Bab 04 : Monster itu Nyata

392 58 8
                                    

Ruka mematikan ponsel setelah membaca pesan dari anak buahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruka mematikan ponsel setelah membaca pesan dari anak buahnya. Ia bersama Rivella langsung menuju kantin fakultas untuk menemui ketiga senior mereka. Di tengah jalan Rivella tiba-tiba berceletuk,

"Kak, chatingan sama siapa sih tadi? Kayak fokus banget." Rivella bertanya kepo.

Ruka menggeleng pelan, "Sama temen. Lo pernah liat ada cewek masih muda bolak-balik ruangan gue di rumah?"

Kali ini Rivella yang menggeleng, "Gak pernah."

"Yaudah kalo gitu."

"Ih gitu doang!" Rivella mendengus sebal. Apa pula coba hubungannya dengan cewek yang di maksud Ruka itu?

Ruka tidak tahu bagaimana caranya tapi Theresa memang pandai. Ia sengaja tidak terlihat di mata Narasena bersaudara yang lain meski dia sering bertamu ke kediaman Narasena.

Mengapa? Sebab ia tahu jika adik-adik Ruka melihat keberadaan dirinya, itu akan menjadi tanda tanya yang besar untuk mereka terutama Roxana dan Calantha.

"Lo berdua habis darimana aja? Lelet banget." Jennie berkata dengan kesal. Gadis semester 7 itu mendengus pelan karena menurutnya, ia dan dua temannya sudah lama menunggu.

Soraa menggeleng lelah, "Udahlah Jen, mungkin jalanan lagi macet." Kalau Jennie terkenal dengan sifat judes dan ceplas-ceplosnya maka Soraa Cyla Sachikirana adalah gadis lembut yang cinta kedamaian.

Disisi lain, ada satu lagi gadis dengan surai blonde dan es teh yang senantiasa bertengger ditangan kanannya. "Ayo duduk dulu, kita makan bareng-bareng sebelum dosen masuk." Ajaknya tak kalah ramah dari Soraa.

Ruka dan Rivella mengangguki ajakan Rosiella Tavisha.

"Maaf ya kak, gue sama Rivella telat karena ada urusan dulu tadi." Ruka menatap Jennie tak enak hati tapi gadis di depannya hanya mengangguk.

"Yaudah gapapa, mau gimana lagi?"

"Oh ya, gimana dengan Anor?" Jennie bertanya sambil menyeruput es teh Rosiella membuat si pemilik mengadu kesal.

"Aduh jangan maling es teh gue dong, Jen! Kayak gak punya duit aja sih lo."

"Aelah, es teh doang La."

Soraa kembali menghela nafas lalu memisahkan keduanya. Ia berpindah duduk di tengah Jennie dan Rosiella untuk mencegah keributan. Ruka dan Rivella yang melihat itu hanya terkekeh pelan, tidak heran lagi dengan tingkah senior mereka yang sudah keduanya anggap seperti kakak sendiri.

"Anor ya?" Gumam Soraa.

"Dia baik kak, gue juga udah kasih balasan ke pelaku." Balas Ruka. Gadis itu kemudian berdiri, "Gue beli makan dulu, lo mau apa?" Tawarnya pada sang adik.

"Batagor sama air putih aja."

Ruka mengangguk kemudian melenggang pergi meninggalkan meja mereka menuju pedagang yang menjual batagor. Soraa melirik Rivella yang sibuk berkutat dengan ponselnya. Ia berdehem membuat fokus Rivella teralihkan.

NARASENA [Baemon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang