6. bertemu mark

2.9K 179 34
                                    

Part 6
Happy reading

Pukul lima sore

Haechan sudah siap dengan hoodie berwarna hitam, dan jeans hitan yang menutupi kaki jenjangnya.

Jaemin juga memakai hoodie, tapi ia memakai celana jogger.

Mereka tengah di perjalanan menuju rumah chenle.

Haechan sudah tak merajuk seperti oagi hari. Namun ia masih tak mau memberikan jatah kecup ataupun jatah cium oada jaemin, apalagi jatah 'itu'

Jaemin hanya pasrah saja, ia tak menduga puting haechan akan separah itu, dia kira hanya akan membangkak saja.

Saat berkendara, tangan jaemin mencoba menggapai tangan haechan yang menganggur, namun haechan segera menepisnya.

Tak kehabisan akal, tangan jaemin kini bertengger manis di paha haechan.

Haechan yang kesal memindahkan tangan jaemin namun berulang kali jaemin kembali memegang pahanya.

Dengan kesal haechan membalas perbuatan jaemin, ia meremas sekaligus mencubit kecil paha jaemin.

Jaemin hendak meringis, tapi tangannya dengan cepat memindahkan tangan haechan pada juniornya.

"Yakk!"

"Daripada kau meremas pahaku, lebih baik kau remas milikku chan." Balas jaemin enteng.

"Dasar mesum!!" Pekik haechan.

Jaemin tertawa mendengarnya.

Haechan mendengus kecil, ia memalingkan wajahnya menatap jalanan sore.

Pipi haechan memanas, rona merah samar terlihat.

Jangan sampai jaemin lihat wajahnya!


Setibanya di rumah chenle, mereka berdua memasuki mansion besar milik chenle. Di dalam sudah ada pasangan noren dan juga teman lainnya.

Ruang tamu yang luas kini terasa ramai karena chenle hanya mengundang teman terdekatnya saja yang mungkin hanya ada dua puluhan lebih.

"Haechan!"

Seseorang menyapa haechan dengan semangat.

Haechan menoleh lalu reflek melepaskan genggaman jaemin dan berlari untuk memeluk si penyapa.

"Huhu aku merindukanmu." Peluk haechan erat.

Si penyapa ikut memeluk erat, ia sangat rindu dengan haechan. "Aku juga"

Jaemin menatap tak suka, ia mendekat dan menatap tajam si penyapa.

"Eoh siapa pemuda tampan ini?" Tanya si penyapa melepaskan pelukannya namun tangannya tak lepas dari pinggang haechan.

Jaemin jadi panas sendiri melihatnya.

"Tidak tahu yang, apakah kau datang sendiri?" Tanya haechan.

Mata jaemin melotot terkejut.

"Yang?" Ulang jaemin.

"Oh, perkenalkan namaku yangyang. Aku teman haechan dan renjun sejak kecil." Yangyang memperkenalkan diri agar tak terjadi kesalahpahaman.

Baru jaemin bernapas lega perkataan selanjutnya membuat hati jaemin panas lagi.

"...Sekaligus mantan pacarnya waktu smp." Lanjut yangyang.

Oke, jaemin perlu mewaspadai pemuda ini.

"Don't touch him"

Suara berat dan jernih menyapa gendang telinga ketiganya.

Dominan Ku!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang