Malfoy Manor, 1994
Hari ini keluarga Malfoy mengadakan pesta untuk menyambut kehadiran anak dari adik mereka, yaitu Mattheo Thomas Riddle.
Mattheo akan dipindahkan oleh keluarga Malfoy agar ia bisa bersama dengan teman-temannya di Hogwarts.
"Hey mate. Kita harus turun kebawah, yang lain sudah menunggu." Ucap Draco sambil menepuk bahu Mattheo.
Mereka berjalan menuruni tangga menuju ruang sayap utama, bisa terlihat oleh Mattheo ada beberapa keluarga darah murni yang hadir sekarang, termasuk keluarga teman-temannya.
"Nephew, bergabunglah dengan teman-temanmu." Ucap Lucius.
Mattheo berjalan dengan angkuh mendekati meja yang dikelilingi beberapa teman sebayanya.
Theodore yang menyadari kehadiran Mattheo langsung berdiri, "Hey bung, Welcome back." Ucapnya sambil berjabat tangan ala anak laki-laki.
Mattheo duduk disamping Draco, mereka berbincang-bincang tentang apapun untuk dijadikan bahan topik, namun ia adalah tipikal seorang pria yang tidak suka mengoceh seperti perempuan, ia hanya akan bicara jika ada suatu kepentingan ataupun keadaan mendesak.
"Dimana gadis kita?" Ucap Draco sambil mengedarkan pandangannya.
"Im here."
Sebuah suara datang dan mengalihkan pandangan Mattheo untuk menemukan sumber suara tadi, gadis berambut cokelat panjang dengan sedikit gelombang diujung, mata hitam yang sangat tajam, tubuhnya yang ramping, membuat mata Mattheo teralihkan.
Ia tak berekspresi menatap gadis didepannya, bagaimana ia bisa lupa pada gadis ini, gadis Selwyn yang selalu bisa mengalihkan apa yang ada dalam dirinya.
"Hallo Riddle." Ucapnya sambil mencium pipi Mattheo,
"Sambutan yang bagus." Ucap Mattheo, wajahnya sama sekali tidak berekspresi.
Heaven tersenyum, ia lantas duduk diantara Draco dan Theodore, lalu mengambil sebotol wings dan meminumnya, dan Mattheo memperhatikan apa yang gadis itu lakukan.
"Hey little Hell. Kau belum berumur tujuh belas." Ucap Draco sambil merebut botol wings yang dipegang Heaven.
"Oh ya? Mengapa kau meminumnya juga anak manja?." Ketus Heaven.
"Aku laki-laki, tubuhmu belum sekuat itu." Ucap Draco.
Heaven mengerutkan keningnya marah, ia lantas merebut botol itu kembali dari tangan Draco, "Biar aku ingatkan Malfoy, umurku lebih tua darimu. Lagipula aku meragukan jika kau laki-laki."
Draco yang melihat Heaven berbicara didepan wajahnya menyeringai, dalam keadaan marah seperti itu Heaven terlihat sangat seksi, ditambah jaraknya yang sangat dekat membuat Draco bisa mencium wangi shampo yang gadis itu gunakan.
Heaven lantas pergi meninggalkan perkumpulanya, moodnya sudah dirusak oleh pria pirang Malfoy itu.
Theo menyenggol bahu Draco, "Kau membuatnya marah mate." Ucapnya.
Draco menyeringai, "Dia sangat seksi saat marah."
setelah mengucapkan kalimat itu ia langsung mendapatkan jambakan dari Pansy yang duduk dihadapannya.Mattheo yang sedari tadi hanya menyaksikan drama kecil yang teman-temannya buat bangkit dari kursinya dan berjalan pergi.
Ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, namun dari jauh ia melihat pintu kamar itu terbuka, ia lantas berjalan tanpa mengeluarkan suara langkah kaki.
Mattheo mengintip, dan ia melihat gadis sedang bersandar di tembok balkonnya dengan rambut yang berkibar terbawa angin, disaat seperti ini gadis Selwyn itu sangat terlihat seksi, benar apa yang Malfoy itu katakan.
Ia berjalan masuk dan tak lupa menutup pintu kamarnya dan menghampiri Heaven.
"Menikmati suasana nona?" Suara Mattheo tak membuat Heaven berpaling, ia masih menikmati semilir angin yang menerpa rambut dan wajahnya.
"Jika hanya untuk membuatku kesal, sebaiknya kau pergi Riddle."
"Ini kamarku."
Heaven menatap Mattheo, lalu mengedarkan pandangannya kesetiap bagian ruangan kamar dari luar.
Ia mengangkat bahunya, "Aku tau."
"Bagaimana Drumstrang?" Tanyanya pada Mattheo.
"Biasa saja, tidak jauh seperti Hogwarts, hanya saja disana bebas sihir hitam." Jawabnya sambil membuka permen yang ia dapat dimeja.
"Bagaimana kau tau Hogwarts hampir sama seperti Drumstrang?"
"Draco tentu saja."
Heaven mengangguk, "Kita baru melakukan ini kan?" Tanyanya.
"What?"
"Mengobrol. Hanya kita berdua." Jawab Heaven.
Mattheo mengangguk, "Kita tak dekat saat itu."
Heaven menatap Mattheo, "Bagaimana definisi dekat menurutmu?"
Mattheo balik menatap Heaven, ia mengangkat bahunya, "Menurutmu?"
Heaven menyeringai, dan Mattheo melihatnya berdiri di hadapannya dan tanpa aba-aba gadis itu langsung menciumnya, sangat dalam hingga membuat Mattheo tanpa sadar membalas lebih dalam.
Heaven menarik dirinya dan ia menyeringai, ia menjulurkan lidahnya dan permen yang Mattheo makan tadi sudah ada di mulut Heaven.
"Kau seharusnya berbagi Riddle." Ucapnya sambil pergi meninggalkan Mattheo.
Damn it, gadis itu selalu bisa mengalihkan dirinya, ia menyeringai menatap Heaven yang berjalan keluar kamarnya.
•••
📖 Author Note:
Halloo readers, mereka baru menginjak tahun ke empat tapi udh berani nyosor-nyosor ya😭, aku gk tau ini seru apa engga but aku cuma mau nuangin imajinasi aku tentang mereka, kalo ada saran bisa komen yah, jangan lupa tinggalin jejak biar aku semangat hehe. Thanks for reading.
By. Ladyedgar
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗬𝗘𝗦 𝗠𝗬 𝗗𝗘𝗔𝗥, 𝗜 𝗟𝗜𝗘𝗗! [Mattheo Riddle] By janeedgar
Fanfic[Update sesuai jumlah vote & comment] "𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶." -𝘔.𝘙 • • • S U M M A R Y Kehidupan yang membuat gadis bermarga Selwyn harus menjadi penenang bagi para sahabatnya disaat Pangeran Keg...