5 tahun lalu, beberapa bulan setelah insiden surat.
Beberapa hari setelah Sooji tau soal Sohee dan Myungsoo
"Kenapa kau dekat dekat dengan ku ? Bukan kah penolakan kemarin harusnya sudah membuat mu jera ?." Ucap Chanyeol saat Sooji masuk dan menutup pintu ruang musik.
"A..aku hanya ingin bicara soal Sohee." Ucap Sooji.
Sebenarnya ia hanya ingin diam tapi melihat belakangan ini Chanyeol benar benar gusar sepertinya ia bertengkar dengan Sohee. Sooji tak tahan karna Chanyeol tersiksa begitu, meski dia ditolak juga dipermalukan tapi ia tak bisa membenci Chanyeol dan mungkin perasaan nya masih ada.
"Wae ?."
"Dia memiliki hubungan lain dengan Myungsoo oppa" Ucap Sooji.
"Apa kau sebegitu ingin nya mengantikan Sohee hingga kau berusaha mencuci otakku ?." Tanya Chanyeol dengan tatapan penuh amarah.
"A..aku melihat nya sendiri."
"Kau benar benar tak tau malu dan licik, kau kira aku percaya ? Kau kita aku termakan omongan mu. Sekalipun iya jangan berharap bisa jadi kekasih ku dengan sikap dengki dan licik mu ini." Seru Chanyeol , lalu berjalan melewati Sooji hingga gadis itu terjatuh .
Terjatuh dengan rasa nyeri yang membuat nya merintih.
"To...tolong." Pinta Sooji , namun diabaikan oleh Chanyeol yang memilih pergi.
Meninggalkan gadis yang merintih kesakitan itu. Namun tak lama seseorang datang, itu Seokjin.
.
Hari ini
Seokjin berada di ruangan rawat Sooji. Menatap adik kelas nya yang terbaring lemah di atas tempat tidur pasien.
"Bukankah lebih baik kalau kau melepasnya , memberikan apa yang ia ingin kan ?." Tanya Seokjin sembari menatap Chanyeol.
"Tidak, aku sudah menunggu nya selama lima tahun dan menemukan kebenaran soal kami dalam waktu yang lama, jadi hanya bantu dia meredakan niatan nya untuk melakukan hal hal berbahaya." Jawab Chanyeol.
"Bukan kah itu terdengar egois ?."
Kali ini Baekhyun lah yang berbicara , setelah ia selesai memeriksa Sooji yang belum sadarkan diri.
"Ya aku tau, tapi kau juga tau kan ikatan kami jauh lebih dalam daripada dulu."
"Entahlah, setidaknya biarkan ia mengambil keputusan, lagipula mengingat apa yang pernah kau lakukan padanya pasti semua berkali lebih sulit."
Chanyeol menghela nafas, lalu menatap ke arah istri nya.
"Aku pantas memang dengan semua ini."
"Ya."
.
5 tahun laluDua minggu setelah Sooji memberitahukan kebenaran kepada Chanyeol.
Sooji tak tau apakah yang membuat nya mau repot keluar rumah dan melanggar jam malam , hanya karna Jiyoung memberitahu kalau Chanyeol akan ikut balapan liar karna di tantang oleh jagoan dari sekolah lain. Dia berniat melarang laki laki itu, karna Sooji tau kalau Chanyeol belum benar benar mahir mengendarai motor.
Terlebih lagi karna Chanyeol melakukan itu untuk Sohee . Karna Sohee di ganggu oleh anak anak sekolah lain dan inilah jalan satu satunya agar Sohee tak kenapa napa. Harusnya Sooji tak harus peduli , tapi dia kasihan.
"Kalau kau kalah ? Apa yang ingin kau pertaruhkan ?." Tanya Shin , lawan Chanyeol.
"Apakah Sohee?." Tanya Shin lagi.
Membuat Chanyeol mengepalkan tangan nya. Kesal setengah mati mendengar gadisnya di jadikan taruhan.
"Tidak, tapi gadis dengan hoodie hitam yang disana." Ucap Chanyeol sembari menunjuk Sooji.
"Wah bukan kah kau sangat keterlaluan , menjadikan gadis lain taruhan demi gadis mu, tapi baiklah itu bukan urusan ku." Kata Shin.
Setelah itu pertandingan dimulai. Sooji cemas di pinggir sana. Tanpa tau kalau Chanyeol telah menjadikan nya taruhan. Bisa di tebak , hasilnya Chanyeol kalah. Sehingga Sooji yang tak tau apa apa itu dibawa oleh Shin.
"Oppa, Chanyeol oppa." Ucap Sooji meminta tolong.
"Pergilah."
Hanya itu yang dikatakan Chanyeol tanpa berniat menjelaskan atau menolong Sooji yang ketakutan itu.
.
Hari ini
"Kau menikahi nya disaat ia koma ? Apakah itu legal ?." Tanya Seokjin.
"Ya, karna baik aku atau dia menanda tangani formulir pernikahan."
"Tapi bukankah waktu itu dia koma ?."
"Nana noona tau tanda tangan nya dan membantu ku, kami sah menurut negara ." Jawab Chanyeol.
"Kau benar benar gila."
"Ya tapi semua nya tak semudah itu karna saat sadar istri ku tak tau siapa aku dan kini saat mengetahui siapa aku, ia benar benar ketakutan dan memutuskan mengakhiri hidupnya terus menerus , seakan tak ada hal yang bisa ia pertahankan untuk hidup."
"Itu adil."
.
8 Tahun lalu , gedung agensi ayah Chanyeol
Sooji menemani Nana yang ikut audisi, seumur umur baru kali ini ia masuk ke tempat yang bernama agensi. Jika para gadis di sekolah nya bermimpi untuk jadi idol atau aktris , maka impian nya saat ini hanyalah sembuh.
Dia bosan karna kakaknya sekarang masuk ke ruang audisi dan Ibu nya yang katanya mau datang belum juga tampak , jadi dia memutuskan jalan jalan . Saat sedang berpetualang gadis 14 tahun itu mendengarkan lagu twinkle twinkle versi piano , membuat penasaran dan masuk ke ruangan yang menjadi asal dari melodi indah itu.
Disana ada anak laki laki jangkung memainkan piano lalu setelah selesai Sooji memilih keluar , namun diurungkan begitu mendengar suara tangis dari orang yang sama.
Anak itu menangis di atas piano nya membuat Sooji berbalik lalu memeluk nya , menenangkan laki laki yang sedang menangis itu. Hingga terlelap dengan nyaman.
"Kau sedang apa disini ? Apakah kau trainee ? Aku Han Sohee , calon trainee disini." Tanya seseorang, gadis berwajah imut.
"Ahh aku Bae Sooji , aku bukan trainee, aku hanya sedang melihat lihat, kalau anak itu bangun tolong katakan padanya ya kalau apapun masalahnya ia tak boleh berputus asa dan tak apa menangis karna menangis proses dari berjuang." Ucap Sooji.
Lalu pamit karna di depan pintu sana ada Nana yang menatap nya khawatir, sepertinya kakak nya itu sudah selesai.
"Gelang ?, miliknya?." Kata Sohee yang menemukan gelang putih rajutan.
Namun karna Sooji sudah tak ada , Sohee memutuskan untuk memakainya , kemungkinan ia akan mengembalikan nya kalau bertemu.
***
Chanyeol menangis ,begitu ia selesai memainkan lagu twinkle twinkle , lagu yang sering di mainkan ibunya sebelum wanita itu meninggalkan ia dan ayah.
Ia menangis sampai seseorang datang memeluknya. Pelukan yang sama hangat nya seperti milik ibunya. Tak ada suara disana, kecuali tangisan nya. Yang dapat ia lihat hanyalah gelang rajutan putih, setelahnya ia tertidur.
Tak lama ia terbangun dan yang menyambutnya seorang gadis dengan gelang rajutan putih sedang menari.
"Kau tau, apapun masalahmu kau tak boleh berputus asa , tak apa menangis karna menangis proses dari berjuang." Ucap gadis itu.
Membuat Chanyeol terperangah, kenapa pelukan dan kata kata itu persis seperti ibunya.
"Aku Han Sohee." Ucap gadis itu.
Chanyeol tak sadar kalau ia telah membuka hati lagi setelah ia ditinggalkan ibunya dan tak percaya siapapun lagi.
.
6 tahun lalu, setelah Sooji dibawa Shin.
"Apa kau gila!." Ucap Seokjin lalu menonjok Chanyeol .
Membuat laki laki yang sedang menenangkan kekasihnya itu limbung , lalu balas memukul Seokjin hingga perkelahian tak terelakkan.
"Apa kau mau merusak persahabatan kita demi gadis ular itu!." Balas Chanyeol sembari menarik kerah Seokjin.
Sementara Sohee yang menangis berada di pelukan Myungsoo di sisi lain Sooji yang baru saja diselamatkan oleh Baekhyun hanya menatap laki laki itu datar.
Baekhyun sendiri mengenggam tangan adik kelas nya itu. Ia tak paham dengan jalan pikiran Chanyeol.
"A...aku ingin pulang." Ucap Sooji lirih .
Hatinya beratus ratus kali lebih sakit karna kata kata Chanyeol. Fakta bahwa cinta pria itu kepada Sohee membuat Chanyeol menjadi mengerikan membuat Sooji lebih sedih lagi.
Namun ia sadar sesuatu yang selama ini ia cari. Gelang putih rajutan yang diberikan oleh seseorang penting yang sudah hilang selama 3 tahun itu ada di pergelangan tangan Sohee.
Lalu dengan limbung ia menarik Sohee lalu menampar gadis itu. Membuat semua nya terdiam.
"Kau mungkin bisa membohongi siapapun dan meracuni pria bodoh itu tapi aku tak tau kalau kau itu pencuri." Ucap Sooji dingin lalu mengambil gelang rajutan itu dari Sohee.
"YA APA YANG KAU LAKUKAN." teriak Chanyeol yang kini menghampiri Sooji , kalap karna melihat gadis nya di perlakukan begitu
Seokjin menahannya namun Chanyeol terlalu kuat , sementara Sohee semakin menangis, ketakutan karna Sooji seperti nya ingat dengan semua nya.
Lalu Chanyeol yang kalap menarik Sooji dan menjatuhkan gadis itu ke lantai membuat Baekhyun buru buru melerai, menjauhkan Sooji dari amukan Chanyeol.
Seumur umur baru ini melihat Chanyeol kasar secara fisik dengan wanita. Marah bagaimana pun , Chanyeol tak pernah kasar seperti itu.
"PUKUL SAJA ! BUNUH AKU SEKALIAN ! TOH CEPAT ATAU LAMBAT AKU JUGA AKAN MATI! BIARKAN AKU MEMBAWA SEMUA KEBENARAN ! ATAU AKAN KU BIARKAN KAU HIDUP DALAM PENYESALAN! DAN JIKA SAMPAI NANTI AKU MASIH HIDUP , BIARKAN AKU MELUPAKAN MU KARNA MENGINGATMU HANYA MENGANTARKAN PERIH!." teriak Sooji sebelum pergi.
Membuat Chanyeol terdiam.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma {PCY x BSZ}
FanfictionChanyeol dan semua karma karena kebodohan nya Rewrite