[Damn, this really insane]
...Perasaan sulit amat jadi omega.
𝓕𝓻𝓸𝓼𝓽𝓯𝓲𝓻𝓮
Frostfire yang masih menyelusuri rumah nya pun berakhir menyerah kerana tidak menemukan sebarang kejanggalan yang terjadi, palu nya ia turun kan ke bawah dengan keluhan yang terdengar tidak senang.
Tentu hal yang tidak menyenangkan jika di tinggal sendirian di rumah, segala sesuatu yang berbahaya harus di tangani sendiri termasuk firasat yang merasa seseorang ingin pecah masuk ke dalam rumah.
Dirinya perlahan berhenti berjalan di ruang tamu, palu nya ia letak di atas sofa lalu dengan langkah mundur beberapa ke belakang, dia segera berbalik lalu berjalan pergi kembali ke arah kamar nya.
Pintu kamar ia buka dengan sekali dorongan dan segera juga frostfire membuka lemari pakaiannya lalu memilih beberapa helaian pakaian untuk ia kena kan.
Hanya dua kali gerakan semua nya sudah selesai, frostfire mula membuka langkah nya kembali ke luar dari kamar milik nya lalu berlari pergi ke arah ruang tamu, pintu keluar pun menjadi tumpuan nya lalu ia keluar dari sana.
Pelarian tak sampai di situ, frostfire masih berlari pergi menjauhi kawasan rumah nya sementara kedua tangannya sedang menulis pesan untuk di khabari pada blaze bahwa dirinya pamit keluar sebentar.
Untuk beberapa kilometer sejauh itu dia berlari pergi dari rumahnya.
Lalu berhenti sejenak untuk menarik nafas panjang. Tinggal di rumah sendirian tidak menjadi pilihan kerana dia malas untuk berurusan dengan situasi yang berbahaya.
Chat yang menjadi teror untuk diri nya tentu ia blokir tapi entah mengapa blokir yang ia buat masih bisa di rusaki oleh si tuan nombor.
Buktinya masih bisa di kirim pesan.
Laknat memang.
Sampai kapan mau di teror begini.
Berdiri di lorong yang sepi terkadang bikin ngerasa ada sesuatu yang memilukan, tidak tahu apa itu tapi ini rasa nya seperti bulu roma meremang, lebih baik meneruskan perjalanan.
Frostfire terlihat mencuba menahan rasa amarah nya ketika sepanjang dia berjalan mencari udara segar ada saja lagi pesan wa yang di kirim, tentu itu dari si jalang.
"Aku tidak mengerti dari mana si bodoh ini tau nombor ku". Ucap nya sambil mengeluarkan hp nya dari saku celananya, menghapus kembali segala pesan dan menekan blokir.
Seperti tidak ada kesudahannya walaupun di blokir, menyebalkan.
Tapi tidak apa jika hanya di teror lewat wa daripada menatap sesama, mau di pukul hingga tewas rasa nya.
"Urh". ~
Semakin dia melangkah ke hadapan maka semakin itu lah diri nya sudah semakin jauh dari rumah, tanpa tahu ke arah mana dia mau pergi, frostfire cuma terdiam sepanjang ia berjalan di lorong yang sepi ini.
Mungkin kerana fikiran nya yang kosong ia tak mampu berfikir ke arah hala tuju yang mana dia sendiri ingin pergi sehinggalah ketika dirinya berhenti berjalan kerana melihat papan tanda yang familiar di penglihatannya.
...
Ya itu tanda alamat.
Dan sekarang dia mulai mendapat ide ke mana harus pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badas but omega?
De TodoFrostfire kerap kali tidak menyukai ketentuan yang harus di akui dirinya sebagai seorang omega, kadang kala bangga kerana badas seperti ayah nya tapi kiut kayak mama nya, enggak tau mama nya ngidam apa sampai dirinya ini dapat ras omega padahal mama...