Bab 2

332 32 1
                                    

Holaaa! Akhirnya Dateng lagi keakun ini wkwk..

Haha... Maaf ya baru up satu bab udah menghilang, jujur auth juga bingung soalnya lagi nulis juga diakun satunya :)

Malah sebelumnya nyaris gak bisa masuk akun ini (⁠-⁠_⁠-⁠;⁠)
Untungnya sekarang udah bisa masuk hah...

Terimakasih banyak buat kalian yang udah nunggu cerita ini ^^

Oke itu aja.

Happy Reading!
_____________

Saat ini waktu menunjukan pukul 22.00. namun abbiyya sepertinya masih nggan menutup matanya kembali.

Helaan nafas kembali terdengar, ini sudah kesekian kalinya ia menghela nafas semenjak tersadar dari pingsan. Ia sungguh tak habis pikir dengan apa yang terjadi padanya.

'Gua gak nyangka ternyata transmigrasi itu beneran ada. Gua kira cuma cerita fiksi karangan Author dan sekarang malah gua ngalamin hal ini sendiri. Ck, hidup gua yang dulu aja udah ruwet ditambah lagi masalah ni bocah, a** lah' batin abbiyya sambil memijat pelipisnya merasa pusing dengan banyaknya masalah yang muncul dibenaknya.

'Mana punya keluarga kayak jelmaan setan pula. Mana ada orang tua yang tega sama anaknya sendiri kayak ortu ni bocah? Pengen rasanya gua tenggelemin tu orang dua kesungai Amazon biar dimakan buaya sekalian. Eh tapi... Nanti ni bocah pasti sedih, kan secara dia minta nya buat kedua orang utan -- eh salah maksud nya orang tuanya itu jadi sayang sama dia. Ya... Tapi kan yang nempatin sekarang gua? Jadi... Gimana dong? Aaaakkhh!! Auah pusing guaaa, seenggaknya kasih petunjuk ke gitu gua harus ngapain?!' batin abbiyya merasa frustasi dengan pikirannya sendiri. Lalu ia pun memilih untuk tidur untuk mengistirahatkan pikiran dan mentalnya sejenak.

Ia merasa tidak pantas karna hidup dengan raga orang lain, walaupun pemilik raga yang ia tempati sudah memberikan raganya untuk dirinya namun tetap saja ia merasa asing dengan semua yang ia alami sekarang, ia masih memerlukan waktu untuk menerima keadaannya.

Flashback

Sebelumnya tepat saat ia pingsan.

Ia tiba-tiba saja terbangun disebuah tempat asing yang dipenuhi oleh banyak tumbuhan dan bunga yang indah dengan hembusan angin yang bertiup pelan membuat ia terkesima dengan pemandangan yang ada didepannya.

Hingga matanya menangkap sosok seorang anak remaja yang nampak berdiam diri sambil merangkai banyak bunga. Karna penasaran ia pun mendekat kearah remaja itu. Namun saat ia sudah berada beberapa langkah dibelakang remaja itu ia menghentikan langkahnya mendengar ucapan remaja didepannya.

"Ah, Abang udah dateng ya... Maaf ya, Abang pasti kaget karena tiba-tiba ada diraga orang lain" ucap pemuda itu dengan menyesal membuat abbiyya menatap pemuda itu tak percaya, wajah pemuda itu mirip dengan yang terpantul dari cermin sebelum ia pingsan.

"Tapi... Biya mau minta tolong sama Abang... Tolong buat Papa sama Abang buat sayang sama Biya... Buat mereka sadar kalau anak yang mereka pikir malaikat itu cuma mau harta mereka aja... Walaupun papa sama Abang Biya suka kasar sama Biya tapi Biya sayang sama mereka..."

"Terus kenapa gak Lo sendiri aja yang rubah sifat mereka dan sadarin mereka? Kenapa harus gua?"

"Biya gak bisa bang... Jiwa Biya udah gak bisa kembali... Tapi raga Biya masih hidup... Sementara Abang... Jiwa Abang masih ingin hidup..."

"Terus raga gua? Raga gua gimana?!" Ucap abbiyya yang tersadar lalu bagaimana dengan raganya? Apa raganya masih--

"Raga Abang... Udah gak bisa diselamatkan.." lirih pemuda itu namun masih bisa didengar oleh abbiyya.

Transmigrasi Boy_ABBIYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang