2

2.8K 188 11
                                    

"Gimana caranya gabung sama geng kalian?" Tanya Mark kepada Jeno.

Jeno tentu saja terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba yang diajukan oleh Mark, dan penegasan ketat bahwa mereka tidaklah dekat, bahkan cenderung berada dalam garis permusuhan sebab ketuang gengnya memiliki hubungan tidak baik kepada sosok tersebut. Seharusnya, Mark cukup tahu diri untuk tak asal mengajaknya bicara apalagi dalam konteks sosok tersebut mendadak menanyakan perihal bagaimana cara bergabung dengan gengnya.

Sudah gila dan tak punya muka memang.

"Kita uda gak terima anggota lagi, uda mau lulus." Jawab Jeno singkat, sebuah penolakan yang tidak memiliki celah untuk bisa ditawar sama sekali.

"Kalo gitu, gimana caranya deketin ketua geng lo?" Mark mungkin terlalu gegabah dalam mengambil tindakan, tapi dia sudah tak bisa menahannya lagi. Dia sangat tertarik kepada Haechan, dia benar-benar menyukainya. Pertemuan pertama di aula musik kala itu adalah sebuah pertemuan paling indah yang sampai saat ini sangat ia syukuri, terima kasih dunia sudah memertemukannya dengan Haechan.
Mark tertarik tentu saja dari segi visual. Haechan terlihat sangat cantik, ini dari pandangannya sendiri. Tapi meski pun cantik Haechan juga sangat berkharisma, kuat dan sulit terelakkan, di sisi lain juga memiliki sisi ketampanannya sendiri yang acap kali membuat jantungnya berdetak dengan gila.

"Apa lo bilang?" Jeno terpaksa meninggalkan atensi dari ponselnya. Ia mendongak kepada Mark, menatapnya dengan tatapan tidak percaya. "Gue gak lagi salah denger kan?"

"Gak. Gue suka sama Haechan, ketua geng lo itu." Mark bersama rasa percaya dirinya yang tinggi dan tak perlu ditutup-tutupi lagi, dia bahkan tidak menaruh rasa riskan atau pun malu pada banyaknya telinga lain di kelas mereka yang bisa menangkap pengakuannya ini.

Jeno terlihat menganga, makin tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Mark.

"Uda gila lo. Haechan kalo sampek denger ini, bisa abis beneran lo sama dia!" Jeno geleng-geleng kepala.

"Dia udah tau, kemaren gue uda kasi tau dia kalo gue suka sama dia."
Jeno membulatkan mata karena terkejut.

"Lu bilang itu sama dia? Terus gimana respon dia? Kalau dia langsung nolak, itu artinya uda gak ada jalan. Dia emang tipe yang susah dan gak bakal bisa dideketin, apalagi dalam konteks cinta-cintaan begini. Percaya sama gue, sekeras apa pun lu usaha, bakal dipatahin cuma-cuma sama dia. Jadi saran aja, daripada capek-capek usaha, mending nyerah aja dari sekarang, jangan buang-buang energi sama waktu." Jeno bicara panjang, memberi nasihat sebelum kemudian kembali menghabiskan waktunya untuk berkutat dengan ponsel.

Ucapan Jeno ini bukannya menyurutkan semangat Mark tapi malah sebaliknya, dia kedapatan terlihat sangat senang dan makin melebarkan senyum.

"Thanks, infonya." Ucap Mark.

Saat Mark pergi dan kembali ke tempat duduknya, Jeno sempat terdiam dan melamun di tempat sampai sebuah monolog muncul sendiri di dalam benaknya.

"Tu orang kayaknya uda gila deh. Suka sama Haechan? Nyari mati kali." Mengendikkan bahu sambil geleng-geleng kepala. Haechan itu, hidup dan ketenangannya diusik sedikit saja bisa langsung marah dan sangat tidak terima, apalagi ini Mark yang terang sudah dibenci oleh Haechan, datang dengan membawa embel-embel cinta serta rasa tertariknya, yang menurut Jeno hal tersebut pasti akan dianggap oleh Haechan sebagai hal menjijikkan.

Sekarang Haechan masih sabar dan menahannya, tunggu saja kalau si Mark itu masih bebal mendekati Haechan, maka bersiap saja untuk ledakan emosi yang sangat mengerikan. Jeno benar-benar bergidik ngeri memikirkannya, karena ini adalah sebuah fakta bahwa Haechan yang marah itu sangat mengerikan.

Hari telah berlalu sampai akhirnya akhir pekan telah menyambut. Haechan menghabiskan waktunya untuk menginap di tongkrongan bersama anak-anak yang lain. Semalam, sepulang dari arena mereka sempat minum-minum bersama sampai teler, sebelum kemudian ketiduran di posisi masing-masing sampai tidak sadar bila malam telah berlalu, dan terik sudah menyapa di atas ubun-ubun.

DIFFERENT (MARKHYUCK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang