4 - bimbang

8.6K 82 0
                                    


'Brakkkk

Pintu itu di bantingnya dalam kesunyian. Amarahnya membuat semua orang terdiam, apalagi kini hanya Raina yang ada di sana

Raina yang sedang menuang air ke dalam gelas pun terkejut, ini bukan pertama kalinya Robo melakukan itu

Hampir setiap ia marah, dia akan pulang dengan bau alkohol yang pekat dan berlaku kasar

Tidak hanya dengan barang, bahkan ia akan dengan brutal menyerang Raina. Memperkosanya tanpa ampun.

Ia benar-benar menjadikan Raina sebagai pelacur. Pulang larut malam hanya untuk melampiaskan nafsu kemudian pergi disaat bahkan matahari belum benar-benar muncul

Raina yang dari awal tidak tau sama sekali siapa Robo hingga kini ia tak tertarik untuk tau siapa pria bejat itu

Sudah sekian lama Raina berada di apartemen sialan itu, bukan ia tak ingin kabur. Apartemen yang selalu terkunci rapat ketika Robo pergi, kebutuhanya juga di sediakan serta ia juga di urus dengan baik oleh Robo membuat ia sedikit terlena.

Tak perlu bekerja dan memikirkan hal lain ketika berada di sana. Ia juga merawat Apartmen Robo dengan baik dan bersih

Namun ini adalah pekan terakhir ia libur sekolah, besok lusa ia harus pergi ke sekolah bagaimanapun caranya.

Robo melempar tasnya begitu saja ke sofa dan berjalan dengan cepat menuju Raina

Memeluknya erat dan menciumnya dengan kasar. Raina dengan pelan melepaskan tungku di tanganya, mendorong dada Robo. Namun ia ingat ia harus bisa keluar dari tempat itu secepat mungkin agar bisa bersekolah

Ia terdiam sesaat sedangkan tubuhnya telah di apit oleh Robo ke dinding. Ia mulai memejamkan matanya dan membalas ciuman Robo tak kalah agresif

Robo seketika terkejut, Raina belum pernah membalas ciumanya sebelumnya bahka ia selalu menolah ketika di sentuh

Kedua tangan Raina mengalung di leher Robo dan memainkan rambut Robo ketika ciuman itu turun ke bawah

Mencecap habis leher dan dadanya. Yang dulu lenguhanya terdengar tak sengaja kini lenguhan itu berubah manja dan sexy

Sedetik Robo berfikir apa yang telah terjadi, namun setelahnya ia berfikir bahwa mungkin Raina memang sudah berubah

Robo mengangkat kaki kanan Raina ke pinggangnya, mengangkat dan akhirnya menyilangkan kedua kakinya di pinggang Robo

Robo membuka resleting celananya, mengeluarkan miliknya dan langsung memasukkanya kedalam milik Raina dengan sekali sodokan

"Aaaawhh"

Gerakanya cepat dan kasar

"Ahhhh"

"Aaaahhh"

"Aaaammhh"

"Robb bhoo"

Berkali-kali Raina gusar hingga menyunggar rambut hitamnya

"Ahh kau menyembut namaku honeyy"

"Ahhh"

"Sekh kalii laghiii"

"Aahh Robbo!!"

Senyum Robo terukir begitu ia mendengar namanya disebut oleh wanita yang tengah menuju puncaknya dengan segala ekspresi wajah yang ia sukai

"Ahhh"

"Uhhh"

"Ahhhhhhhhhmm"

Pelepasan mereka secara bersama. Nafas mereka masih memburu namun masih di posisi yang sama, saling menatap

CEO & Gadis Kecilnya [ 21+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang