4

148 16 0
                                    

╭୨୧︰ CHAPTER 4
┊     ︰ Mansion
꒷꒦˚︶︶꒦꒷︶꒷꒦˚







Mengikuti Bagas yang berjalan didepannya, bian kini sedang celingukan melihat sekelilingnya yang nampak mewah dengan berbagai furnitur yang ada di dalam mansion nya.

Saat sudah mendekati ruang tamu, terdengar suara berisik yang sedikit mengganggu karena perkataan mereka yang sedikit kasar.

"Anjir cok yang bener aja, masa iya gw kalah mulu dari tadi. Bangsat lah" seru seseorang dari ruang tamu. Mendengar itu Bagas segera pergi kearah suara berasal.

Berdiri diam disana, Bagas memicingkan matanya menatap adiknya dan teman temannya yang sedang nge game sekarang ini. Merasakan kehadiran seseorang disana, salah satu remaja mendongakkan kepalanya dan melihat Bagas yang sedang berdiri dan menatap nyalang mereka semua.

"Bang, tumben pulang cepet?" Tanya seseorang tadi yang ternyata adalah adiknya Bagas.

"Bagus bener omongannya, kayak lulusan Hogwarts aja" sindir Bagas dengan masih memicingkan matanya. Mendengar itu para remaja yang berada disana seketika terdiam. Mereka tau betul bahwa Bagas sangat tidak suka jika ada seseorang yang berkata kasar didepannya.

"Hehe bang, ini ngeselin soalnya" cengir remaja lainnya yang sudah keringat dingin melihat Bagas.

"Ada apa nih bang, rame bener?" Tanya bian yang menyembulkan kepalanya dari belakang Bagas, mereka semua tadi tak menyadari kehadiran bian karena terhalang oleh Bagas.

Saat melihat seseorang keluar dari belakang Bagas mereka semua terdiam, mereka menatap lekat bian yang kepalanya nongol dibelakang Bagas.

"Bang? Lo barusan manggil bang ke bang Bagas?" Tanya remaja tadi yang merupakan adiknya bagas, namanya adalah Satria Al Nugraha. Bian sendiri menatap aneh pada Satria.

"Ya terus? Masa iya gw manggil neng?" Balas bian dengan muka julidnya. Lalu satria menatap Bagas dengan heran.

"Dah masuk kamar Lo sana, istirahat jan maen hp mulu" ucap Bagas yang mendorong bahu bian.

"Kamar gw dimana anjir, maen dorong dorong aja Lo" sinis bian yang merasa kesal dengan Bagas.

"Oh iya gw lupa, sini ikut gw" bagaspun menarik tangan bian menuju lantai atas, disana kamar kamar berada.

Sesampainya didepan kamar bian Bagas pun berhenti.

"Ini kamar lo, lo kalo butuh apa apa ke kamar gw aja yang pintunya warna item" ucap Bagas lalu menuju ke kamarnya setelah mengusap kepala bian.

Bian menatap aneh pada Bagas, lalu masuk kedalam kamarnya yang bernuansa gelap, seperti langit malam yang ditaburi bintang.

"Wuiihh cakep juga kamarnya ni bocah" ucap bian yang kagum pada interior kamarnya itu.

Berkeliling melihat benda benda yang ada di dalam kamarnya, tak sengaja ia melihat sebuah buku aneh di bawah meja belajarnya.

"Eh buku apaan tuh" sambil membungkuk mengambil buku tersebut, bian mengernyit saat melihat sampulnya yang sedikit aneh. Dan saat ia buka buku itupun tidak ada isinya, hanya kertas kosong yang sedikit kusam.

Sebenarnya bian merasa penasaran, namun karena tak mau ambil pusing bian meletakkan buku itu kedalam laci yang ada di meja belajarnya.

Tak lama terdengar suara ketukan dari luar kamarnya.

Tok tok tok

"Bian turun makan dulu, Lo belom makan biar sekalian minum obatnya" suara Bagas terdengar dari balik pintu kamar bian, lalu bian menyaut, "iya bang, btw makan sama apaan?" Tanya bian yang menyembulkan kepalanya keluar.

"Turun, liat sendiri aja ada apaan. Ayok" ucap Bagas lalu menarik tangan bian untuk mengikutinya menuju meja makan.

Nampak sudah ada berbagai jenis makanan di atas meja dan beberapa orang yang menduduki kursinya masing masing.








TBC

Hehehhehehehe gimana gimana? Suka ngga sama ceritanya? Jangan lupa vote komen dan follow yaww

Transmigrasi Bian [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang