siapa Dia?

4.3K 47 0
                                    

Udara dingin berhembus menerpa kulit lembut Raina yang membuat pemilik tubuh dengan perlahan membuka matanya, sakit kepala adalah rasa yang pertama kali ia rasakan

Ia melirik sekitar, menggerakkan sedikit tubuhnya dan melihat kedua tanganya terikat di atas. Ia mencari sekeliling dengan mata yang menyipit

"Ehhm sudah bangun cantik?" Suara deheman yang di susul dengan pertanyaan simpel, hisapan rokok yang kuat menimbulkan asap tebal dan menjulur ke atas

Di depan mulutnya memperlihatkan tangan yang kuat dan kokoh serta urat-urat panjang yang melekat disana

melirik tubuh yang tergantung di atas ranjang sana lalu mengabaikanya lagi dengan menghisap rokok berkali-kali

"Robo? Kau sudah pulang?" Tanyanya excited, namun seketika mimik wajahnya berubah

"Kenapa. . . ." Suaranya terjeda dan melihat keadaanya yang kini mengenaskan "Kau melakukan ini?" Lanjutnya

"Kenapa aku melakukan ini?" Ulangnya, bangun dari duduknya, berjalan pelan mendekat

"Kau pulang di antar seorang pria, dalam keadaan mabuk. Dan kau masih bertanya kenapa aku melakukan ini?"

Sedetik kemudian, wajah Raina terdiam berfikir sebentar dan

"I-itu tidak seperti yang kamu pikirkan. Percayalah"

Robo semakin mendekat, menyalipkan beberapa helai rambut di kedua telinganya

"Tapi aku tidak percaya" bisiknya di depan wajah Raina

Robo memposisikan tubuhnya sama rata dengan Raina

"Aku bisa jelaskan, Robo" kekeh Raina sambil berusaha melepas gesper yang mengikat tanganya

"Aku pernah bilang bukan, jika aku marah. Kau bahkan tidak akan mengenaliku lagi" tatapan matanya menatap tajam mata Raina, ia benar-benar tidak main-main dengan kata-katanya

"Siapa yang mengantarku? Aku bisa jelaskan semua"

"Kau bahkan tidak tau siapa yang mengantarmu? . . . . Sekarang jawab. BERAPA PRIA YANG KAU BAWA KE RUMAHKU INI!" teriaknya membuat Raina ketakutan

"Apa yang kamu bicarakan?" Kedua alisnya bertaut bingung

Robo masih menatap tajam mata Raina, tanganya menjambak kuat rambut Raina hingga pemiliknya teriak kesakitan dan mendongakkan kepalanya

"Aawh"

"Berapa pria yang kau ajak kemari?" Ulangnya pelan

"A-aku t-tidak pernah . . . ."

Kata-katanya terputus karena Robo menyentuh pipi, leher dan dadanya.
Meremas gundukan yang menggantung

"A-ahh"

Robo memeluknya, ia menghirup kuat-kuat aroma tubuh Raina

Posisi Raina lebih tinggi dari Robo, karena Robo duduk di atas ranjang sedangkan Raina masih menopang tubuhnya dengan lutut

"Apakah tubuh ini dinikmati mereka juga?" Ucapnya lembut sambil menatap keatas, ke wajah Raina yang terhalang dua gundukan

"Hentikan Robo!"

"KAU TERIAK PADAKU!" teriaknya
"Apa setelah kutinggalkan beberapa waktu, kau kini menjadi pelacur,hm?"

"Robo!"

"Di bayar berapa? Apa uangku masih kurang untukmu? Atau aku saja kurang memuaskan bagimu?"

"Robo! K-kau!!" Raina kehabisan kata-kata, ia tidak percaya sedangkal itu pemikiran Robo terhadap dirinya

CEO & Gadis Kecilnya [ 21+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang