[But really, under someone]
...*Sesuai omongan setelah 30 vote*
Malam yang dingin ini membuat suhu dalam tubuh tak bisa untuk di kontrol, jatuh dari mencapai untuk bisa di kawal kelemahan sehingga rasa lemah sendiri tidak mau sekarang untuk berkuat diri.
Frostfire yang masih bersandar di pohon hanya menutup wajahnya dengan menggunakan satu tangan nya sementara satu tangannya lagi hanya di letakkan di perut, mengetahui supra menatap nya dengan penuh teliti bagaimana bisa untuk bertahan agar tidak malu.
Heat ini menyebalkan, datang di saat dia tidak di kamar.
Dirinya kerap bergumam mempertikaikan bagaimana bisa terjadi sekarang, bukan nya baru heat 3 hari lalu masa datang lagi, apakah tidak teratur hari nya.
Sulitnya berfikir.
...
"Pheromones lu bikin ngerasa kalau lu lagi beneran heat bukan?". Tanya supra lagi dengan dia mencuba menyentuh tangan frostfire yang lagi megang perut nya, sentuhan yang terjadi membuat frostfire bergetar sedikit, sungguh apa yang di kata kan mama nya benar, kalau lagi heat jangan cuba cuba berdepan dengan alpha, itu pun kalau kamu ga mau di nodai.
Ini akan jadi pertama kali ketika dia menunjukkan dirinya yang sebenarnya saat sedang heat dan itu di saksi oleh supra sendiri.
"Frost, lu kalau lagi heat bisa lakuin sendirian?".
"Diam!".
"Frost, jangan emosi aku cuma nanya".
"Diam.. POKOKNYA DIAM AJA".
...
Terserentak kaget dalam diam melihat frostfire yang bertingkah tiba tiba mencuba memperlihatkan dia ga mau bicara atau pun saling menatap, diri nya harus mengerti juga dengan emosi yang frostfire sedang hadapi kalau ga mau ada masalah lain yang harus di pikul nya.
Supra menghela nafas kecil ketika ini juga pertama kali nya dia harus berurusan dengan seorang omega yang lagi heat, barangkali juga ini ga terlalu menyusahkan jika frostfire yang harus ia tangani kerana dia sendiri ga bakal mau di sentuh berbeda dengan omega lain nya, tau tau aja badan udah ada di atas.
"Erm, Frost kita pulang yak, aku pimpin jalan". Kata nya lagi lalu menghulurkan kedua tangannya pula pada pinggang belah kiri kanan omega ini, pada awal nya di tolak tolak tangannya sama frostfire tapi kerana diri nya juga tipe memaksa maka omega ini bisa apa cuba untuk melawan di kondisi lemah ini.
Bridal style menjadi pilihan, ya pilihan kerana mana ada yang lain.
Supra dengan hati hati serta teliti mencuba untuk mengawasi apakah benar sudah dia mengendong frostfire dengan cara yang benar tanpa menyakiti sedikit pun.
Semuanya aman lalu supra hanya bisa terdiam ketika melihat frostfire yang sering banget ga mau di liat wajahnya, posisi begini mana bisa miring miring, kenapa ini termasuk pertolongan yang nyusahin.
Terkadang diri nya merasa malas berurusan dengan hal ini kerana udah banyak juga dia dapat batang pohon buat stok di rumah malah harus tinggalin kerana yang pertama itu harus mendahului omega ini.
Bikin capek aja, untung teman kalau ga di tinggalin sudah di sini.
Supra berbalik dari menatap ke arah hasil kayu yang ia dapatkan dan seharusnya dia berhenti untuk mengeluh akan hal yang tak mungkin ia bisa angkut bersama, kayu pohon ini besar dan berat, itu lebih menyakinkan untuk tidak di bawa bersama, patah tulang belakang nanti jawab nya.
"Diam diam sedikit, jatuh nanti aku ga mau angkat lagi". Ucap si supra dengan tadi ia hampir kehilangan keseimbangan ketika frostfire mencuba untuk memberontak agar menurunkan dia dari gendongan, seharusnya cuba untuk berterimakasih kerana dia sendiri sudi membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badas but omega?
RandomFrostfire kerap kali tidak menyukai ketentuan yang harus di akui dirinya sebagai seorang omega, kadang kala bangga kerana badas seperti ayah nya tapi kiut kayak mama nya, enggak tau mama nya ngidam apa sampai dirinya ini dapat ras omega padahal mama...