Pada pagi hari Halloween, [Name] terbangun oleh bau lezat labu panggang yang menguar dari koridor-koridor. Padahal Hermione baru saja akan membangunkannya setelah selesai menata buku untuk pembelajaran hari ini.
"Bau apa ini? Lezat sekali... " racau [Name]. Bahkan dia belum sempurna membuka matanya.
"Baru saja aku ingin membangunkanmu," kata Hermione. "Bergegaslah mandi. Setelah ini kita makan pagi dan ada kelas bersama Profesor Flitwick. Kita akan mempelajari bagaimana caranya membuat benda-benda melayang." Jelasnya membuat [Name] bersemangat dan membuka matanya sempurna.
"Aku tidak sabar dengan kelasnya. Sepertinya itu menarik!" [Name] berkata antusias. Matanya nampak berkilauan.
"Aku akan menunggumu sambil membaca buku. Cepatlah bergegas atau kita akan ketinggalan sarapan." Hermione anak rajin. Dia tidak suka keterlambatan bahkan jika itu hanya jadwal makan. Maka dari itu anak yang habitnya tidak disiplin tidak betah berteman dengan Hermione.
[Name] mengangguk semangat. Ia berjalan menuju kamar mandi yang letaknya di dalam kamar perempuan. Dia menggantung handuknya di salah satu hanger yang menempel di dinding kamar mandi, membuka piyama nya kemudian menyalakan shower. Pagi ini air terasa begitu menusuk di kulit. [Name] pikir setelah ini dia membutuhkan sesuatu yang akan membuatnya lebih hangat.
Setelah selesai mandi [Name] memakai seragam Gryffindor nya dengan lengkap dan rapi, kemudian keluar dari kamar mandi. Di sana ia dapat melihat Hermione yang sedang membaca bukunya yang tebal di atas kasur. Melihat [Name] keluar Hermione mengalihkan atensinya.
"Sudah selesai?" Hermione bertanya seraya menutup buku yang barusan ia baca.
[Name] mengangguk. "Sudah. Terimakasih telah menunggu."
"Ayo turun. Aku pikir beberapa anak sudah menunggu di bawah."
Keduanya berjalan beriringan menuruni tangga yang mengarah langsung ke ruang rekreasi Gryffindor. Di sana mereka bertemu dengan beberapa anak yang sedang duduk santay di sofa empuk dekat perapian, maupun bermain-main bersama temanya. Seperti Fred dan George yang kini saling melempar kertas membuat ruangan itu nampak berserakan.
"Oh- morning princess!" sapa George saat menyadari siapa yang baru saja turun dari tangga bersama gadis berambut singa.
[Name] mengernyit bingung. Dia menoleh ke arah Hermione. "Siapa yang dia panggil princess?"
"Kau tentu saja." Jawab Hermione. Hal itu spontan membuat [Name] membelalakan matanya kaget.
"A-apa maksudnya itu?!"
"Mungkin karena kau cantik."
"Pagi yang sangat indah, bukan?" entah sejak kapan George sudah ada di samping kirinya dan merangkulnya-tepatnya sedikit mencekiknya.
"Seperti dirimu!" tiba-tiba Fred muncul dari samping kanannya. Tangannya yang besar itu juga merangkul [Name] seperti yang dilakukan George. Keduanya menggoyang-goyangkan bahu [Name], membuat gadis itu merasa tercekik, pusing dan mual.
"Stop stop stop!" [Name] melepaskan dirinya dari rangkulan kembar Weasley yang hampir membunuhnya itu. "Aku bisa mati!"
"Lagian apa-apaan sebutan itu!" protes [Name]. Menurutnya julukan itu terlalu besar untuk nya.
"Maksudmu princess? Oh, bahkan kita semua sudah tau bahwa kau Princess Gryffindor." Balas Fred seraya mengedipkan satu matanya genit.
"Omong-omong kami baru saja menciptakan penemuan ajaib terbaru." George memunculkan sebuah permen berbentuk bulat yang dikemas dalam plastik.
"Permen?" [Name] mengambil salah satu permen itu dari tangan George. Memperhatikannya serius.
"Cobalah. Itu permen yang menyehatkan. Kau akan merasa luar biasa ketika permen itu meleleh di lidahmu." Ujar Fred. Suaranya terdengar main-main.
KAMU SEDANG MEMBACA
𖦆 𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 [ 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝗽𝗼𝘁𝘁𝗲𝗿 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 ] ࿐
Fanfic"Jika kamu semanis itu, bagaimana bisa aku tidak jatuh hati?" Ini tentang kisah [Name] Sinclair yang tak sengaja bertemu dengan Harry saat ia berlibur ke kebun binatang bersama keluarganya. Saat itu [Name] belum menyadari bahwa anak laki-laki yang i...