Aku, Bagas Maulana, jarang sekali terpikir bahwa hobi scrolling Twitter-ku akan berujung pada sebuah pertemuan yang mengubah hidupku. Dengan tubuh atletis hasil dari gym yang rutin ku kunjungi dan paras yang tak jarang membuat orang lain menoleh, ku akui. Tapi siapa sangka, dibalik itu semua ada kekaguman yang teramat besar pada sosok yang dominan.
Hingga suatu hari, jemariku tak sengaja menggulir layar dan sebuah video menarik perhatianku. Video berdurasi pendek itu menampilkan dua orang pria, salah satunya bernama Julian Hartono, sedang asyik melakukan aktivitas outdoor. Ada decak kagum yang keluar dari mulutku saat melihat Julian. Perawakannya kekar dengan otot sixpack yang terlihat menggoda dibalut kaos oblong ketat, serta dada bidang yang dihiasi otot-otot yang terbentuk sempurna. Sosok dominan yang selama ini selalu ada dalam imajinasiku seakan terwujud di sana.
Tanpa berpikir panjang, dan mungkin sedikit nekat, aku pun memberanikan diri untuk mengirim DM ke Julian. Iseng, aku mengajaknya untuk berkolaborasi membuat konten outdoor bersama. Aku sempat tak percaya diri, apa Julian, pria yang terlihat begitu perkasa itu, akan mau menerima ajakanku. Namun di luar dugaanku, keesokan harinya, saat membuka pesan Twitter, sebuah balasan dari Julian terpampang di layar. Dia mengatakan bahwa dia setuju untuk berkolaborasi, asalkan kami cocok satu sama lain.
Dulu, hidupku adem ayem. Beneran adem ayem. Scroll Twitter cuma buat liat berita atau kucing lucu. Gak pernah kepikiran bakal nemu jodoh, apalagi lewat Twitter. Tapi namanya takdir, ya kan?
Semua berawal dari video outdoor yang gak sengaja nongol di timeline. Pria di video itu, Julian Hartono, bikin degup jantungku gak beraturan. Badan atletis, otot sixpack menggoda, tatapan tegas... pokoknya, definisi dominan yang selama ini cuma ada di mimpiku.
Gak pake lama, aku langsung nge-DM Julian. Iseng, sih. Ngajak collab konten. Percaya gak percaya, dia bales! Katanya boleh, asal cocok. Dari situlah, kisah cintaku yang gak terduga ini dimulai.
Bagas: P bisa collab kah bang?
Julian: Bisa, kirim pict aja.
Bagas: [Kirim foto]
Julian: Oke juga kamu yah. Kamu kapan free?
Bagas: Jumat sore bang.
Julian: Oke, jumat sore yah.
Bagas: Ada WhatsApp nya gak bang? Biar gak susah dihubungin.
Julian: [Memberikan nomor WhatsApp]
[Dua hari kemudian]
Bagas: Hai Julian! Ini Bagas yang di Twitter.
Julian: Hai Bagas! Apa kabar?
Bagas: Baik-baik aja nih. Gimana persiapan collabnya?
Julian: Udah hampir selesai kok. Kamu gimana?
Bagas: Aku juga udah siap nih.
Keesokan harinya, Aku bangun pagi dengan semangat berlipat ganda. Hari ini aku akan makan siang bersama Julian, pria dominan yang berhasil membuat jantungku tak beraturan sejak pertama kali melihatnya. Aku sengaja memilih kaus oblong lengan pendek berwarna putih yang agak ketat, ingin sedikit memamerkan hasil gym yang selama ini rutin ku jalani. Otot-otot sixpack di perutku sedikit terlihat mengintip di balik kaus oblong itu.
Jantungku berdegup kencang saat notifikasi WhatsApp dari Julian muncul di layar ponselku. Hari ini adalah hari H collab outdoor yang kami rencanakan. Aku tak sabar untuk bertemu dengannya dan memulai petualangan seru ini bersamanya.
Aku: Hai Julian! Udah siap nih.
Julian: Aku juga udah siap. Langsung ke sini aja. [Mengirimkan share location]
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita gay season 2
FantasyCerita ini mengandung konten seksual eksplisit gay. Jika lo tidak nyaman dengan hal itu, gue sarankan lo untuk berhenti membaca.