03

124 32 0
                                    

Sooji mencoba bunuh diri dan Chanyeol mendapat laporan ketika sedang melakukan pertemuan dengan investor dari China, ini bukan soal agensi tapi soal perusahaan nya yang lain.

Sekarang disinilah gadis itu , di rumah sakit , untung saja ahjumma tukang bersih bersih melihat begitu Sooji mengoreskan lengan nya dengan cutter.

"Bae , astaga." Ucap Chanyeol kepada Sooji yang berteriak teriak karna di selamatkan.

"Bebaskan aku, aku bukan budak mu!." Teriak Sooji.

Membuat semua yang berada di IGD menatap kearah mereka. Chanyeol langsung memeluknya.

"Maafkan istri ku, dia sedang sangat sensitive sekarang, maklum dia sedang merajuk." Ucap Chanyeol pada semua orang disana , begitu Sooji sudah terlelap.

Itu membuat semua orang maklum dan menebak nebak kalau mungkin Sooji sedang hamil.


.


Sooji sudah dipindahkan ke ruangan , pergelangan tangan nya dibalut . Setelah ini Baekhyun lah yang akan menangani nya.

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan sih sampai mengurung nya di rumah mu." Omel Baekhyun.

"Aku hanya mau membuat ia mengingat tapi lihat apa yang ku perbuat, lagipula Nana noona setuju dengan ini."

"Kau."

"Apalagi ?."

"Karna kau gila ku harap kau lebih waspada, kau itu orang terpandang di dunia entertainment ini, jangan biarkan nanti orang orang media menjadikan mu sasaran empuk sementara mereka tak tau kenyataan nya, kau itu bersih jangan sampai ada skandal terlebih menyeret nyeret nama Sooji yang bahkan ingin kau jauhkan dari dunia begini"

"Terima kasih."

"Jagalah dia , kau jangan lupa makan siang, aku masih ada pasien lain." Ucap Baekhyun pamit.

Sooji masih dalam pengaruh obat penenang dan Chanyeol memutuskan untuk menyerahkan tugas nya pada Kyungsoo, kaki tangan nya.

"Kau tak seharusnya begini, bagaimana kalau kau benar benar tak ada , sayang, kau bahkan masih 21 tahun dan kau mau mati sia sia hanya karna aku, astaga tidak tak boleh." Ucap Chanyeol sembari mencium kening Sooji .

Selanjutnya dikecup nya bibir pucat gadis itu lama. Tak pernah melesat di pikiran nya soal kenekatan Sooji.

"Cobalah mengerti, aku menyayangi mu sangat. Jadi jangan begini lagi ya sayang." Ucap Chanyeol mengecup Sooji sekali lagi, lalu tertidur.


.


Lagi, di tengah rapat dengan para investor ,Chanyeol dapat kabar kalau Sooji kabur dengan kondisi yang belum stabil. Mengingatkan nya soal apa yang Sooji lakukan saja menyelamatkan nya dulu.

"Kenapa sih menjaga orang sakit saja tak becus ?." Tanya Chanyeol kepada orang orang yang ia suruh menjaga Sooji.

"Mohon maaf tuan." Jawab mereka.

Seumur umur mereka bekerja dengan Chanyeol. Baru kali ini mereka melihat Chanyeol begini. Biasanya laki laki jangkung itu tenang dan penuh humor.

"Dia bawa ponsel ?." Tanya Chanyeol.

"Dia membawa ponsel dan dompet nya juga memakai jaket milik tuan."

"Oke." Jawab Chanyeol.

Percaya atau tidak Chanyeol sudah memperkirakan hal seperti ini akan terjadi. Jadi dia mengantisipasi dengan menaruh alat pelacak pada handphone Sooji.

"Kemana kau sayang." Ucap Chanyeol , lalu melangkah keluar.

.



Sooji menatap ke arah danau, memandang tenang nya air. Dulu ia dan keluarganya sering kemari untuk piknik kecil dan tetap berlanjut saat kedua orang tua nya tiada. Namun belakangan semenjak Nana bekerja di perusahaan milik keluarga Park , keduanya jarang kemana mana. Ditambah Sooji mulai jadi trainee.

Mengingat akan status nya yang masih trainee benar benar membuat dia ingin masuk ke danau. Agar ia tak perlu bertanya kenapa dan kurang apa dirinya hingga Chanyeol melarang nya untuk debut. Meski itulah impian nya sejak dulu, sejak dia jatuh cinta pada cinta pertama nya, yang sama sekali tak ia pahami siapa.

Yang jelas orang itu yang membuat dia suka musik dan rela mati matian belajar menari, agar orang itu bisa melihat kearahnya. Tapi masalahnya ia sendiri tak tau rupa atau bagaimana orang yang ia cap sebagai cinta pertama.

"Sayang, apa sebegitu benci nya dirimu akan kehidupan ?." Tanya Chanyeol sembari memeluk pinggang Sooji.

Menahan gadis itu berjalan menuju ke tengah tengah danau, mencoba bunuh diri lagi.

"Lepaskan." Ucap Sooji lirih.

"Tak mau, kau harus pulang."

"Aku sedang pulang, menuju rumah ibu dan ayah." Jawab Sooji yang tak berontak begitu Chanyeol membawa nya ke pinggir.

Gadis itu menangis setelahnya. Pedih dan benar benar sedih. Sementara Chanyeol memeluk nya erat.

"Jangan begini."

"Kenapa peduli ?.;

"Karna kau berharga untukku."

"Tidak , kau bohong."

Setelah nya Sooji kembali pingsan. Membuat Chanyeol merasa deja vu .

.

Pada akhirnya Chanyeol memutuskan untuk mengambil libur dan merawat Sooji dirumah. Tentu nya dengan Baekhyun yang datang. Ia belum memberitahu soal ini pada Nana, karna Nana sedang di Malaysia sekarang.

Sooji mogok makan , setidaknya itu lebih baik dari pada kabur dan bunuh diri. Tapi meski begitu Chanyeol berusaha untuk menyuapi nya seperti sekarang.

"Sayang." Ucap Chanyeol sembari berjongkok , memposisikan diri di depan Sooji yang sedang melamun.

"Aku bukan sayang mu." Jawab Sooji lirih.

"Ayo makan dulu, kau tau kalau kau begini terus sama saja kau membuat kakak mu tak tenang."

"Unnie ?."

"Iya, apa kau mau mendengar suara nya ? Apa kau mau menelpon nya?." Ucap Chanyeol lembut.

"Jangan , aku mau makan, tapi jangan beritahu unnie soal keadaan ku ya." Ucap Sooji.

"Gadis baik." Jawab Chanyeol lalu mengecup kening Sooji.

Sooji tak merespon apapun , hanya menatap Chanyeol aneh.

"Apakah aku tampak seperti boneka ?." Tanya Sooji , begitu Chanyeol kembali bersama nampan berisi makanan.

"Seperti Barbie."

"Karna bisa di mainkan kapan saja dan tak berdaya."

Membuat Chanyeol menatap Sooji , bukan dengan tatapan lembut melainkan tatapan berapi , api amarah.

"Apakah kau merasa serendah itu ? Bunuh diri, mencap diri mu sendiri seperti mainan ?." Tanya Chanyeol dengan nada tajam.

"Tapi memang begitu kan, kalau aku ini bukan mainan , tak seharusnya aku pasrah begini tak seharusnya aku berkali bunuh diri."

"Astaga Bae, apa kau belum paham apa arti nya kau untuk ku ?."

"Tidak sama sekali tak paham, aku bahkan tak tau apa maksud mu merusak masa depan ku lalu menyelamatkan hidupku, aku bahkan tak mengenalmu jadi untuk apa aku harus paham?." Tanya Sooji balik, air mata nya terjatuh lagi.

Chanyeol menghela nafas dalam. Lalu teringat kata kata Baekhyun kalau dia harus memberi pengertian dan berusaha mengerti tentang keadaan Sooji.

"Makan dulu oke , kau bahkan tak punya tenaga untuk menopang tubuhmu bagaimana bisa kau lari dari ku dengan keadaan begini." Kata Chanyeol, tatapan nya kembali melembut.

Sooji tak menjawab. Lalu menerima suapan Chanyeol. Sejujurnya ia pun merasa bingung , kenapa dia bisa begini. Terlebih ia merasakan hal familiar dari Chanyeol, tapi ia tak tau apa itu.

"Bersikaplah baik terus ya , supaya semua yang terlupakan bisa kembali." Ucap Chanyeol.

"Apa yang terlupakan ?."

"Aku."

Sooji semakin bingung.


.


.


Karma {PCY x BSZ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang