3

151 14 0
                                    

╭୨୧︰ CHAPTER 3
┊     ︰ Kepulangan Bian
꒷꒦˚︶︶꒦꒷︶︶꒷꒦︶︶꒷꒦˚




Setelah dirawat beberapa hari, kini Bian sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Uuuyyeeaahhh!! Akhirnya bisa pulang! Hwahahaha" sorak bian dengan bahagia saat sudah berada di parkiran mobil. Dan ya benar, saat ini Bian bersama dengan Bagas. Selama di rumah sakit tidak ada siapapun yang datang menjenguknya kecuali Bagas yang sesekali datang, sejak saat itu juga keduanya perlahan menjadi dekat.

"Berhentilah bersikap bodoh, kita sedang berada di tempat umum" sarkas Bagas yang jengah melihat sikap adiknya yang kekanakan itu. Ah- apa dia baru saja mengakui Bian sebagai adiknya?

"Yee iri aja lo! Lo pasti iri kan ngga bisa loncat loncat kek gw ini" balas Bian dengan sombong. Namun itu tak lama karena setelahnya Bian jatuh.

"Heh, dibilangin ngeyel" balas Bagas memandang Bian dengan tatapan mengejek.

Mata Bian berkaca kaca, sungguh kedua lututnya sekarang sangat sakit karena menghantam lantai parkiran tadi. Tak lama suara isakan mulai terdengar, ya suara itu berasal dari Bian.

"Apa gw bilang kan, ngeyel lo jadi adek si" ucap Bagas dengan nada mengejek, walau begitu ia tetap membantu adiknya berdiri dan meniup kedua lutut Bian sembari mengucapkan 'sakit sakit pergilah' setelahnya meniup dengan wajah serius.

"Apaan si hiks, Lo pikir gw anak kecil apa!" Sentak Bian dengan masih terisak.

"Udah nangisnya, salah sendiri dibilangin ngeyel tadi. Udah ayo pulang, ngga papa juga itu lututnya lecet dikit doang" balas Bagas menenangkan adiknya sambil mengelus kepalanya.

"Umh" balas Bian masih dengan wajah yang memerah akibat menangis.

"Bang, pengen eskrim" cicit Bian saat melihat anak kecil memakan eskrim dengan khidmat.

"Baru sembuh dah minta eskrim, yang lain aja ya" balas bagas yang merasa keberatan atas permintaan Bian.

"Ngga mau! Pokoknya mau eskriimm" rengek bian yang kini sudah menggoyang goyangkan tangan bagas.

"Bian yang bener anjir, ini gw lagi nyetir" omel Bagas yang merasa risih tangannya di goyang goyang.

"Ish, makannya beli eskirm" Rajuk bian sambil memalingkan wajahnya dan mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah iya iya, kita beli eskrim" balas Bagas dengan pasrah

Tak lama Bagas memarkirkan mobilnya di depan supermarket. Bian sendiri langsung ngacir kearah stand eskrim. Melihat banyaknya eskrim didepannya membuat mata bian berbinar terang, ia sampai bingung sendiri ingin membeli yang mana.

"Abaanggg bian mau lima ya eskrim nya hehe" ucap bian saat Bagas sudah berdiri disampingnya. Mendengar penuturan bian membuat Bagas menatapnya datar.

"Ngga ada, satu atau ngga sama sekali" balas Bagas datar.

Mendengar hal tersebut membuat wajah bian menjadi lesu.

"Ahh Abang mah ngga asik, dua ya pweessÓ⁠╭⁠╮⁠Ò" bujuk bian dengan puppy eyes nya. Melihat itu, membuat jantung Bagas berdebar kencang.

"Siaall, sejak kapan adek gw selucu ini??" Batin Bagas ketar ketir.

"Ck dua aja" final Bagas yang tak tahan dengan tatapan memohon adiknya itu.

"Yeaayy, dua yaa!" Senang bian yang bisa memilih dua eskrim, ya walaupun tak sebanyak yang dirinya inginkan setidaknya ia bisa memilih dua.

Setelah selesai memilih eskrim dan membayarnya mereka berdua kini sudah berada di dalam mobil. Sambil menikmati eskrim nya bian bersenandung kecil, tidak lupa dengan wajah belepotan eskrimnya. Bagas sendiri sibuk menyetir dan sesekali melirik adiknya yang terlihat sangat menikmati eskrimnya.

Tak lama mereka berdua pun sampai didepan sebuah mansion yang terlihat mewah, dengan halamannya yang sangat luas dan garasi mobil yang sangat besar dan berisikan mebil dan motor yang sangat bagus.

"Nah kita dah sampe, ya ampun bian Lo makan eskrim kek anak kecil aja belepotan begitu cok" ucap Bagas yang terkejut ketika melihat wajah adiknya yang sudah belepotan eskrim itu.

"Hehehehe, enak soalnya bang" balas bian sambil cengengesan.

Bagas pun dengan sabar mengambil tissue didalam dasboard mobilnya. Sambil mengelap wajah bian, Bagas terus mengoceh entah apa bian tidak mau ambil pusing.

"Nah udah, turun buru dah sampe kita" ucap Bagas yang melihat adiknya malah bengong menatap hamparan mobil dan motor yang berjejer.

"Bang, ini kita lagi di dealer mobil sama motor ya?" Tanya bian dengan wajah cengo nya menatap banyaknya mobil dan motor.





Tbc

Hehehhehehehe, gimana gimana? Kira kira reaksi keluarga nya bian gimana ya pas ngeliat tingkah ajaibnya sekarang??乁⁠|⁠ ⁠・⁠ ⁠〰⁠ ⁠・⁠ ⁠|⁠ㄏ

Jangan lupa vote komen dan follow akun ku yaaa hehehehe bye byee hwhwhwhwhwh

Transmigrasi Bian [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang