Bab 1

509 30 4
                                    

Abbiyya Naufal Azhar adalah seorang pria dewasa berusia 26 tahun yang bekerja disebuah minimarket yang tak jauh dari rumahnya.

Ia tinggal sendiri tanpa orang tua maupun saudara. Kedua orang tuanya sudah lama meninggalkannya sementara para kerabatnya tak pernah mempedulikannya.

Abbiyya adalah pria yang baik dan ramah, namun biarpun begitu masih saja ada orang yang mengejek abbiyya karna penampilannya.

Bagaimana tidak? Kini usia abbiyya sudah 26 tahun namun tinggi badan sangat pendek untuk ukuran seorang pria (169cm) dan wajahnya yang baby face sering kali membuat ia dalam masalah.

Seperti saat ini, saat abbiyya sedang sibuk menata stok makanan dietalase toko tiba-tiba saja seorang pria paruh baya yang sepertinya adalah seorang guru menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kenapa ya pak? Dari tadi kayaknya bapak ngeliatin saya terus?" Ucap abbiyya karna sudah cukup risih karna ditatap tajam seperti ia habis merampok bank.

"Ck! Harusnya saya yang tanya, kamu bukannya sekolah malah kerja kayak gini. Bos kamu mana?! Bisa-bisanya nerima anak SMP buat kerja!" Marah pria itu.

Sontak saja abbiyya yang mendengar penuturan pria yang nampak lebih tua beberapa tahun darinya itu dengan pandangan kesal. Sudah ia duga akan begini. Hah...

"Maaf pak, tapi saya bukan anak SMP lagi, saya udah lulus beberapa tahun lalu. Saya aslinya 26 tahun. Ini kalau bapak gak percaya bapak bisa baca sendiri dikartu nama saya.. dan kalau masih kurang saya bawa KTP kok pak..." Ucap abbiyya mencoba untuk setenang mungkin walaupun jika dianimasikan mungkin sudah ada perempatan yang muncul dikeningnya sekarang.

Pria yang ada didepannya nampak tak percaya dengan apa yang dia lihat dan dia baca bahkan ia sampai membulak balikkan kartu ditangannya. Siapa tau orang didepannya berbohong, kan.

"Ah... Jadi beneran 26 tahun ya.. maaf saya kira masnya masih SMP"

"Iya gak papa kok, pak. Saya udah biasa dianggap anak SMP" jawab abbiyya dengan senyum formal.

Lain dimulut lain pula dihati. Abbiyya dalam hatinya sudah mulai kesal karna selalu dianggap anak SMP oleh semua orang yang melihatnya.

Bahkan ia sempat dipecat dari pekerjaannya sebelumnya karna banyak yang mengira ia adalah anak kecil yang bekerja karena paksaan alias diperbudak, padahal kan abbiyya kerja buat makan!

'apes banget hidup gw... Kalau kata orang "enak ya punya muka baby face~" enak dari mananya kalau begini anjir. Mending gw jadi anak SMP aja beneran sekalian' batin abbiyya merasa dongkol.

"Oi~ Cil, buset nata gitu doang lama amat?" Ucap seorang pria yang nampak seusia dengan abbiyya dia adalah Revaldi, teman sejak abbiyya masih SD.

"Apa Lo bilang?! Gw lama?! Maaf ya kalau gw lama soalnya yang ngerjain satu barisan ini gw semua sementara yang harusnya kerja ngilang minum kopi depan warung bu windah"

"Hehe... Sorry.. abis gw aus, Cil"

"Bodo ah"

"Yeu... Sensi amat sih? Kenapa? Oh gw tau pasti ada yang ngira Lo anak SMP lagi kan? Hahaha kan udah gw bilang dari dulu, minum susu sama berenang biar tinggi" ledek Reval dengan tawanya yang dibalas delikan tajam dari abbiyya.

"Heh denger ya, kalau kata animasi yang gw liat semalem.. Ubur-ubur berenang tiap hari gak tinggi malah lembek"

"A** lu mah.. dibilangin juga"

"Bodo amat, udah nih giliran lo, punya gw udah selesai. Gw mau gantian sama si Vani kasian dia dari tadi diri Mulu kayak tiang listrik"

"Yaudah sana"

Transmigrasi Boy_ABBIYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang