Sesampainya di Rumah Sakit, Asya langsung di tangani oleh dokter disana. Beberapa temen Asya juga ada yang memberi tau bang Rey, setelah mengetahui adik nya drop ia langsung bergegas ke rumah sakit.
"Miss Fara apa yang terjadi dengan adik saya?" Tanya Rey
"Tidak tau Rey....tadi tiba tiba Sera datang dan ingin menyerang kita, tapi syukur nya Asya bisa menyelamatkan kita dengan kekuatan nya." Jelas Miss Fara.
Dokter pun keluar. Mereka pun langsung menghampiri dokter tersebut.
"Sebelumnya saya mau bertanya apa pasien punya penyakit?" Tanya Dokter Lia.
"Iya Dok..." Jawab Rey
"Baik....kemungkinan pasien drop karena lupa mengonsumsi obat nya dan kehabisan tenaga karena melawan 'dia' tadi."
"Apa harus di rawat inap?" Giliran Yara yang bertanya sekarang.
"Tidak perlu, pasien hanya butuh istirahat dan jangan lupa mengingatkan pasien untuk meminum obat nya. Setelah pasien sadar, pasien boleh balik ke asrama." Jelas Dokter Lia.
"Baik, terimakasih dok." Setelah itu Rey, Leo, dan Yara masuk ke ruangan Asya.
Mereka melihat Asya yang masih terkapar lemas dengan mata yang tertutup, Rey pun mendekati bankar Asya, lalu mengelus kepala adik nya dengan lembut.
"Lo jangan sering sakit gini ya dek, gw gasuka liat Lo tiduran di bankar"
"Kak saya sama Leo mau balik ke kelas ya..." Ucap Yara yang diberi anggukan oleh Rey.
"Sshh...." Asya pun terbangun dan mencoba menetralkan cahaya di sekitar nya.
"Dek? Lo gapapa kan?"
"Badan Asya lemes banget bang Rey"
"Lo istirahat dulu disini ya..."
"Gamau, asya mau istirahat di kamar aja."
"Yaudah kalo itu mau lo" Rey pun membantu Asya untuk kembali ke kamar nya.
"Lo istirahat dulu, banyakin makan buah. Gw balik kelas dulu." Ucap Rey sebelum pergi meninggalkan Asya, Asya pun hanya mengangguk.
"ASYA LO GAPAPA?" tanya Zara yang langsung menghampiri Asya.
"Santai aja kali, gw udah biasa kayak gini"
"Santai santai pala Lo peyang!" Ucap Yara sambil menempeleng kepala Asya.
"Lo udah bikin kita khawatir, sampai baca buku sejarah buat tau Lo kenapa!" Lanjut Yara
"For real?! That's crazy!" Ucap Asya sambil tertawa yang membuat Asya di pukul oleh Zara dan Yara.
"gitu kalian gw baru siuman udah di kdrt!" Ucap Asya sambil memelas.
"kita bukan suami Lo!" Ucap Zara dan Yara serentak, hal ini membuat mereka melihat satu sama lain. Setelah nya mereka tertawa bersama.
Sedangkan Reva hanya tertawa kecil melihat kelakuan teman teman nya.
Malam pun tiba.
Tok Tok Tok
Yara pun membuka pintu dan mendapati pelayan yang sedang membawa makan malam untuk mereka, dan dipersilahkan masuk oleh Yara."Selamat makan Nyonya Asya, Nyonya Zara, Nyonya Yara, Nyonya Reva" ucap pelayan itu sebelum keluar dari kamar tersebut. Mereka hanya membalas nya dengan senyuman.
Mereka pun berkumpul di meja makan, sambil menikmati indah nya langit malam itu. Banyak bintang-bintang dan bulan yang sangat indah. Setelah menghabiskan makan malam nya mereka pun bersenda gurau bersama.
Keesokan harinya
Pukul 5 pagi Asya sudah bangun karena bersemangat untuk hari pertama belajar di sekolah ini. Ia pun membuka tirai agar bisa melihat indah nya sunrise. Setelah nya Asya menyeduh kopi dan pergi ke balkon agar dapat merasakan hawa sejuk di pagi hari. Dia hirup aroma kopi nya, dan menghirup udara segar juga. Rambut nya yang tebal dan ikal tertiup angin membuat dia semakin cantik. Tak terasa matahari sudah menampakan dirinya. Asya bergegas masuk dan bersiap-siap ke sekolah.
"Morning sya!" Sapa Yara yang sedang menunggu roti matang. Reva membuat teh untuk dirinya, Yara, dan Zara. Sedangkan Zara masih berada di kamar mandi. Fyi di kamar mereka juga ada dapur kecil kecilan.
"Morning Yara..." Jawab Asya sambil tersenyum.
"Lo mau teh atau kopi sya?" Tanya Reva
"Thanks rev, tadi gw udah minum kopi. Yara bikinin gw roti ya satu."
"Sipp!" Jawab Yara sambil mengacungkan jempolnya.
Setelah selesai memakai skincare, Asya pun bergabung dengan Yara dan Reva. Sedangkan Zara masih sibuk di meja riasnya.
"EH JEPITAN GW YANG GARPU MANA YA? INI JEDAI GW JUGA MANA?!" Ucapan Zara yang sedikit nge gas membuat mereka kaget, di tambah suara Zara yang cempreng.
"Coba Lo cari jedai di wastafel kamar mandi, kalo jepitan coba Lo cari di lagi samping ranjang." Ucap Reva.
" Walaupun rada cuek, ternyata Reva selalu liat gerak gerik kita ya. Care juga sama kita." Ucap Asya dalam hati.
"NAH KETEMU, MAKASIH BUNDA REVA!" lagi lagi Zara mengucapkan itu dengan berteriak.
"Iya sama sama"
" Bisa ga sih Lo gausah teriak teriak!"
"Sewot aja Lo yar, gw kan lagi happy mood nya!" Jawab Zara dengan ketus.
Reva dan Asya hanya tertawa kecil melihat tingkah 2 teman nya itu.
"Cakep ga jepitan gw? Lucu kan garpu gitu, xixixi"
"Iya iya lucu!" Jawab Asya sambil mencubit hidung Zara.
"Ih Asya! Muka gw baru skincare an loh! Masa di pegang-pegang"
"MIANEE!!"
HAI HAI SEMUUAA!!
GIMANA NIH BAB KALI INI?KALO KALIAN ADA KRITIK,SARAN, ATAUPUN IDE DARI IMAJINASI KALIAN SENDIRI, KALO ADA BOLEH KOMEN YAAWW!!
JANGAN LUPA BUAT VOTE JUGAA,BIAR NINGGALIN JEJAK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Of Life
Ficțiune adolescențiseorang gadis ceria yang selalu menjadi obat untuk orang lain,tetapi tidak ada yang menjadi obat untuk dirinya.