1. Anak Baru

4.5K 87 3
                                    

*

Siang-siang begini paling mancay emang nyruput es jeruk peras buatan pak Tiyo. Si bapak kantin yang terkenal dengan es jeruk segarnya itu. Devina dan 2 temanya-Nadine dan Vio-sedang duduk cantik disalah satu kursi kantin menunggu pesanan datang.

"Dev, ntar sore kita latian lagi?" Vio membuka percakapan.

"Ho.oh."

"Mau ada apa sih? Capek ah latihan teruuuus." Nadine yang terkenal paling mentel itu merengek manja bikin Devina menatap malas.

"Ck, gausah ngeluh deh! 3 minggu lagi kita mau tanding. So...kita harus latihan mati-matian, biar gelar juara kita gak kegeser."

"Silahkan nona-nona." Ah akhirnya es pujaan itu datang, entah apa yang membedakan es jeruk buatan pak Tiyo ini dengan yang lain. Pokoknya segarnya beda. Ada manis-manisnya gitu.

"Tengkiyuu Pak." Vio yang bersuara yang lain hanya menampakan senyum manisnya saja sebaga tanda terimakasih.

"Masih 3 minggu lagi kan? Masa iya latihan 2 hari sekali, udah gitu sekali latihan 2 kali lagi, siang sama sore. Lo mau bunuh kita apa gimana sih?" Nadine yang tidak terima dengan aturan baru sahabatnya ini mulai sewot. Tapi bukan Devina namanya kalau dia tidak bisa menjinakan seorang Nadine.

"Loh? Bukanya untung buat lo? Kan lo jadi seringan nontong Ken latihan?" Devina menyetani Nadine agar diam dengan menaik-turunkan alisnya dengan cantik.

"Eh? Iya juga sih." Tuh kan? Emang dasarnya Nadine paling ampuh diluluhkan sama Ken.

"Dasar lo!" Vio yang sedaritadi diam gemas ingin mencakar sahabatnya yang childish ini. Giliran nama Ken keluar saja, wajahnya yang bikin geli itu makin parah.

Hening. Tiga manusia paling femes-fersi mereka sendiri-di sekolah ini sibuk ber mention ria di twitter masing-masing. Tidak seperti gadis kebanyakan kalau lagi kumpul, mereka jarang gosip. Soalnya bagi mereka, tidak ada yang lebih kece digosipin daripada mereka sendiri. Damn shiiieeeeettt pedenya kebangetaaan.

Vio sering terkekeh sendiri saat memainkan akun media sosialnya, membuat Devina dan Nadine jadi penasaran.

"Lo liat apaan sih?"

"Tau tuh, hayoloooh nonton apaan?" nada Devina yang curiga ini membuat Vio mengrucutkan bibir mungilnya.

"Apa deh kalian kepo banget. Bukan apa-apa, orang Cuma bales mention dari orang."

Mata Nadine menyipit saat menatap Vio "Halah alay, gitu doang cengengesan. Kayak dimention sama cowok ganteng aja lo."

"Apa hubunganya mention cowok ganteng sama cengengesan?" Devina mengalihkan pandanganya pada Nadine dengan dahi yang penuh kerutan. Nadine emang kalo ngomong suka gak jelas.

"Ya jadi cengengesan ajaa, kan dimentionin sama cowok ganteng. Gimana sih lo?"

"Eh Dev, itu siapa?"

Devina yang sibuk menatap Nadine penuh dongkol kini mengalihkan pandanganya pada telunjuk Vio yang menunjukan sesuatu.

Matanya membulat saat menemukan sosok asing didepan sana. Gwilaaaaks ganteng bet. Devina berteriak dalam hati. Tapi ya itulah Devina, meskipun hatinya berkata seperti itu dia tetap menyembunyikan wajah shocknya dengan berkata sedatar mungkin.

"Mana gue tau, anak baru kali."

"Mana sih?" Nadine yang baru terbangun dari tampang idiotnya karena terlalu asyik dengan hp menjadi penasaran.

"Udah ilang, sukurin telat gak dapet vitamin. Padahal dia ganteng." Ucap Vio enteng sambil mengaduk es jeruknya yang kini tersisa satu sruput, itu saja air dari es batu yang sudah mencair.

Love BasketballTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang