05

668 35 2
                                    

Seperti biasa Irene selaku ibu dari ketujuh  saudara kembar namun bertolak belakang seperti biasa menyiapkan sarapan pagi.

"BUNDAAA SEPATU AA DIMANAA!!" baru saja Irene hatinya bersyadu dan tak ada gangguan saat menyiapkan sarapan pun gagal total.

"di rak sepatu chan!!! bunda lagi sibuk ini!!" ucap Irene tak kalah keras. Haechan yang mendengar teriakan bunda Irene pun mendumal tak jelas mencari sepatu nya
"sumpah gw kalau emosi bakal gw acak acak nih rak" ucap Haechan kesal.

BUGH!

Haechan terkejut saat kepala nya di pukul dari belakang namun menoleh ternyata yg memukul nya adalah bang Jaemin.

"Apa lo! mau acak acak nih rak?" ucap Jaemin dengan menatap Haechan tajam, Haechan yg di tatap pun menggeleng takut.

"Hehe enggak bang suer tadi cuman bercanda" lalu Haechan menuju ke meja makan dengan muka masam nya.

Sehun selaku ayah dari mereka pun duduk dan menatap Haechan yg cemberut masam.
"Loh kakak kenapa masam begitu" ucap Sehun.

Namun yang di dapatkan hanya lah gelengan kepala pelan Haechan sambil mencuil makanan nya, tak lama kemudian datang lah trio trio yg semangat ke meja makan.

"Loh bun kok ga ada udang goreng kesukaan kita bun" ucap Jeno yang di angguki mereka kecuali Chenle. Mereka semua menyukai udang goreng kecuali Chenle karena Chenle alergi seafood.

"Iya hari ini kita makan kesukaan nya anak manis bunda ya itu Chenle" jawab Irene sambil menuangkan nasi ke piring Sehun.

Alih alih tiba tiba gebrakan meja terdengar jelas.

BRAKKK!!!

Siapa lagi kalau bukan si bontot Jisung menatap tajam dan emosi ke arah Irene sang bunda nya.

"Bunda paan sih kita udah muak menu sarapan pagi makanan kesukaan nya dia!" ucap Jisung menekan kan kata dia ke arah Chenle.

"Udahlah jie tinggal makan aja kok ribet" Jisung semakin mengepal kan tangan nya yg mendengar jawaban Renjun. "Ga bisa bang gw udah muak makan makanan kesukaan anak idiot!" ucap Jisung tanpa sadar menyakiti hati Chenle.

"JISUNG!" Jisung terkejut mendengar teriakan dari ayah nya Sehun, baru pertama kali ayah nya membentak nama nya. "Jisung! ayah ga pernah ajarin kamu berkata kasar kepada Hyung mu! kamu didik dengan baik di sekolah malah sikap mu seperti in" ucap Sehun menatap Jisung tajam.

Jisung menatap Chenle tajam entah kenapa dia semakin benci dengan Chenle tingkah sok polos nya membuat Jisung ingin membunuhnya.

"Ngapain ayah belain anak pungut! dia itu ga tau di untung! nyusahin keluarga ini! lagian gw ga anggap dia hyu-"

SRAK!!

BUGH-!!

BUGH!!

Jaemin dan Jeno segera menahan Haechan yg memukul Jisung, sedangkan Jisung yang di pukul tak terima dia hendak memukul Haechan pun di tahan oleh Mark dan Renjun.

"SINI LO MAJU ANJENG!! GW GA TAKUT MESKIPUN LO HYUNG GW!! LO MILIH ANAK PUNGUT ITU KETIMBANG ADEK LO SENDIRI BANGSAT!!" ucap Jisung yang meronta ronta ingin memukul Haechan namun tertahan oleh Mark dan Renjun.

Jaemin mengisyaratkan Jeno membawa Haechan keluar, Jeno yang mengerti pun mengangguk dan membawa Haechan keluar.

Mark dan Renjun pun segera melepaskan tangan nya yg menahan Jisung, Jaemin dengan cepat mengambil tas nya
"Bunda Jaemin berangkat dulu, ayah Jaemin nunggu di mobil" ucap Jaemin sambil menatap Jisung sinis lalu berjalan keluar rumah di susul Mark dan Renjun.

Jisung pun meraih tas nya kasar dan langsung pergi tanpa berucap apa pun di susul Chenle.

Saat Jisung memasuki mobil di hentikan oleh Chenle, lalu Jisung menepis tangan kecil Chenle.

"Jiee... ma-" ucapan Chenle terhenti, Jisung langsung masuk begitu saja tanpa memperdulikan Chenle meminta maaf.

Di tengah jalan Chenle menatap Haechan, Haechan yg di tatap pun menatap Chenle "Mau ngomong lele nya Haechan hm?" Chenle tersenyum saat Haechan mengerti maksudnya.

"Eunm hyungg, lelee bener bener anak pungut yyaa??" ucap Chenle tiba tiba membuat semuanya menoleh kecuali Jisung yang akan tau Chenle akan menanyakan hal ini.

"Kalau i-iyyaa l-lelee minta maaf sudaa masuk di dalam keluar hyungg.." ucap Chenle lirih.

"Engga kok lelee nya hyung kamu bukan anak pungut yg di katakan Jisung itu bohong, lele bener bener anak bunda kok" ucap Renjun menenangkan hati Chenle.

Namun Chenle tak berhenti menangis, Mark dengan ide cemerlang nya pun tersenyum mengelus surai Chenle.

"Nanti pulang sekolah kita semua bakal ajak Chenle main di Playground mau ga lelee" ucap Mark mencoba menenangkan situasi melow ini, Chenle yg mendengar kan kata Playground pun tersenyum senang dan memperlihatkan mata sembam nya tidak lupa hidung nya yg memerah.

"HYUNGG BENARKAH YEYYYY" ucap Chenle senang, Chenle pun kembali seperti biasanya.

Saat sampai di sekolah Jaemin menahan Jisung " jie cepat lo minta maaf atau gw bakal kasih tau kelakuan nakal lo ke bunda sama ayah " ucap Jaemin lalu pergi meninggalkan Jisung menatap tajam jaemin.



















"Sialan lo"
































TBC

baby chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang