"Apa kau masih ingin aku menjauhi mu ? Setelah apa yang kita lalui ?." Tanya Chanyeol.
Ini sudah sebulan setelah Suzy mengetahui semua dan selama itu pula Suzy berusaha menjauh dari Chanyeol , tapi karna Chanyeol adalah Chanyeol maka tak ada kemudahan untuknya melakukan semua itu. Ya selain itu semua masih berjalan semonoton yang ada. Tak ada kemajuan juga kemunduran. Jalan di tempat.
Karna itu Chanyeol menculik Suzy ke apartemen nya. Untuk benar benar berbicara pada gadis itu, setidaknya untuk terakhir kalinya sebelum ia memutuskan melepas gadis itu.
"Ya , aku perlu waktu ku tapi kau terus menganggu membuat aku bingung."
"Aku menganggu ?."
"Ya." Jawab Suzy .
"Terbiasalah."
"Kau yang harusnya membiasakan dirimu untuk tak dekat dekat dengan ku."
"Tidak kalau untuk yang satu itu aku sama sekali tak terbiasa."
"Carilah wanita lain Park Chanyeol jangan terus menganggu ku, aku benar benar sudah menyerah soal perasaan ku."
"Kau istri ku, istri macam apa yang berkata begitu."
"Aku bahkan tak tau kapan kita menikah."
"Besok, besok kita akan menikah , kalau perlu sekarang juga."
"Kau gila."
"Ya dan semua ini karna mu."
Suzy menghela nafas. Menatap Chanyeol yang berantakan itu dengan tatapan sendu.
"Aku mau tanya, apakah namaku sudah benar benar terhapus dari mu ? Apakah melupakan ku benar benar hal yang kau inginkan ?." Tanya Chanyeol dengan nada dingin.
Membuat Suzy menelan ludah. Karna tatapan Chanyeol mengintimidasi nya. Setelah nya ia berlutut membuat Suzy benar benar kaget terlebih melihat pria itu menangis.
"Katakan Bae , jika iya aku tak akan mengusik mu lagi namun jika tidak berikan aku kesempatan lagi. "
"Oppa jangan begini"
"Aku tau ,aku buta, bodoh dan kejam kepadamu ya aku benar benar brengsek , tapi apakah brengsek seperti ku tak layak berubah ?."
"Oppa aku mohon jangan mempersulit semuanya."
.
Suzy tersenyum, menatap Nana dengan balutan gaun pengantin. Hari ini pernikahan kakak nya, membuat Suzy merasa bahagia tak terhingga, karena Nana yang biasa selalu memikirkan dirinya selaku adik, sekarang lebih memikirkan diri sendiri.
"Noona terlihat sangat bahagia ya."
Suzy menoleh, mendapati Chanyeol yang duduk dikursi sebelahnya, membawa air mineral yang tutupnya sudah ia buka, menyerahkan kepada Suzy.
"Ya, dia berhak mendapatkan nya."
"Kau pun berhak mendapatkan kebahagiaan."
Suzy tak membalas, tersenyum menatap Nana yang melambai kepadanya. Lalu mmerasakan kepala nya sedikit berdenyut.
"Minum teh mint nya." Kata Chanyeol, menyadari perubahan raut wajah Suzy.
"Bayi, tolong jangan membuat ibu mu pusing dulu ya, biarkan ia merayakan pernikahan dari bibi mu." Sambung Chanyeol, mengelus perut buncit Suzy.
"Tidak apa apa sayang, pusing sedikit tidak akan menganggu, toh aku pun sudah meminum vitamin tadi, kau juga melihat nya kan."
Chanyeol mengangguk, lalu memposisikan diri untuk memijat kepala Suzy yang tengah mengandung itu.
Ya, Suzy memilih untuk memberikan kesempatan kepada Chanyeol untuk memulai hubungan mereka tanpa kesalahan pahaman. Keputusan ini bukan karena Chanyeol, melainkan karena ia ingin berdamai dengan masa lalu.
Pun Chanyeol sudah menuai apa yang ia tanam di masa lalu. Juga Suzy tak sampai hati untuk meminta hal yang lebih buruk, karena itu hanya akan membuat ia tak nyaman.
"Terima kasih untuk kesempatan ini, cinta ku." Bisik Chanyeol, mengecup kening Suzy.
.
Fin
.
.
.
Terima kasih karena sudah baca dan meninggalkan komentar 😆

KAMU SEDANG MEMBACA
Karma {PCY x BSZ}
FanfictionChanyeol dan semua karma karena kebodohan nya Rewrite