baik buat lo"

"Nggak kak, buat gue lo adalah kakak yang terbaik di dunia ini, justru gue yang harus minta maaf karena sering bikin lo di omelin mama papa hehe" Jeongwoo menggaruk tengkuknya yang tak gatal, mereka lalu berbincang santai sembari melihat manusia berlalu-lalang

Haruto tersenyum, "woo, ayo masuk liat sekolah baru kita"
 
"lets goo"

Baru 20 langkah berjalan Haruto menangkap siluet seorang pemuda yang terlihat bongsor tengah di kerubungi oleh tiga orang di taman depan dekat gerbang yang tak jauh dari tempat mereka berdua duduk tadi.
"woo liat tuh, ada anak dibully" tunjuknya pada sang kembaran, Jeongwoo langsung melihat kearah yang dimaksud lalu menajamkan pengelihatanya.

"Eh to iya bener, EHH ITU DI TENDANG ASTAGA AYO BANTUIN" panik Jeongwoo ketika melihat salah satu dari ketiga orang tadi menendang berkali-kali orang yang ditengah sampai terduduk ia lantas menyeret Haruto menuju kearah mereka.

Haruto yang di seret kencang hampir kehilangan keseimbangannya untuk gak jatuh payah kalo hari pertama image ganteng nya udah kecoret.

"Permisi kak, maaf kenapa kakak nendang dia ya?" Sapaan dari Haruto membuat atensi keempat orang yang ada disana teralih padanya.

"Apa urusan lo? Belum sehari di sini udah mau sok jadi pahlawan" ejek lelaki berperawakan kurus dengan rambut di cat berwarna coklat dan bernametag Axelo.
"Maaf kak bukan maksud kembaran saya  sok jadi pahlawan tapi tadi kita liat kakak nendang dia emang dia ada salah sama kakak?" Kali ini Jeongwoo menyahut.

"Lah? Suka-suka gue lo siapa ngatur?" Sergahnya.

Haruto yang mulai geram pun mengepalkan tangannya jiwa tawurannya seakan ingin bangkit lalu memukul kakak kelasnya ini. orang sini ngomong baik-baik malah di bales nyolot siapa yang ga emosi coba

Namun Jeongwoo menyadari itu tak ingin ada keributan ia pun langsung menepuk pundak Haruto lalu memberi kode seolah berkata 'jangan to, biar gue aja'.  Haruto lalu mengangguk menurut lalu diam membiarkan Jeongwoo melanjutkan.

Hydra Force in Danger!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang