"Tuan..." panggil Riky lirih pada sang tuan saat akan menghampiri mobil yang ada dihalaman rumahnya.
"Hmm." Marthen berbalas dengan gumaman.
"Ada barang yang belum aku ambil." Riky berhenti berjalan saat sang tuan berhenti berjalan lalu menatapnya.
"Nanti akan di ambilkan." Marthen kembali berjalan namun terhenti saat ada yang memegangi pakaiannya.
"Tapi ini penting tuan, kumohon," helaan nafas yang bisa Riky dengar, ia kira sang tuan akan marah namun ternyata tidak.
Marthen mengangguk, "jangan lama." Riky mengangguk dengan semangat.
"Ikuti dia," titahnya pada salah satu bodyguard yang ia bawa.
Sang bodyguard mengangguk, lalu mengikuti Riky yang kembali kedalam rumahnya.
•
•
•
Riky membuka pintu kamarnya, dan yang pertama ia lihat adalah sang kakak yang sedang membereskan barang barangnya.
"Riky?"
Riky tersenyum, "aku cuma mau ambil kiky."
Hyunjin mengangguk sembari tersenyum, lalu menghampiri sang adik yang begitu ia sayangi. "Maaf."
Riky membalasnya, "tidak papa, aku pamit nya. Maaf ngerepotin."
Hyunjin menggeleng, "kamu tidak pernah ngerepotin kakak, adek."
"Aku sayang kakak."
"Kakak lebih sayang kamu."
Setelah mendapatkan apa yang ia mau Riky berbalik, berjalan kearah pintu kamarnya tanpa menatap kembali kebelakang.
"Tuan."
Riky menatap kaget perempuan? dengan pakaian formal seperti orang-orang yang tadi bersama tuannya.
"Kamu...siapa?"
"Saya Ryujin tuan."
Riky mengganguk paham, "jangan panggil aku tuan, aku sama sepertimu bawahan tuan Marthen. Panggil aku Riky."
Ryujin mengangguk, lalu mengikuti langkah Riky yang berjalan ke arah pintu luar.
tbc